28.JPU

23.2K 2.2K 517
                                    

Buat kalian para Readers tercinta akuuuu 💜, author nggak minta kok kalian buat Follow yang paling penting kalian vote setiap author update. Nggak berat, nggak makan tenaga dan nggak makan waktu lama tinggal ting! Pencet bintang 🌟 dibawah sebelah kiri. Sebagai kalian apresiasi cerita author dan menghargai cerita author. Yah jangan jadi pembaca bayangan... cinta kalian 💕

-Author manis-
Sama kayak yang baca.

Qilla sedari tadi menunggu Dasthan hampir 10 menit menunggu. Hanya mengambil buah tapi lama banget. Qilla melihat Dasthan jalan dengan membawa buah-buahan tapi anehnya tatapan Dasthan kosong. Bahkan Dasthan tidak sadar berjalan melewati Qilla.

"Hei! Astagfirullah. Bubu1 " Qilla menarik pelan Tangan Dasthan higga membuatnya tersadar.

"astagfirullah! Maaf-maaf  sayang" Dasthan mengusap kasar wajahnya.

"melamunin apa sih ?" tanya Qilla.

"heheh... nggak ada udah bayar dulu belanjaannya supaya cepat pulang" ujar Dasthan.

"Beneran?" Tanya Qilla lagi.

"Iya sayang ku" Ucap Dasthan tersenyum menyakinkan. Dasthan mendorong troli dan mengenggam tangan Qilla menuju kasir untuk membayar semua belanjaan mereka.

"Totalnya 1.759.450. Mas."Ujar Mas Kasirnya.

Setelah membayar Dasthan dan Qilla segera menuju parkiran, Saat hendak menuju mobil mata Qilla tertuju pada sekelompok gadis yang tengah berkumpul tepat di depan mobil Dasthan. Qilla memincingkan matanya dan benar saja itu Angel dan kawan-kawan. Qilla menarik  tangan Dasthan untuk bersembunyi di samping mobil.

"Kenapa Qil?" Tanya Dasthan Terkejut.

"I-itu teman sekolah aku. Nggak sekelas sih tapi dia ngeselin banget, kalau ketemu aku bawaanya ngajak beratem mulu. Mana mereka ngumpul di depan mobil kamu, Gimana dong?" Tanya Qilla sedikit panik.

Dasthan menepuk jidatnya pelan,"Ah! Gini aja, Kamu diam di sini, biar aku pergi ambil mobil dulu"

Qilla mengangguk setuju, "kok nggak kepikiran yah."

"Kamu tunggu disini" Dasthan mengambil Masker dan segera berjalan menuju mobilnya, mendengar mobil yang menyala Angel dan teman-temannya menepi.

"Sayang naik" Ujar Dasthan.

Qilla segera naik tanpa menoleh ke belakang, " Alhamdulillah, hampir aja ketemu nenek lampir" Ujar Qilla mengelus dada.

Dasthan hanya tertawa pelan mendengar penuturan Qilla dan menancap gas mobil menuju rumah setelah drama singkat yang tidak terduga.

Setelah Sampai Rumah Qilla langsung mengatur belanjaannya tadi di kulkas dan di lemari. Saat sedang asik mengatur dia jadi teringat sikap Dasthan saat selesai memilih buah. Qilla segera menyelesaikan menyusun semuannya dan akan menanyakan ke Dasthan.

Sedangkan Dasthan di kamar termenung di atas kasur menatap langit langit kamar mengigat kejadian ia betemu dengan sahabat lamanya. Sampai ia tidak menyadari Qilla sudah berada disampingnya yang sedari tadi menatapnya.

"DOR! Hayo mikirin apa? " kejut Qilla.

"A-astagfirullah!" Dasthan mengelus dadanya.

"Mikirin apaan sih? Serius banget" Qilla duduk di samping kepala Dasthan dan mengelus rambut hitam nan tebal.
Dasthan menaikan kepalanya untuk tiduran di paha Qilla. Qilla sedikit terkejut,tapi mencoba menetralkan detak jantungnya yang mengebu dan mencoba membiasakan diri. Jari jari lentiknya menyisir rambut beraroma mint itu.

"Qil, Seandainya kamu mengetahui masa lalu aku apa kamu juga akan menjauh dari aku? " tanya Dasthan serius.

Qilla tersenyum kecil, "Bub, Ingat saat ijab qabul yang bubu ucapin? Saat semua saksi mengatakan sah, detik itu juga Qilla harus menerima semua yang ada di bubu. Ntah itu kekurangan, kelebihan, suka maupun duka, masa lalu masa kini maupun masa depan nanti Qilla pasti tetap menerimanya, begitupun sebaliknya" 

JODOH PILIHAN UMMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang