Lima

1.8K 249 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy reading!
Sorry for typo







"Heh, Bangun!" Tiara menginjak kasar kaki Chandra, hingga sang empunya tanpa sadar meringis.

Chandra mengerjapkan matanya saat merasakan sakit pada kakinya. Ia masih menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam matanya. Dirasa penglihatan sudah stabil, Chandra langsung berdiri di hadapan sang ibu.

"Beresin buku-buku kamu, pindah ke kamar sekarang! Sebentar lagi Esa pulang sekolah, anak itu pasti langsung nyariin kamu. Saya gak mau Esa marah, karena gak nemuin kamu lagi. Cepet!"

Setelah ibunya selesai bicara, Chandra segera membereskan buku-bukunya lalu pergi menuju kamarnya.

"Cape banget." gumam Chandra.

Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, sembari menatap langit-langit kamar nya. Chandra merasa tubuhnya sangat lelah, mungkin akibat belum makan sejak kemarin di tambah lagi, tadi ia berlari menaiki anak tangga.

Chandra melihat jam di dinding, lalu menghembuskan nafasnya. "Masih jam satu siang. Sebelum Esa pulang, tidur sebentar gak masalah kan?" setelah mengucapkan kalimat itu, Chandra langsung tertidur pulas.

Waktu kian berlalu. Esa pun pulang dari sekolah nya. Seperti yang di katakan oleh Tiara tadi, Esa langsung pergi ke kamar Chandra untuk melihat apakah sang kakak sudah pulang atau belum.

"KAK CHAN-" Esa langsung terdiam melihat Chandra yang sedang tidur terlentang.

Esa menutup pintu kamar kakaknya pelan, lalu berjalan mendekati tempat tidur Chandra. Ia melepaskan sepatu serta tas sekolahnya, setelah itu ikut merebahkan tubuhnya di samping tubuh sang kakak dan tidak lupa memeluk nya.

Chandra merasakan ada sesuatu yang menimpa kaki dan perutnya. Segera ia membuka matanya untuk melihat apa yang menimpanya.

Saat membuka mata, Chandra bersyukur ternyata bukan hal yang mengerikan. Ia membalikkan tubuhnya lalu membalas pelukan sang adik.

"Kak Chan?" panggil Esa.

"Hm?"

"Kangen." cicit Esa, lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Chandra.

Chandra membuka matanya.

"Kenapa kangen, kan setiap hari ketemu." Chandra mengeratkan pelukannya.

"Bohong, kemarin gak ketemu tuh."

Chandra hanya diam saja. Memang kemarin mereka tidak bertemu.

"Kak Chan kemarin kemana?" Esa menatap wajah kakaknya, sendu.

"Gak kemana-mana, kakak capek. Terus ketiduran deh." ucap Chandra, berbohong.

"Kenapa capek?"

"Ya capek, ngerjain tugas sekolah sama main basket kemarin itu."

SUKA DUKA AGUSTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang