Tok tok tok
Alana mengetuk pintu kamar Alfathar yang berada di lantai 2, setelah berbincang dengan Anita ia langsung menghampiri Alfathar yang sedang berada di kamarnya.
Ceklek
Pintu terbuka dan yang pertama kali Alana lihat adalah Alfathar dengan kondisi nya yang jauh dari kata baik-baik saja. Banyak lebam di wajah cowok itu, seperti nya Alfathar memang sengaja tidak mau mengobati nya.
"Ya ampun Al. Kamu kenapa bisa kayak gini?!" tanya Alana dengan wajah panik.
"Na, kok lo ada disini?" ujarnya bertanya balik.
"Udah nanti aku ceritain, sekarang aku obatin dulu luka kamu ya?"
Alfathar mengangguk. "Sini masuk, Na," ujar Alfathar.
Alfathar membaringkan tubuh nya di kasur dan Alana sedang mencari kotak P3K untuk Alfathar.
"Al dimana kotak P3K nya?" tanya Alana
"Di laci yang itu Na," jawab Alfathar sambil menunjuk salah satu laci di dekat televisi.
Setelah itu Alana menghampiri Alfathar yang sedang berbaring. "Al kamu duduk dulu," suruh Alana.
Alfathar lalu duduk dan setelah itu Alana langsung mengobati luka di wajar Alfathar dengan telaten. "Kamu kenapa gak obatin Al?" tanya Alana.
Alfathar masih terdiam, ia merasa gugup berada di dekat Alana saat ini, apalagi jarak wajah mereka yang begitu dekat membuat detak jantung Alfathar menjadi lebih cepat.
"Al kok diem aja?"
Alfathar lalu tersadar. "Males Na," jawabnya
"Jangan gitu Al, kalo kamu gak obatin ini nanti infeksi gimana? Emang kamu mau nanti ga ganteng lagi?" tanya Alana keceplosan.
"Jadi gue ganteng ya Na?" tanya Alfathar sembari menaikan sebelah alisnya.
Alana seketika menghentikan aktivitas nya yang sedang mengobati dahi Alfathar ia tersadar apa yang sudah ia katakan. "E-eh maksud aku gimana kalo muka kamu kena infeksi nanti makin parah terus nanti muka kamu jadi jelek, terus fans kamu pada kabur," kata Alana panjang lebar.
"Lagian kenapa males sih Al? Kan cuma obatin gini doang, emang tante Anita gak ngobatin kamu?" tanya Alana.
"Bunda mau obatin gue, tapi gue yang gamau," jawabnya.
"Kenapa gamau? Kasian loh tante Anita jadi khawatir sama keadaan kamu,"
"Soalnya gue pengen nya di obatin sama lo," ujar Alfathar
Alana terkaget dengan ucapan orang di hadapannya saat ini, apa maksud nya? "Kenapa aku?" tanya Alana.
"Pokonya gue pengen nya sama lo," jawab Alfathar.
"Kamu aneh banget sih Al," ujar Alana yang sudah selesai mengobati Alfathar.
Alfathar hanya menanggapi nya dengan senyuman tipis. "Jadi gimana ceritanya kok lo bisa ada disini?" tanya Alfathar mengalihkan pembicaraan.
"Tadi kata Araf kamu sakit, terus aku bilang sama Ayah, terus kata Ayah, mau jenguk kamu, aku juga mau jenguk sih tapi kan gatau alamat rumah nya, ternyata ayah punya alamat rumah ini jadi kita kesini deh," ujar Alana.
"Araf?" tanya Alfathar.
"Iya Araf, Ashraf maksud nya. Aku emang panggil dia Araf,"
"Spesial banget kayaknya," ujar Alfathar.
"Itu emang udah panggilan dari kecil Al," kata Alana.
Alfathar mengangguk dan entah kenapa dia merasa jealous dengan Ashraf sahabatnya sendiri, padahal dia tau bahwa Ashraf adalah sepupu dari Alana.
![](https://img.wattpad.com/cover/287841376-288-k451406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFATHAR
Teen Fiction~ Jangan pernah tanyakan kepadaku mengapa aku bisa mencintaimu, karena aku mencintaimu karena kamu adalah kamu. ~ Kisah ini menceritakan tentang dua orang yang memiliki kekurangan yang saling bertolak belakang. Alfathar Ayden Pranadipa, Ketua geng...