10.JPU

27.7K 1.9K 35
                                    

~welcome to cerita ku lagi~
~Jangan Lupa vote dan komen tiap part yah gaes,,, kalau ada typo dikomen langsung supaya revisinya lebih enak"

*utamakan Al-Qur'an sebagai bacaan*
⚠Typo bertebaran⚠

*
*
*
*

Selesai Sholat Isya dan menyetor hafalannya Qilla merebahkan badanya di kasur King sizenya. Ia mengambil smartphonenya membuka akun sosmednya. Suara pintu diketok mengalihkan pandangan Qilla.

"Umma boleh masuk sayang" kata Umma dari balik pintu kamar Qilla.

"Masuk aja Umma" Jawab Qilla dari kamar.

Umma Khadijah menutup kembali pintu kamar Qilla lalu menghampiri putrinya yang sedang berbaring di kasur. Umma Khadijah membelai sayang Rambut Qilla yang tergerai bebas.

"sayang,Umma mau bicara sama Qilla" kata Umma dengan lemah lembut.

Qilla lantas bangun dari tidurannya dan menaruh smartphonenya di nakas dan menoleh ke arah Umma.

"Umma mau membahas perjodohan itu lagikan, Umma Qilla nggak bisa Umma kan tahu Qilla masih sekolah belum kuliah dan belum bisa banggain Ayah dan Umma" tolaknya.

"Sayang Umma ngerti banget, semua yang Qilla bilang tadi tidak akan terhalang dengan pernikahan ini. Umma hanya mau ada yang bisa membimbing Qilla Dijalan Allah dan Umma nggak akan pernah ridho anak Umma jatuh ke pergaulan bebas seperti dizaman sekarang. Dan Umma selalu mau yang terbaik untuk anak gadis Umma ini. " Umma menarik hidung Qilla.

"anak Umma ini hebat, bisa memikat 3 orang lelaki sekaligus, dengan sekali pandang" goda Umma menaik turunkan alisnya.

Qilla binggung dengan maksud Ummanya. "ma-aksud Umma?" Tanya Qilla.

"Beberapa hari yang lalu--" Umma menceritakan.

Flashback on

Khadijah, Adiguna dan Fatih sedang berbincang bincang diruang keluarga, jangan tanyakan Qilla dimana, dimana lagi kalau bukan dikamar. kalau tidak rebahan sudah pasti tidur.

"assalamualaikum" salam seseorang dari luar rumah.

Ketukan dan salam dari luar memberhentikan perbincangan ketiganya. Membuat heran siapa bertamu di jam segini.

"Ayah bukain dulu yah" imbuh Adiguna dan berlalu menuju pintu.

"Waalaikumsalam." jawab Ayah dan terkaget melihat siapa tamunya itu.

"Kiyai Abdullah al-asroff bin abbas, "imbuh Adiguna terkejut.

Kiyai Abdullah Bin Abbas pemilik pesantren Al Imron tempat Fatih menuntut ilmu dan merupakan ayahanda dari Gus Fathan Al-Asroff Bin Abdullah Al-Asroff.

Adiguna terkejut dengan kedatangan Kiyai Abdullah beserta beberapa keluarganya, lalu Adiguna mempersilahkan seluruh keluarga Kiyai Abdullah masuk dan duduk diruang tamu.

Diruang tamu sudah ada Khadijah dan Fatih juga, mereka semua duduk bersamaan dan saling melempar tatapan binggung melihat seluruh keluarga Kiyai Abdullah datang ke rumhnya.

"Maaf sebelumnya Kiyai ada hal apa gerangan yang membuat Kiyai selaku keluarga datang ke sini?" tanya Adiguna membuka pertanyaan dengan sopan.

"maaf sebelum pak Adiguna telah menggangu waktu istirahatnya, saya disini ingin menyampaikan niat baik untuk putri anda, anak saya Fathan Al-asroff ingin mengKhitbah anak anda." jawab kiyai to the point.

JODOH PILIHAN UMMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang