21.JPU

27.8K 2.1K 130
                                    

*
*
*

Follow instgram :dabbler_writer
Atau klik dibio >3

Qilla mendengar suara seorang tengah mengaji dan mengenggam tangannya erat. Qilla perlahan membuka matanya dan melihat Dasthan yang melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan Suara yang merdu.

Qilla menggenggam balik tangan Dasthan, Hal tersebut membuat Dasthan sedikit kaget dan segera menyelesaikan Ngajinya.

"Tunggu bentar, Aku panggilin Dokter" Ujar Dasthan mengelus pipi Qilla lembut.

Dasthan beranjak memanggil Dokter yang berada tepat di samping ruangan Qilla. Dasthan mendampingi Dokter menuju bed Qilla.

Dokter memeriksa Qilla mulai dari mata, mulut dan nadinya. Dokter tersenyum ramah.

"Alhamdulillah semuanya Normal. Insya Allah besok udah boleh pulang" Imbuh Dokter.

"Terima Kasih dok" Ucap Dasthan.

"Sama-sama mari Mas Dasthan, Mba Qilla" Pamit Dokter.

"Air" Cicit Qilla.

Dasthan mengambil air di nakas, Dasthan menaikan  bed Hospital dibagian kepala  agar memudahkan Qilla untuk minum air.

"Masih Ada yang sakit?" Tanya Dasthan dan meletakan kembali gelas di nakas.

Qilla menggeleng, "Umma sama yang lain mana?"

"Tadi balik ngambil baju sama Masak dulu" Jawab Dasthan.

"Assalamu'alaikum" Salam Umma dan Mommy bersamaan.

"Waalaikumsalam" Jawab Qilla dan Dasthan bersamaan.

"Alhamdulillah, Menantu Mommy udah bangun." Mommy berlari memeluk Qilla.

Qilla membalas pelukan Mommy, Namun Dasthan dengan cepat menarik lembut Mommy agar menjauh dari Qilla.

"Mom, Jangan peluk dulu, Qilla baru aja bangun. Biarin Qilla Istirahat dulu" Ucap Dasthan dengan tatapan tak suka.

"ck! Iya-iya. Qilla Mommy bawa makanan kesukaan kamu. Sekarang makan, bentar lagi masuk Makan Siang abis itu minum obat" Ucap Mommy penuh semangat. 

Qilla tersenyum lebar dan mengangguk semangat. Qilla mengalihkan pandangannya ke sang Umma. Qilla mengerenyitkan dahinya melihat tatapan sang Umma yang sangat tidak bersahabat.

"Umma kenapa liatin Qilla begitu?"

Umma menatap Qilla jengah, "Pasti itu ide kamu kan?" Tanya Umma sarkas.

"Ide? Ide apa sih,Umma?"

"Ngapain Kamu pisah kamar sama suami kamu? Kamu taukan Hukum pisah ranjang suami istri?"

"U-umma kok Tahu? Lagian Qilla punya alasan sendiri kenapa pisah kamar sama Dasthan. Kenapa jadi Umma yang marah, Dasthan biasa aja kenapa Umma yang  marah-marah"

"Alasan, Alasan. Nggak ada alasan kamu udah jadi Istri, dan Pisah ranjang itu tidak boleh!"

"Umma, Dasthan paham Umma pasti marah begitupun ayah,daddy maupun Mommy. Tapi Qilla pasti punya alasan tertentu dan Dasthan juga nggak bisa paksain hal tersebut. Jadi Umma nggak perlu marahin Qilla" Ucap Dasthan dengan lembut.

Qilla tertegun dengan penuturan Dasthan, Laki-laki penuh perhatian dan pemikiran yang luas. Qilla jadi merasa tidak enak selama ini karena sikapnya yang bisa dibilang tidak baik kepada Dasthan Suaminya.

"Tan, Jangan di belain Sih Qilla nanti besar kepala malah semakin ngelunjak. Emang Apasih alasan kamu nggak mau seranjang sama suami sendiri, Sudah halal juga?" Tanya Umma menatap Qilla.

JODOH PILIHAN UMMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang