THIRTEEN

3 0 0
                                    

Lia memasuki rumahnya dan terlihat sepi tidak ada siapa-siapa.

"Bibi"panggil lia tapi tidak ada satupun pelayannya yang datang

"Kenapa rumah ini sangat sepi. Kemana mereka semua"sahut lia

"Akhirnya kamu sudah pulang juga lia. Ayah sudah lama menunggumu"lia langsung terpatung melihat kedatangan ayahnya disana.

"Loh dimana sepupumu siapa namanya ah ansel dimana dia kenapa ayah tidak melihat dia pulang bersamamu lia"morslin

"A...a...ansel ada kegiatan disekolah ya dia ada kegiatan disekolah jadi aku pulang duluan ayah"sahut lia dengan gugup

"Kegiatan disekolah ya"morslin langsung mendekati dirinya ke lia dan mencengkram dengan kuat rahang lia dan melemparkan tubuh lia ke sofa

"Kamu sudah melewati batasmu lia kamu selama ini membohongi ayah ha. Kamu selama ini tinggal bersama anak dari musuh ayah kenapa kamu melakukan ini ha jawab ayah"morslin menarik rambut lia

"Ayah aku mohon maafkan aku. Aku merasa bersalah kepadanya, aku tidak sanggup melakukan hal itu"sahut lia dengan kesakitan

"Jadi waktu itu kamu tidak benar-benar membunuh anak itu kan?"

"Maafkan aku ayah aku hanya menghentikan jantungnya saja lalu menyelamatkannya lagi"sahut lia

Morslin melepaskan cengkramannya dan berteriak sekeras mungkin atas kebodohannya

"Kamu"morslin langsung melemparkan vas bunga yang ada diatas meja membuat lia semakin takut dengan amarah ayahnya

Lia langsung berlutut untuk meminta maaf kepada ayahnya atas kesalahan yang dia lakukan.

"Ayah lia minta maaf atas perbuatan lia yang salah. Lia mohon maafkan lia"sahut lia dengan menggosokkan tangannya

"Bawa dia ke ruang bawah tanah dan kurung dia disana"

"A...a...ayah aku mohon maafkan aku. Aku tidak mau disana ayahhhhhh"sahut lia yang meronta dari anak buah morslin tapi tidak bisa

"Ayahhh aku mohon hiks hikss ayahhh maafkan aku hikss hikss. Hei buka pintu ini cepat aku tidak mau disini. Buka pintunya"sahut lia dengan teriak dan menggedor pintu tapi nihil tidak ada yang mendengarnya

"Dasar anak kurang ajar. dia merusak segalanya"emosi morslin

"Sekarang apa yang perlu kita lakukan tuan"

"Saat ini kita hanya perlu melihat saja dan lanjutkan kerja sama itu paham"

"Siap tuan"

***
Nazir sudah berganti pakaian dan turun saat dirinya hendak minum dia mendapati seorang pria seumuran juyeon ada disana.

"loe pasti anak dari si pelakor ya"nazir

"Jaga bicaramu ibuku bukan seperti yang kamu katakan"

"Terserah emang itu kenyataannya"

Yoona menghampiri nazir yang sedang minum

"Loh hyunjae kamu gak istirahat dulu, pasti kamu kelelahan waktu di pesawat bukan"yoona

"Oh namanya hyunjae. Ibu apaan sih malah nanyain dia"cemberut nazir

"Dia juga abangmu nazir. Kamu tidak boleh seperti tadi"yoona

"Abang? Sorry aku hanya punya satu abang. Ah sudahlah katanya mau ke perusahaan ayolah "nazir

"Hyunjae ibu pergi dulu. Kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa minta tolong sama pelayan ok"yoona

Oh MY SHininGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang