15.JPU

29.6K 1.9K 17
                                    

JPU RE-PUBLISH 

Segala macam Update-tan mengenai JPU selalu Author share di Instagram yah :)

Instagram : Dabbler_writer

jangan Lupa Follow yahh...

BTW tau JPU Jalur mana nih?

Happy Reading...

Qilla mengerjapkan matanya dan menatap sekitar. Perasaan tadi masih di mobil, sekarang udah di atas kasur. Qilla bangun dan terdiam beberapa menit untuk mengumpulkan nyawa. Saat Qilla ingin turun terdengar pintu terbuka. Lantas ia menoleh ke arah pintu yang terbuka yang menampakan lak- laki tinggi, kulit seputih susu siapa lagi kalau bukan Dasthan.

Pandangan keduanya bertemu beberapa detik. Hingga Qilla yang memutuskan pertama pandangan kearah lain. Lantas Qilla turun dari ranjang dan berjalan ke arah Dasthan dan meraih kopernya. Dasthan menahan koper Qilla. Ia mengerutkan dahinya. Mau kemana nih cewek udah malam juga.

"Mau kemana?"tanya Dasthan terheran.

"Mau istirahat" jawab Qilla ketus.

"Yaudah disini emang mau kemana? Kenapa mau keluar?" Bingung Dasthan melihat Qilla yang hendak keluar.

Qilla menhela nafas kasar, Tidak peka sekali ini cowok. Tahu Qilla nggak akan mau tidur sekamar dengannya. Emang laki laki tidak ada yang peka,kecuali Ayahnya.

"Gue nggak mau sekamar sama elu, yang ada gue bunting nanti. Disini ada kamar lagikan?"Tanya Qilla ketus.

Dasthan menggangguk mengisyaratkan iya ke Qilla.Dasthan ia tidak bisa memaksa Qilla,karena perjodohan ini Qilla tidak bisa sebebas dulu, bahkan mungkin Qilla tertekan menikah dengan Dasthan pikirnya.

Dasthan hanya menggangukan kepalanya dan berjalan ke arah kamar yang berdampingan dengan kamar Dasthan. Qilla yang mengikuti Dasthan, jarak antara kamar Dasthan dan Qilla hanya beberapa langkah. Saat di depan kamar Qilla Dasthan mengambil kunci kamar tersebut dan membukanya.

Qilla terkagum dengan interior kamar ini. Kamar bernuasa hitam dengan paduan barang berwana putih menambah kesan indah. Dan jangan lupakan Qilla sih maniak hitam. Qilla bersorak bahagia melihat kamar yang selama ini dia idam idamkan.

Dia berbalik dan menghadap Dasthan kemudian memeluk erat Dasthan. Dasthan hampir terhuyung ke belakang karena Qilla memeluknya secara tiba tiba.Qilla yang tersadar akan apa yang dia lalukan lantas melepaskan pelukannya. Dia merutuki kebodohannya. Bisa bisanya seperti itu.

"Gila kok gue bodoh banggeettt akhhhh!!"Batin Qilla menjerit.

Dasthan terkekeh melihat pipi Qilla memerah karena malu. Ia mengacak puncuk kepala Qilla yang tertutup hijab.

"Gih istirahat udah malam, pasti capek" pinta Dasthan. Qilla hanya menggangukan kepalanya dan melangkah ke kamar mandi.

*~*~*~*

Qilla terbangun mendengar suara azan yang berkumandang dari Masjid yang lumayan dekat dengan rumah. Qilla turun dari ranjang dan bergegas mengambil air wudhu. Selesai berwudhu Qilla mengambil perlengkapan sholat dan menunaikan sholat subuhnya.

Dasthan yang berada di kamar sebelah juga sudah bangun, ia kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap ke Masjid. Selesai bersiap Dasthan melangkah keluar kamar dan menuju ke depan pintu kamar Qilla.

Dasthan mengetuk pintu kamar Qilla, namun tidak ada respon apapun dari sang pemilik kamar.

"Qilla bangun subuhan"seru Dasthan dengan mengetuk pintu Kamar Qilla.

JODOH PILIHAN UMMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang