◜20◞ Cemburu

1.8K 208 133
                                    

"Secara status kita memang dua orang sahabat, tapi dari hati yang terdalam kamu adalah segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Secara status kita memang dua orang sahabat, tapi dari hati yang terdalam kamu adalah segalanya. Hingga aku tidak rela jika kamu membagi waktu bersama orang lain."

☆☆☆

Karin menatap lelaki dengan anting hitam ditelinga kanannya dengan pandangan kesal. Sejak tadi lelaki itu terus menatap dirinya.

"Bisa nggak lo jangan liat gue kek gitu?" ujar Karin dengan nada kesalnya.

Lelaki itu terus menatap Karin dengan pandangan kagum, sejak melihat gadis itu duduk di sofa rumah Sarga. Dia sudah dibuat tertarik.

"Jangan tatap dia kek gitu dodol." Sarga datang dengan tiba-tiba dan melempari Bastian dengan kacang yang ada ditangannya.

Bastian yang terkena lemparan itu menatap Sarga kesal, sahabatnya itu tidak pernah bisa membuatnya bahagia saat melihat perempuan.

"Ck! Ganggu lo." Bastian mengambil bantal sofa dan melemparkannya tepat kearah Sarga, namun dengan cepat lelaki itu menghindari lemparan bantal sang sahabat.

Karin kembali menatap Sarga yang duduk dihadapannya, saat ini dia masih merasa ini seperti mimpi. Sarga sangat mirip dengan Saga, bahkan mereka seperti pinang dibelah dua.

Hanya saja sifat Sarga lebih bad boy dibandingkan Saga. Tapi tidak ada satu celah pun dari Sarga yang tidak dimiliki oleh Saga.

"Sorry kalau sifat temen gue buat lo nggak nyaman. Dia memang rada-rada," ucap Sarga dan menatap Bastian penuh ejek.

Bastian mendelik tajam kearah Sarga, "Sialan lo, Ga!"

Kilasan wajah Vieera saat menangis hinggap dibenaknya. Karin meremas tangannya saat mengingat bagaimana wajah kehilangan Vieera saat tahu orang yang memiliki tahta tertinggi dalam hidupnya, pergi meninggalkan dirinya.

"Nih minum, Rin." Gladys menaruh gelas berisi jus jeruk diatas meja.

Karin mengalihkan pandangannya pada gadis berambut pendek disampingnya. Hatinya kembali berdenyut nyeri. Entahlah setiap melihat wajah Gladys dia selalu terbayang wajah sang kakak.

Nama mereka sama tapi mereka adalah dua orang yang berbeda. Gladisty bukanlah Gladys, kakaknya. Wajah mereka sama tapi kepribadian mereka sangat jauh berbeda.

Sama halnya dengan Sarga, Gladisty pun seperti pinang dibelah dua dengan Gladys.

"Jadi, gue ini mirip sama kakak lo?" tanya Gladys yang sudah merasa ingin tahu sejak kemarin.

Tepat saat melihat Karin kemarin perasaan Gladys sudah sangat gelisah. Entahlah saat melihat Karin ada getaran berbeda dalam dirinya.

Namun karena melihat Karin yang lemas Gladys dan Sarga lebih memilih mengantar gadis itu pulang kerumahnya.

Dan hari ini Karin kembali datang kerumah Sarga dan mereka berdua bertekad mencari tahu mengenai semua ini.

"Mirip banget," ucap Karin.

SAGLA 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang