◜42◞ Flashback - Sebuah Kesalahan

1K 127 57
                                    

Part kali ini spesial Flashback ya!

"Sekilas namun membekas, kau hanya hadir bukan nadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekilas namun membekas, kau hanya hadir bukan nadir."

☆☆☆

Suara dentuman musik dan lampu-lampu yang berkedap-kedip berganti warna sesaat bisa membuat kepala pusing melihatnya.

Club dimalam sabtu ini terlihat begitu ramai, beberapa orang berdasan dan adapun yang asik menikmati minum yang ada dihadapan mereka.

Seperti halnya dengan lelaki tampan dengan mata sayu menatap kedepan dengan pandangan kosong.

"Satu gelas lagi!" ucapannya dengan nada memerintah.

Bartender itu terdiam ditempatnya, bukanya ia tidak ingin melayani pesanan itu hanya saja lelaki dihadapannya sudah sangat mabuk.

"Maaf anda sudah minum sepuluh gelas sedari tadi," ucap bartender bernama Dion.

Sarga menatap marah kearah Dion, "Gue bilang segelas lagi!" Bentak Sarga diikuti gebrakan meja.

Dion menatap kasihan kepada Sarga, sudah lebih dari lima tahun ia bekerja sebagai bartender dan ia cukup paham dengan lelaki di hadapnya ini bahwa Sarga saat ini tengah tidak baik-baik saja.

Dengan berat hati Dion memberikan segelas lagi kepada Sarga. Lelaki itu mengambil gelas yang berada di tangan Dion dan meneguk nya hingga habis.

Kepala Sarga benar-benar berkunang-kunang sekarang. Bahkan penglihatannya sekarang sangat buram. Lelaki pemarah itu mengambil dompetnya dan mengeluarkan 5 lembar uang seratus ribu dan menaruh dimeja.

Sarga langsung saja berdiri dari duduknya, dengan sempoyongan lelaki itu berjalan tertati-tati.

Dion yang baru saja membalikkan badannya mengerutkan keningnya, dimana lelaki itu? Netranya tertuju pada uang ratusan ribu di meja, "Gue harap masalah lo selesai, bahkan lo bayar kelebihan."

Setelah tiba diluar Sarga tanpa sengaja terjatuh, kepalanya benar-benar pusing sekarang. Sekarang waktu menunjukkan pukul 12 malam.

Suasana malam terlihat sunyi sekarang, angin bertiup kencang menyapu permukaan wajah tampan yang terlihat lusuh itu.

"Gue capek! Gue capek dengan mimpi-mimpi ini!" ucap Sarga frustasi.

Bohong jika selama ini dia tidak merasa frustasi dengan mimpi-mimpi yang ia alami. Nyatanya itu sangat menyakitkan, berbagai mimpi berhasil membuatnya merasakan rasa sakit yang amat dalam.

"Dari dulu! Dari dulu gue selalu dapat mimpi yang gak jelas ini. Ini nyakitin perasaan gue! Gue kira itu hal biasa tapi semakin lama gue tersadar ini ada sangkut pastinya dengan gue!"

Lelaki itu menarik kuat rambutnya kuat, mimpi-mimpi yang menyakitkan, kedatangan orang baru yang seolah mengenalnya, kedatangan Kenzo. Berhasil membuat ia cukup stress.

SAGLA 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang