The One

36 3 0
                                    

Sebuah keluarga besar sedang berkumpul disebuah hotel ternama yang berada di jakarta dalam rangka memperingati ulang tahun dari kakek buyut mereka.

Seorang remaja laki-laki yang sedang asyik melihat semua tertawa bahagia disana dihampiri oleh seorang remaja perempuan dan berdiri disampingnya.

"Hei, sudah lama bukan hmmm sudah 1 tahun sejak kepergian dirimu ke luar negeri bukan?"

"Mungkin"

"Hei, sudah kuduga sifatmu tidak pernah berubah bukan nazir"sahut perempuan itu dengan nada mengejek

"Wahh Rini kamu tambah cantik sayang, kamu sudah banyak berubah, bukankah begitu nazir"

"Tante bisa saja, aku sudah lama cantik tau"senyum rini

Suara mc menghentikan aktivitas mereka dan berkumpul untuk merayakan hari ulang tahun tersebut.

***
"Permisi pesanan datang"

"Silahkan letakkan dimeja dan uangnya ada disana juga"

Perempuan itu meletakkan pesanan dan mengambil uangnya dan pergi.

"Sungguh melelahkan"
Dia kembali ke restoran tempat dia bekerja dan menemukan teman dekatnya disana.

"Wah alex, kalau dirimu hanya untuk belajar disini pergi saja, harusnya kau memesan kek"

"Saya memesan air putih kalau begitu"

Perempuan itu mengambil pesanannya dan memberikan kepada alex.

"Alex, apakah pacarmu nanti tidak cemburu melihatmu disini. Bisa-bisa telingaku rusak karena mendengar suaranya"

"Hei, apa yang kau lakukan bersama pacarku, apa kau berusaha merebutnya dariku"

"Baru dibicarakan langsung datang"

"Prilly bagaimana cowok seganteng diriku mau bersama dirinya"

"Awas aja kamu sampai selingkuh sama si yujin ini"cemberut prilly

"Prilly yang terhormat, alex itu sudah menjadi temanku selama 10 tahun dan dia sudah seperti saudara bagiku, aku selingkuh dengannya mustahil. Sudahlah lanjutkan acara pacaran kalian aku mau kembali bekerja"yujin lalu pergi

***
"Nazir kamu mau kemana?"

Nazir menghentikan langkahnya karena suara berat tersebut.

"Duduk cepat"

"Sayang biarkan dia istirahat, dia mungkin sudah capek"

"Bukan hanya dia capek, bukankah kita semua capek dengan acara tadi? Nazir cepat kemari duduk"

Nazir menghela nafas dan berbalik badan dan pergi untuk duduk.

"Besok pergi bersama abangmu untuk kesekolah"

"Ah, sekolah. Ayah aku tidak mau sekolah. Pokoknya aku tidak mau sekolah"

Pria yang sebagai ayah dari nazir menampar dirinya didepan seluruh keluarga dan pelayan yang ada disana.

"Sudahkah ayah puas untuk menampar aku, apa ayah tidak ingin sekalian membunuh aku didepan mereka"nazir dengan tatapan emosi

"Nazir jaga bicaramu sayang dia ayahmu"

"Ibu sama saja, kalian semua saja. Pokoknya aku tidak akan sekolah tidak akan"

"Kalau kamu tidak mau kesekolah ayah akan"pria tersebut mengambil pisau dari seorang pelayan dan meletakkan di lengannya.

"Sudah kuduga anda akan melakukan hal semacam ini tuan Stevan yang terhormat. Silahkan saja lakukan"nazir meletakkan tangannya didepan dadanya

"Ah drama yang sangat membosankan. Hei ambil pisau dari ayah. Aku akan sekolah besok."Nazir pergi dari sana.

***
Keesokan harinya semua telah berkumpul dimeja makan dan menunggu kehadiran kepala keluarga tersebut.

"Tuan besar telah tiba"sahut seorang pelayan

Semua berdiri dan kemudian dipersilahkan oleh Stevan.

"Juyeon tolong jaga adikmu disekolah nanti ya"

"Ck, ibu aku bukan anak kecil lagi. Aku sudah siap aku berangkat"

"Kamu akan berangkat bersama juyeon"

"aish sungguh menyebalkan"Nazir mengambil tasnya dan menunggu juyeon didepan.

***
"Ibu ini apa, bukankah ini kertas pendaftaran sekolah Bintang Merdeka, apakah aku akan pindah kesana"sahut seorang perempuan

"Benar yujin. kamu akan bersekolah disekolah ini mulai hari ini karena ibu sudah mendaftarkan nya"

"Ini untuk anak orang kaya bu. Mana bisa anak seperti aku bisa masuk kesekolah bergengsi ini. Ibu akan dapat uang dari mana untuk biaya semuanya"yujin

"kamu tidak perlu khawatir tentang hal itu ibu akan mengurusnya. Kamu hanya perlu belajar dan berusaha bisa mendapatkan beasiswa saat didalamnya apakah kamu bisa yujin"

"Ini seragamnya, pakailah dan ibu akan mengantarmu kesana"

"Wahhh seragamnya sangat berkelas bukan bu. aku sangat menyukainya"senyum yujin dan langsung memakainya.

***
Stevan memasuki ruang rapat untuk memulai rapat penting.

"Apa yang akan terjadi jika lahan tersebut kita gunakan untuk membangun sebuah panti asuhan?"sahut Stevan

"Bisa saja tuan, tetapi sekarang yang terjadi adalah banyak masyarakat yang berada disana tidak ingin lahan tersebut dijual"

"Itu bukan urusan saya. apakah kalian tidak bisa mengurusnya dengan memberi kompensasi dalam jumlah yang banyak. Lakukan seperti biasa. Mungkin ini saja rapat hari ini"Stevan meninggalkan ruang rapat dan langsung menuju ruang kerjanya.

***
Semua siswa berkumpul dihalaman sekolah karena kehadiran seseorang yang baru saja mereka lihat.

"Ada apa disana kenapa semua berkumpul"

"Apa kalian tidak penasaran tentang siapa yang datang?"rini

"come on guyss"

Rini beserta teman-temannya pergi kesana dan melihat siapa yang datang dan benar dugaan rini.

"Wahh luar biasa, dia kembali lagi ke sekolah ini"sahut Naldo

"Bukankah dia sepupumu rini, wahh ternyata sangat tampan bila dilihat dari dekat bukan"

"Hei sukinah bisa diam gak sih"

"Nama gua angel bukan sukinah tau fadly, bukankah begitu Naldo"angel

Nazir hanya tersenyum kecut lalu pergi dari kerumunan tersebut hingga di lorong dia menabrak seorang perempuan hingga perempuan tersebut terjatuh.

"Aishh, eh kalau jalan mata dipakai juga jangan hanya kaki dasar bodoh"sahut nazir

Perempuan tersebut berdiri dan merapikan bajunya dan roknya

"Harusnya aku yang bicara seperti itu, dasar"

"Wait, yujin. hmm nama yang bagus seperti orangnya"senyum nazir

"Lepaskan"yujin mencoba melepaskan tangannya dari nazir.

"Sampai bertemu kembali"bisik Nazir ke yujin lalu pergi dari sana.

"Dasar cowok aneh"yujin mengutuk nazir dan pergi dari sana.

BERSAMBUNG

Oh MY SHininGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang