HAPPY READING 🥰
••••
Sudah memasuki hari ke lima namun Bagas masih memejamkan matanya, hal itu sangat membuat Alana semakin mengkhawatirkan nya.
"Ayah, kenapa tidurnya lama?" Alana mengusap tangan ayahnya.
"Kapan kita main lagi?" lanjutnya dengan air mata yang mulai menetes.
"Kiya kangen tau sama ayah, ayah gak akan ninggalin Kiya sendiri kan?" tanyanya.
Suara pintu terbuka membuat Alana menoleh kearahnya, disana terdapat Alfathar sambil membawa kue brownies kesukaan Alana.
Alfathar lalu mendekat dan duduk di kursi empuk panjang di belakang Alana.
Alana lalu menoleh kebelakang dan Alfathar sontak menatapnya. "Hai," kata Alfathar.
"Ini aku bawain kue buat kamu,"
Alana hanya tersenyum tipis dan mengangguk. "Makasih Al," singkatnya.
"Na?"
"Kenapa?" tanya Alana.
"Sini duduk samping aku," ujar Alfathar.
Alana lalu duduk di samping Alfathar, Alfathar yang melihat wajah Alana dari dekat pun lalu mengusap lembut kedua mata Alana yang terlihat sembab.
"Nangis lagi, hm?" tanya Alfathar.
Alana menggelengkan kepalanya sambil menunduk, Alfathar lalu menangkup pipi Alana dan sontak Alana pun menatap nya, lalu Alfathar mengecup singkat kedua mata Alana. "Ratu nya aku gaboleh nangis," katanya.
"Air mata, gaboleh nakal ya!" lanjut Alfathar sambil mengusap pipi Alana yang terlihat basah karena air mata.
Alana lalu tertawa kecil, Alfathar selalu saja membuatnya tersenyum dikala kesedihannya.
"Udah, jangan nangis lagi. Kue nya di makan ya?"
Alana lalu mengangguk dan memakan kue kesukaannya. "Aku kangen," kata Alfathar membuat Alana berhenti mengunyah makanannya.
Lalu ia melanjutkannya hingga makanan di mulut nya habis. "Kangen siapa?" tanya Alana.
"Kamu," jawab Alfathar.
"Kita kan setiap hari ketemu," balas Alana.
"Aku ketemu raga kamu, tapi..." Alfathar menggantung kan perkataan nya.
"Aku gak nemuin Alana aku yang dulu," lanjutnya. "Kemana Alana yang dulu? Yang ceria, cerewet, sekolahnya semangat, aku kangen, kangen semua tentang kamu," ujar Alfathar.
"M-maaf," satu kata yang keluar dari mulut Alana.
"Udah lima hari, Al. Tapi rasanya lama banget bagi aku, biasanya ayah selalu ada kalo aku mau berangkat sekolah, ayah selalu usahain bawa kue ini setiap pulang kerja, ayah selalu ngasih nasihat kalo aku mau tidur," ucap Alana sambil membayangkan wajah ayahnya.
"Na, kita bisa apa? Ini udah takdir," balas Alfathar.
"T-tapi aku pengen ayah cepet pulih," kata Alana.
Alfathar sangat merasa iba dengan wanita di hadapannya ini, wanita yang sangat ia cintai. Ia dapat merasakan bagaimana perasaan Alana walaupun ia tidak ada di posisi Alana.
"Saya punya penyakit,"
"APA?!"
"Iya Al, om gatau berapa lama lagi usia om, om gak tega ngomongin ini sama Kiya, dia udah di tinggal ibu dan kakaknya. Om gamau bikin dia cemas Al,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFATHAR
Teen Fiction~ Jangan pernah tanyakan kepadaku mengapa aku bisa mencintaimu, karena aku mencintaimu karena kamu adalah kamu. ~ Kisah ini menceritakan tentang dua orang yang memiliki kekurangan yang saling bertolak belakang. Alfathar Ayden Pranadipa, Ketua geng...