EIGHTEEN

2 0 0
                                    

Morslin menyaksikan tontonan yang sangat membuat hatinya sangat bahagia dengan gelas berisi minuman ditangannya dan kaki yang di silangkan.

"Bravo bravo. Luar biasa akhirnya satu telah out"sahut morslin dengan melempar salah satu poin catur.

"Cupcupcup, kasihan sekali dirimu nazir kamu harus kehilangan harta berhargamu tapi buat saya ini sangat menyenangkan seharusnya peluru itu diarahkan kepadamu tetapi yoona menyelamatkanmu lalu duar duar mengenai yoona"

Lia menyaksikan dari tempat persembunyiannya apa yang telah terjadi, dia menutup mulut agar suara tangisannya tidak terdengar oleh morslin.

"Maafkan aku nazir, aku tidak bisa membantumu kali ini. Aku sungguh minta maaf karena perbuatan ayah ku kamu harus kehilangan ibumu"batin lia dan airmatanya membasahi pipinya

***
Setiap kerabat, saudara dan teman-teman keluarga stevan berdatangan ke rumah duka nazir hanya tetap duduk dengan wajah yang sangat berantakan juga airmatanya yang sudah habis.

Mila mendekati nazir dan duduk tepat didepan nazir dan memeluk cucunya tersebut.

"Oma tau ini sangat sulit sayang tapi kamu harus tetap kuat jangan jadi lemah seperti ini, bagaimana kalau kita makan dulu ayo"ajak mila

Nazir menggelengkan kepala dan melepaskan pelukan mila. Dia hanya terus fokus kepada foto yoona yang tersenyum diatas sana.

"Ibu masih bisa tersenyum setelah pergi meninggalkan aku begitu saja"sahut nazir

Saat semua sedang sibuk dengan kegiatannya dia berdiri dan berjalan keluar dari rumah dan melangkahkan kakinya kemana dia dibawa dengan airmata yang sudah kering.

***
Nazir tiba di sebuah jembatan dan melihat kearah jalan raya yang dimana kendaraan bermotor berlalu lalang di sana.

Saat dia hendak melangkahkan kakinya seperti ada seseorang yang menarik tangannya dan dia jatuh di tanah.

"Lia?"tebak nazir

Perempuan itu membuka hoodienya dan maskernya dan tersenyum kearah nazir.

"loe gila ya kenapa loe lakuin hal semacam tadi ha"marah lia

"Gua gak bisa melanjutkan hidup lagi, orang yang gua cintai telah pergi selama-lamanya dan gua gak tau mau berbuat apa lagi lia"

"Gua hiks hikss hikss sangat terpukul kehilangan ibu gua hikss hikss"nazir menyadarkan kepalanya di pundak lia

"Maafkan gua nazir, gua belum bisa mengatakan siapa yang telah membunuh ibumu"batin lia

"Lebih baik kita pulang aja yuk. Loe harus istirahat muka loe pucat bangat"lia

"Untuk apa aku kembali lagi kesana kalau tidak ada ibuku disana aku akan tetap disini aja"nazir

"Loe mau tidur dimana, udah gak usah bawel naik cepat"nazir terpaksa mengikuti arahan lia dan membawanya pergi dari sana.

***
Nazir dan lia tiba dihalaman kediaman stevan diningrat dan mila langsung menghampiri nazir dan memeluknya erat.

"Astaga nazir kamu dari mana saja sayang, oma mencarimu dan khawatir kamu kenapa-napa diluar sana"mila

"Kamu dari mana ha, kenapa kamu melakukan ini sih naz, kamu juga mau menemui ibu juga dan ninggalin kami. Kamu tau betapa khawatirnya kami saat kau tak ada didalam ha"sahut juyeon dengan nada tinggi

"Juyeon jangan emosi, pasti nazir keluar mau mencari udara segar"Suzy

"Terima kasih ya nak sudah membawa nazir kembali pulang dengan selamat. Ayo kita masuk dulu"sahut mila

Oh MY SHininGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang