18. JPU

27.2K 2.1K 56
                                    

Bel pulang berbunyi semua siswa beranjak dari kelas dan segera keluar kelas. Qilla menatap ketiga temannya yang sudah keluar. Qilla mengejar mereka sampai ke depan kelas.

"Lo bareng Kita nggak? Udah lama nggak pulang bareng" Ujar Dhasya. Nissa dan Syakira mengagguk dan menatap setuju ke arah Qilla.

"Sorry gaes, Dasthan udah jemput gue, Next time ya" Ujar Qilla tersenyum.

"oke deh" Ujar ketigannya bersamaan.

"Gue duluan yah, Assalamualaikum. bye-bye" Pamit Qilla kepada ketiga sahabatnya itu dan segera menuju halte. Qilla sedikit berlari menuju halted an benar saja Dasthan sudah ada disana. Qilla mempercepat langkanya dan segera menuju mobil berwarna hitam milik Dasthan.

Dasthan hendak membukakan pintu namun kalah cepat dengan pergerakan Qilla. Qilla segera memasang seatbelt, Dasthan hanya menghela nafas pelan dan segera menjalankan Mobil.

"Nanti sebelum pertigaan mampir dulu di Mang Udin?" ujar Qilla tanpa menatap Dasthan.

"Ngapain?"

"Mau beli cilor sama telur gulung"

"Ooo..." Dasthan hanya ber'O' dan mengangguk kecil.

Sesuai permintaan Qilla tadi Dasthan segera menepi sebelum pertigaan dan memarkir mobilnya di depan rombong jualan Mang Udin,langganan Qilla. Qilla segera turun dan menghampiri Mang Udin dengan senyum yang menggembang sudah hamper 2 minggu Qilla tidak makan cilor dan telur gulung.

"Mang, biasa telur gulung 10 ribu sama cilor 10 ribu" Pesan Qilla dengan senyum ramah.

"Siap Neng" balas Mang Udin.

"ini neng, sesuai pesanan" ujar Mang Udin menyodorkan 2 kantong plastik berisi Telur gulung dan cilor.

"Makasih Mang" Qilla menyerahkan Uang 20 ribu dan segera menuju mobil.

Dasthan yang melihat Qilla tersenyum lebar hanya karena cilor dan telur gulung hanya menggeleng kecil dan tersenyum dari dalam mobil.

"Ada lagi yang mau dibeli?" Tanya Dasthan.

"nggak ada"

"Oke"Dasthan menggelus pucuk kepala Qilla dan segera menjalankan mobil.

Qilla yang mendapat perlakuan seperti itu lantas terdiam kaku dan menatap Dasthan kemudian memalingkan wajahnya kearah jendela mobil. Qilla menarik dan menghembuskan nafasnya pelan menetralisir degub jantungnya. Qilla menggelengkan kepalanya dan segera memakan cilor dan telur gulungnya yang sudah lumayan dingin.

"Mau telur gulung?" kata Qilla menawarkan.

Dasthan menggeleng pelan,"buat kamu aja, itu juga pasti kurang" jawab Dasthan dengan tersenyum kecil dan mengelus pelan pipi Qilla dengan tetap fokus menyetir.

"Cukup kok. Ini enak banget" Qilla menyodorkan ke depan bibir Dasthan langsung.

Dasthan sedikit terkejut namun tidak dapat menolak dan langsung mengigit sedikit telur gulung yang di sodorkan Qilla, sesekali pandangannya tertuju ke telur gulung dan focus melihat jalan agar tidak menabrak.

"Enak kan?" Tanya Qilla.

Dasthan mengganguk cepat," Enak, Tapi berminyak banget." Dasthan mendorong pelan telur gulung mengisyaratkan ia tak ingin memakannya lagi.

"Karena banyak Minyaknya telur gulung itu enak"

Qilla memakan telur gulung sisa Dasthan itu, Dasthan yang melirik kea rah Qill tersenyum sekilas saat melihat Qilla yang memakan tepat dibekas ia makan tadi. Entah mengapa ada rasa senang yang mengelitik di hatinya.

JODOH PILIHAN UMMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang