◜23◞ Dua Keluarga Besar

1.8K 205 125
                                    

"Sejak kecil, kita selalu bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejak kecil, kita selalu bersama. Dan sekarang saat kamu jauh dariku, aku merasa kosong. Sepertinya, kamu mengambil sebagian hatiku dan meninggalkanku. Kembalilah, aku merindukanmu."

☆☆☆

Rumah bernuansa putih itu saat ini begitu ramai, beberapa pelayan yang sudah ditugaskan untuk selalu hadir di hari-hari tertentu kini memenuhi rumah.

Berbagai hidangan makanan tertata rapi di meja makan yang cukup panjang itu.

Gadis cantik dengan gaun putih selutut berjalan dengan anggun menunju ruang tamu.

"Seandainya lo disini kak, mungkin lo bakal seneng karena dua keluarga bakal kumpul." Karin menatap foto berukuran besar diruang tamu itu dengan pandangan sendu.

Hari ini adalah hari Minggu setiap hari minggu jika sempat keluarga Maheswara dan keluarga Danudaksa akan melakukan makan makan malam bersama.

Saat-saat seperti ini adalah saat yang membuat Karin rindu akan sosok sang Kakak. Jika saja takdir berpihak pada Gladys mungkin dia akan tersenyum bahagia saat ini melihat dua keluarga begitu dekat saat ini.

"Karin," panggil seseorang dari arah belakang.

Karin membalikkan badannya dan tersenyum kecil melihat Rena berjalan kearahnya.

"Kenapa Ma?"

Sejak kembalinya dua keluarga, kini Karin sudah memanggil Radit serta Rena dengan sebutan Papa dan Mama. Sama halnya dengan Gara, lelaki dingin itu memanggil Gilang dan Farah dengan sebutan Ayah dan Bunda.

"Kenapa disini? Nggak ngumpul dibelakang?" Rena berdiri disamping gadis cantik itu.

Karin sangat mirip dengan Farah, namun sayang bukan Farah yang menjadi Tatah tertinggi dalam hati gadis itu. Melainkan Gladys, karena bagi Karin kakaknya itu adalah segalanya. Sejak kecil Gladys sudah berperan layaknya ibu, kakak serta teman untuknya.

"Karin mau nyari Kak Gara, Ma." Karin menatap Rena dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah cantiknya.

"Setiap melihat Mama, Karin selalu terbayang wajah Kak Saga. Walaupun hati Karin sebenarnya sakit saat tahu Mama adalah luka terbesar bagi Kak Saga,"

Tuhan menghadirkan Saga untuk Gladys dan Gladys untuk Saga. Mereka adalah dua tubuh dalam satu jiwa. Mereka adalah luka yang saling menyembuhkan.

"Kak Gladys butuh Kak Saga dan Kak Saga butuh Kak Gladys. Tuhan selalu tau apa yang hamba nya butuhkan bukan inginkan,"

Saga adalah lelaki tampan dengan sejuta luka dihidup nya. Lelaki itu harus bertahan dalam kegelapan karena lentera nya sudah redup sejak dulu. Lelaki yang mencoba menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.

Tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu membuat Saga begitu membutuhkan Gladys dalam hidupnya. Hadirnya Gladys bagi lilin yang perlahan berubah menjadi lentera untuknya. Jalan yang semulanya nya gelap kini terang karena kehadiran gadis itu.

SAGLA 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang