4.JPU

35.1K 2.5K 12
                                    

"Menghafal al-Qur'an tidak hanya menghafal semata, harus niat Karena Allah ta'ala "
~Muhammad Al-Fatih adiguna ~

Keluarga yang sangat harmonis dan hangat yang sedang menyantap makan malam ini dengan Khidmat. Selesai makan umma dan Qilla membereskan meja makan. Umma meletakan piring kotor dan langsung mencucinya, sedangkan Qilla sedang memgelap meja makan dan merapikan beberapa gelas dan sedok yang berserakan diatas meja.

Ayah dan Fatih sedang di Ruang keluarga, setelah selesai beberes Umma dan Qilla lalu bergabung dengan ayah dan Fatih yang sedang berada diruang keluarga.

"Bang, abang ngafal Al-Qur'an nggk? "celetuk Qilla tiba-tiba dan langsung duduk di samping Fatih.

"Iya, kenapa emangnya?" jawab Fatih tanpa melirik Qilla

"Susah nggak bang?" tanya lagi menatap Fatih yang sedang sibuk menatap kea rah TV.

Fatih Menaikan sebelah alisnya "emangnya kenapa sih Qill?" sinisnya dan menatap Qilla balik.

"abang mah, Qilla nanya Abang malah nanya balik, tinggal jawab apa susahnya sih!" cibir Qilla.

"hmm, Tergantung niat, keteguhan menghafal, dan harus ikhlas tanpa paksaan serta kekonstitenan dalam meMuroja'ah hafalannya" Jawab Fatih menatap serius adek yang cerewet itu.

"Qilla mau ngafal bang, Abang mau bantuin Qilla? " tanyanya memelas.

"Qilla serius?" bukan abangnya yang menjawab melainkan Umma Khadijah.

"iya Umma sayang, tadi Qilladenger ceramah tentang Seorang penghafal al-Qur'an, Katanya Allah akan memasukan ke surga lewat pintu manapun yang kita mau dan memberikan mahkota kepada orang tua kita di Syurga Allah nanti umma" jelasnya panjang lebar.

Ayah dan Fatih tertegun mendegar yang Qilla ucap. "gimana bang? " tanyanya sambil mengenggam tangan Fatih.

"Abang bisa bisa aja, tapi kalau abang balik ke Pondok kamu setor hafalannya ke siapa coba? Dalam menghafal Al-Qur'an itu banyak cobaan mulai dari susahnya hafalan masuk otak, Mager, bosan, tiba tiba mau berhenti ngafal dan lain-lain, Emang kamu sanggup? " tanya Fatih yang menatap Qilla

"Insya allah Qilla siap bang" jawabnya menatap Fatih dengan sungguh-sungguh.

"Bagus abang suka cara jawab Qilla, oke besok bangun tahajjud Qilla abang tes bacaannya sama tajwidnya," tegasnya mengelus kepala Qilla yang tidak tertutup jilbab.

"Makasih abang Qilla, emang abang Qilla is the best deh, jadi makin sayang" lalu memeluk abangnya

"iya iya, sekarang cepat tidur supaya bisa bangun tahajjud nanti" suruh Fatih

Qilla mengangguk lalu mencium pipi abangnya, ayah dan Ummanya lalu berlalu menuju kamar. Tak lupa mensetting alarm supaya lebih mudah bangun tahajjud.

❀❀❀

Mendengar Alarm yang berbunyi, Qilla segera bangun mematikan Alarm, dengan kesadran yang belum terkumpul sepenuhnya ia melangkah ke kamar mandi. Selesai berwudu' Qilla mengambil dan menggunakan mukenahnya lalu berlalu menuju kamar abangnya.

Pintu terbuka menampakan abangnya yang gagah kopiah hitam di kepalanya, lengkap dengan baju koko hitamnya dan sarung kotak kotaknya.

"Tau kok abang ganteng, awas ilermu jatuh nanti dari tadi ngangga gitu." Angkuhnya dengan merapikan kerah bajunya.

Qilla menutup mulutnya langsung "hmm! Qilla akuin hari ini aja sih abang ganteng. Abang udah sholat Tahajjud?" tanya Qilla.

"belum, abang nunguin kamu supaya sholatnya jamaah"jawab Fatih mengambil posisi menjadi Imam.

JODOH PILIHAN UMMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang