Jeno mengikuti yujin kemana dirinya pergi dan yujin berhenti disebuah cafe dan jeno diam-diam mengikuti yujin.
"Dia kerja, sungguh mengejutkan bagaimana, hmm bukankah dia orang kaya seperti yang dibicarakan yang lain"jeno
Saat yujin lewat dari sampingnya, jeno meraih tangan yujin dan tersenyum didepannya.
"Hmm, apakah benar kamu kerja disini"jeno
"Kenapa dia ada disini"batin yujin
"Emang kenapa kalau aku ada disini, apa tidak boleh"jeno
"Dia bisa mendengarnya, apakah dia dukun"batin yujin
"Dukun, apa kau pikir aku dukun ha"jeno
"Lepaskan tanganku, kalau tidak ada yang ingin kau katakan aku akan pergi"yujin
"Tunggu sebentar, bagaimana kalau anak-anak lain mengetahui kalau dirimu bekerja seperti ini"jeno
"Silahkan beritahu aku tidak takut. Aku hanya ingin hidup mandiri apa itu salah ha. Silahkan keluar dari disini"marah yujin hingga membuat jeno tersenyum licik dan keluar dari cafe tersebut.
***
Juyeon memasuki ruang kerja ayahnya karena dia dipanggil oleh ayahnya, disana juga ada ibunya"Silahkan duduk, ayah ingin bicara denganmu"Stevan
"Ada apa ayah, ibu kenapa menangis. Ada apa sebenarnya"juyeon panik
"Sudah saatnya ayah memberitahu hal ini kepadamu"Stevan
Stevan memberikan sebuah amplop besar kepada juyeon dan dia membuka amplop tersebut dan terdiam terpaku dengan isi dari amplopnya.
"a..a..ayah ini tidak benar kan. Katakan kalau ini tidak benar, pasti kalian bercanda"juyeon masih tidak percaya
"Ayah dan ibu bukan ingin menyembunyikan darimu sayang. Saat ibu melahirkan adikmu ternyata dia sudah meninggal saat didalam kandungan dan sampai beberapa minggu ibu tidak berbuat apa-apa hingga ayahmu mendapat kabar bahwa ada seorang anak yang baru lahir yang tinggalkan orangtuanya dan kami langsung mengadopsi anak itu yang sekarang adalah adikmu sayang"jelas Yoona
"A..a..aku butuh ketenangan dulu, aku masih harus belajar"saat juyeon membuka pintu didepan pintu tersebut terdapat nazir yang sudah berdiri dengan tatapan sedih.
"Nazir"panggil juyeon otomatis Stevan dan Yoona melihat kearah nazir yang telah berdiri disana.
"Nazir ibu bisa jelaskan semua sayang, ini tidak seperti yang kamu kira"Yoona
"Lepaskan aku, aku tidak butuh penjelasan dari kalian lagi."tapi juyeon menahan kembali tangan nazir
"Lepaskan aku bilang lepaskan ya lepaskan. Aku hanya mau sendiri dulu"marah nazir
Nazir berlari menaiki tangga dan menutup keras pintu kamarnya.
Yujin yang juga baru tiba terkejut dengan apa yang dia lihat barusan dan berusaha untuk tidak melihat apa-apa dan pergi dari sana.
***
Nazir masih saja diam di sofa dan memikirkan hal yang dia dengar tadi tentang dirinya.Dia berdiri dan merusak semua yang ada dikamarnya, disaat itu juga yoona yang hendak mengetuk mendengar suara barang-barang yang jatuh dari dalam.
"Nazir buka pintunya sayang, ini ibu sayang ayo buka pintu ini. Yang kamu dengar tadi tidak semua benar sayang"yoona berusaha membuka sambil mengedor-ngedor pintu kamar nazir tapi nihil pintu tidak terbuka.
"Nazir maafkan ibu sayang. tolong buka pintunya sayang, kamu baik-baik saja kan, kamu tidak terluka kan nazirrr"yoona akhirnya menangis disana
Juyeon tiba dengan kunci cadangan dan dia membuka dan betapa kagetnya mereka keadaan kamar nazir yang berantakan lalu penglihatan juyeon tertuju kepada nazir yang dimana telah melukai dirinya sendiri dibagian tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh MY SHininG
Short Storykembali dengan cerita yang seru dan menarik. sebuah keluarga yang dulunya bahagia dengan kekayaan maupun kebahagiaan yang sangat disegani akhirnya tersurut. untuk mengetahui kelanjutannya, tetap saksikan kelanjutan ceritanya 😇😇 🥇shining