34. Mansion Utama

4.5K 78 0
                                        

Di dalam mobil terasa canggung. Kay yang berada di samping Arthur yang sedang menyetir merasa tidak enak dengan Mom Tamara yang berada di kursi belakang, walaupun Mom sendiri yang memintanya.


"Kamu gak usah ngerasa gak enak Kay, Mom lebih nyaman di kursi belakang kok"
"Ati-ati loh Mom disamping itu.."
"Ih apaan sih kamu...!!"
Sejenak suasana didalam mobil terasa riuh dengan suara tawa dari Arthur.
"Becanda doang kali Mom"
"Kalau mau, Mom bisa duduk di depan biar Kay aja yang dibelakang"
"It's okay Kay, anak Mom emang sering godain Mommy nya. Awas aja nanti tunggu balasan Mommy!"
Lagi tawa Arthur menggema didalam mobil. Sedangkan Kay hanya tersenyum bingung melihat perselisihan kecil antara Mom Tamara dengan Arthur.


Sesampainya di mansion, Mom Tamara meminta Arthur untuk membawakan ransel milik Kay dan mintanya untuk menunjukan kamar Kay.
"Tolong anterin Kay ke kamarnya"
"Tapi Mom kamar yang mana?"
"Kamar samping kamar kamu lah, dimana lagi!"
Pandangan Mom beralih ke wajah Kay.
Mom Tamara meletakan tanganya di pipi Kay dan membelainya lembut.
"Kay, mulai sekarang anggap Mom seperti Mom kamu sendiri ya. Jangan malu, jangan ngeras gak enak. Dan anggap aja ini rumah kamu sendiri"
Kemudian Mom Tamara memeluk Kay dengan hangat, sebelum suara Arthur kembali menggema.


"Masih berapa jam lagi ini pelukanya? Bisa dilanjut besok gak?"
"Kamu ini ganggu aja!"
"Selamat beristirahat ya Kay, anak Mommy" sambil melirik anak kandungnya sendiri.
Kay hanya tersenyum melihat Mom dan anak yang susah akur.


Tinggalah berdua Arthur dan Kay disamping mobil.
"Kenapa gak pakai travel bag aja si Kay?"
"Iya tadi buru-buru jadi ambil tas yang udah ada dimeja. Lagian travel bag nya aku simpan rapi diatas lemari, agak susah buat ambilnya"
"Terus pas kamu taruh atas itu gak susah?"
Arthur kemudian melangkahkan kakinya masuk mansion dan langsung menuju lantai 2. Kay yang sudah sedikit mengantuk hanya bisa pasrah dan mengikuti Arthur dari belakang.

"Nah ini kamar kamu, kamu masuk lah. Selamat istirahat"
Sambil membuka kamar yang ada didepannya.
Kay memasuki kamar namun bingung karena Arthur terus berada di ambang pintu melihatnya.
"Apa kamu mau terus liatin aku? Bisa dilanjut besok gak?"
Arthur gugup dan segera pergi dari kamar Kay. Kay hanya membalas apa yang tadi dikatakan Arthur padanya dan Mom Tamara.


Kay memasuki kamar dan terkejut melihat foto Bunda Sarah yang ada pada dinding kamar dengan ukuran yang sangat besar.
Kay memahami bahwa Mom Tamara juga sangat menyayangi Bundanya.
Sedangkan di kamar sebelah Arthur yang sedang kegirangan mengetahui bahwa Kay kini tinggal bersamanya.
Hanya membutuhkan beberapa langkah saja untuk melihatnya.


Pukul 5 pagi Kay sudah berada dibalkon kamarnya. Balkon kamar Kay dan Arthur saling terhubung dengan jarak 1 meter saja.
Kay emang selalu bangun pagi dan menyempatkan berolahraga kecil seperti sit up dan push up. Setelah sedikit berkeringat, Kay mengambil headphone dan memasangnya ditelinga. Diputarnya musik upbeat favoritnya sambil membaca buku.


Kay membaca buku sambil mendengarkan musik dan tidak lupa menambahkan gerakan-gerakan kecil mengikut alunan musiknya.
Kay tidak menyadari ada sepasang mata yang asik melihatnya bergerak. Ya, Arthur mengintip dari balkonnya sendiri. Arthur hanya bisa menelan saliva karena melihat pemandangan indah pagi hari.


Kay yang menggunakan tangtop hitam dengan dada yang sedikit terekspose serta celana super pendek yang dipakainya. Gerakan-gerakan Kay yang menambah indah pemandangan pagi karena dadanya yang juga bergerak seirama dengan musiknya. Walaupun Arthur tidak mendengar musiknya, tapi dari gerakan yang Kay timbulkan Arthur dapat mengetahui bahwa jenis musik apa yang sedang dinikamti Kay.


Waktu sudah menunjukan pukul 6.30 pagi dan waktunya Kay bersiap ke kantor. Arthur pun kecewa dengan itu karena Kay masuk kedalam kamar dan memgunci pintu balkon. Entah kecewa namun sedikit tertawa senang karena pemandangan indah tu bisa dia nikamati setiap hari.


Dimeja makan, Kay sedang berada didepan Mom Tamara dan Dad. Menikmati sarapan sambil berbincang, Mom Tamara pura-pura kaget saat melihat Arthur yang turun dari lantai 2.
"Morning Mom, Dad and Kay"
"Morning" sapa Kay
"Kenapa kaget gitu si Mom"
"Tumben tidur dirumah, biasanya juga tidur di apartment"
Arthur yang sedang minum pun tersedak mendengar kalimat Momm nya. Arthur memang lebih sering tidur di apartmentnya. Menginap di mansion apabila ada permintaan dari Mom Tamara.


"Mom please gak usah mulai deh"
"Ha ha ha... Iya iya, kamu bebas mau tidur dimana aja, apartment atau mansion gak masalah"
Daddy dan Kay hanya tersenyum. Sepertinya Kay harus mulai terbiasa dengan hal tersebut.


Arthur dan Mommy nya tidak pernah akur namun justru dari situlah terlihat bahwa Mom Tamara sangat menyayangi Arthur begitu juga sebaliknya, Arthur pun sangat menyayangi Mommy nya dibuktikan dengan Arthur yang selalu nurut pada perkataan Mom Tamara. Kay merasa sangat bersyukur dapat tinggal bersama keluarga Archer yang juga menyayanginya.




===============

Jangan lupa vote dan komen ya.. Biar makin semangat update nya.. Terimakasih..

Mr. CEO 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang