22. Panas Dingin

8.3K 112 0
                                        

Pagi menyapa dengan sinar yang terang. Kay terbangun dengan posisi yang saling berbagi ranjang, saling berbagi selimut, dan saling berpelukan. Entah apa yang terjadi semalam, Kay tidak mengingat apapun selain menunggu petugas hotel datang. Kay menggerakan badanya perlahan menjauh dari Arthur tapi dengan segera Arthur menarik kembali Kay ke pelukannya. Kay hanya diam menerima perlakuan Arthur.


Kay memandangi Arthur yang masih terlelap. Dilihatnya Arthur denga bulu mata indah dan hidung mancung. Tangan Kay bergerak hendak menyentuh pipi Arthur namun Kay langsung mengurungkan niatnya dan kembali memejamkan mata pura-pura tertidur. Arthur membuka mata dan melihat pemandangan indah dipagi hari. Wajah yang manis dengan bibir seksi dan hidung mancung menambahkan kesempurnaan.


Tangan yang masih melingkar dipinggang Kay berpindah tempat membelai wajah itu. Dengan sangat lembut dan Arthur mendaratkan kecupan kecil di dahi Kay sebelum benar-benar beranjak dari ranjang. Dengan menggunakan celana tidur hitam tanpa kain yang membalut tubuh bagian atas, Arthur berjalan menuju kamar mandi. Kay melihat pemandangan itu, punggung Arthur yang terlihat atletis dan terawat.

Kay pun segera bangkit dari ranjang dengan kemeja putih Arthur yang oversize hingga diatas lutut, kancing kemeja yang tidak tertutup sempurna menggambarkan keseksian Kay yang tidak dia sadari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kay pun segera bangkit dari ranjang dengan kemeja putih Arthur yang oversize hingga diatas lutut, kancing kemeja yang tidak tertutup sempurna menggambarkan keseksian Kay yang tidak dia sadari. Kay membuatkan dua cangkir teh hangat manis.

Pemandangan kota Zurich tergambar jelas dari balkon hotel, lengkap dengan secangkir teh hangat ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemandangan kota Zurich tergambar jelas dari balkon hotel, lengkap dengan secangkir teh hangat ditangannya. Kay sangat menikmati pemandangan pagi hari hingga tak sadar ada sepasang bola mata yang sedang memperhatikannya.


Arthur memandangi dari rambut yang digulung asal, tubuh mungil yang terbungkus kemeja oversize diatas lutut. Arthur membayangkan Kay yang berada dipelukannya sekarang pasti akan terasa lebih hangat. Tak ingin khayalanya berjalan lebih jauh, Arthur segera tersadar.
"Kay"
"Ya?"


Kay berbalik, terdiam karena kaget melihat tubuh atletis Arthur dari depan. Perut yang sempurna, lengan yang menggambarkan otot, dan tubuh bagian bawah Arthur yang hanya terbungkus kain handuk putih sebatas lutut membuat pikiran Kay jauh melambung.
"Kay"
"Arthur"
"Sampai kapan kamu berdiri disitu?"
"Aahh yaa... Itu aku buatin teh hangat untuk mu!"
Kay berjalan masuk kamar dan menutup pintu balkon.
"Thanks"
"You are welcome"


Arthur yang masih memakai handuk langsung menyambar teh dan duduk di mini bar. Kay yang salah tingkah kemudian menyusul Arthur dan duduk saling berhadapan. Arthur sedikit tersedak saat melihat dada Kay yang sedikit menyumbul dari kemeja karena kemejanya tak tertutup sempurna.
"Arthur are you okay?"
"Uuhhuukkk..uuhhuuukkk... I'm okay"
Mereka kembali duduk berhadapan menikmati teh hangat manis tanpa bersuara. Arthur menghabiskan tehnya dengan cepat agar terhindar dari pandangan yang selalu tertuju pada dada Kay.


Arthur mengambil beberapa potong pakaian dan kembali masuk ke kamar mandi untuk berganti.
"Shit... Kay kamu bikin aku panas dingin!!!"
Umpatan yang mengutuki diri sendiri terus terucap dari bibir Arthur.
Tak lama, Arthur keluar kamar mandi dengan menggunakan pakaian casual. Kay hanya diam melihat Arthur.
"Kay... Kay... Hello"
"Heemm??"
"Gimana kaki kamu?"
"Udah baikan kok, makasih udah bantu obatin kaki aku"
"You are welcome. Oh ya aku ada janji ketemu temen lama, kamu mau kan temenin aku?"
"Kapan?"
"Tunggu kamu siap terus kita berangkat"
"Kamar aku?"
"Oh tadi waktu kamu masi tidur ada petugas hotel anter kunci kamar kamu, ada di atas meja"
"Oh oke, aku siap-siap dulu"
Arthur hanya menatap kepergian Kay dengan jantung berdetak. Bagaimana tidak kemeja oversize membuat Kay justru terlihat sangat seksi dan menggoda dimata Arthur.




===============

Jangan lupa vote dan komen ya.. Biar makin semangat update nya.. Terimakasih..

Mr. CEO 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang