FIFTHTEEN

3 0 0
                                    

Hyunjae memasuki ruangan kelas dan melihat kelas masih kosong tidak ada siapa-siapa disana.

"Loh bukannya juyeon tadi udah duluan ya kesekolah tapi kenapa gak ada dikelas ya"hyunjae meletakkan tasnya dan memilih keluar mencari udara segar.

Rini dan hyunjae tidak sengaja bertabrakan hingga membuat rini terjatuh.

"Ma...maaf. Kamu tidak apa-apa. Eh kamu menangis, kenapa kamu menangis"hyunjae

"Gua gak butuh bantuan loe lepaskan gua"rini menepis tangan hyunjae dan berjalan cepat meninggalkan hyunjae dan nazir juga yujin datang setelah rini.

"Apa lihat-lihat"sahut nazir

"Aku duluan ya."yujin meninggalkan nazir dan hyunjae disana menuju kelasnya.

"Aku minta maaf atas kejadian yang kemarin. Ini gak sepenuhnya kesalahan kamu kok"hyunjae

"Loe gak perlu minta maaf, gua gak nyalahin loe. Harusnya gua yang meminta maaf karena telah membuat loe mengalaminya"sahut nazir

"Dan juga terima kasih atas bantuan loe semalam bang hyunjae, gua pergi dulu"setelah mengucapkan itu dengan pelan meskipun masih didengar oleh hyunjae pergi.

Hyunjae tersenyum senang mendengar nazir mengucapkan kata "Abang" dari mulut adik tirinya.

Juyeon bertepuk tangan dan tertawa karena melihat apa yang baru saja dia saksikan dengan kedua matanya.

"Bagaimana sudah mulai diterima oleh adik sendiri?"juyeon

"Juyeon sejak kapan kamu disana?"kaget hyunjae

"Itu tak perlu dibahas, satu hal yang perlu loe tau tidak mudah untuk mengambil hatinya nazir, ini masih permulaan kalau loe mau nazir menganggap loe sebagai abangnya loe harus bisa mengambil hatinya"juyeon

"Makasih juyeon"

"Gua juga pertama kali melihat loe, rasa benci ada tapi gua tau ini semua bukan salah loe juga. Loe hanya korban disini. Semoga kita bisa akrab terus ok"juyeon menepuk pundak hyunjae lalu kembali ke kelas.

***
Yujin memasuki ruangan kelas dan semua melihat kearahnya dan nazir juga tiba dan langsung menarik yujin ke depan kelas.

"Perhatian semua, disini gua membuat pengumuman penting. Seperti yang kalian ketahui bahwa semuanya itu benar yujin anak pelayan dirumah diningrat, jadi kalau ada kalian merasa dikhianati maupun dibohongi oleh anak ini silahkan lempar dia"nazir

Semua kaget termasuk yujin yang ada disebelahnya dengan apa yang dikatakan nazir.

"Kenapa gak ada melempar, apa tidak ada yang berani. Rini loe gak mau lempar dia tapi katanya loe mau tampar dia silahkan maju"nazir dan semua melirik kearah rini

"baiklah gua akan nampar dia tapi dengan satu syarat loe harus bongkar siapa loe sebenarnya didepan semua anak-anak kelas kita bagaimana"rini

"Hmm, gua akan bilang tapi sebelum itu biarkan gua beritahu rahasia terbesar tentang loe bagaimana biar kita impas begitu"axel, prilly dan jeno langsung tersenyum mengetahui dengan jelas apa yang dimaksud oleh nazir

"Kalau gua bilang bagaimana tanggapan mereka tentang ini, kalau aku pasti hanya sesaat tapi kalau loe"senyum nazir sedangkan rini menatap semua teman sekelasnya dan langsung pergi dari kelas begitu saja.

"Apa ada yang lain, baiklah kalau tidak ada. Dia juga teman dan sahabat kita meskipun dia dari kalangan bawah apa iya kita harus menjauhi dia tidak kan jadi tolong hargai dia sekian"nazir pergi meninggalkan kelas dan yujin menundukkan kepala menuju bangkunya

"Angkat kepala loe, nanti loe ketabrak mobil baru tau rasa"sahut prilly

Yujin mendongak dengan kata-kata prilly dan tersenyum kecut.

Oh MY SHininGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang