25 Januari 2020.
Tangannya sugar rambut kelabu yang tutupi sebagian kening. Rambut hitamnya sudah tak lagi terlihat semenjak dua tahun lalu ia putuskan ganti warna jadi abu muda, satu bulan setelah kepindahannya di negara asing. Negara kelahiran sang kakak tiri, hasil pernikahan kedua sang ibu dengan pria asal negeri ginseng.
Belah bibir ranumnya keluarkan asap tipis yang ia hembus dari tenggorokan, tangganya raih lagi batang dengan ujung terbakar, menghisap dengan tepian labiun hingga asap pekat kembali memenuhi rongga, rasanya manis di ujung lidah namun hangat membakar di saluran pernafasan.
Duduk di depannya, sang kakak tiri yang memiliki warna rambut hampir serupa. Lebih tua beberapa tahun darinya. Pria dewasa yang sudah bekerja meski wajah masih layaknya anak remaja. Saint berdecak saat pria pucat di depannya katakan kabar baik atau justru menjadi kabar buruk bagi hatinya yang kian melara. Mungkin katakan saja kabar baik untuk hati yang memburuk. Kakaknya bahkan mengatakan dengan ekspresi datar andalannya, seolah tidak lagi perduli dengan hatinya yang kian tak berbentuk. Tentu saja, sang kakak sudah bosan nasehati untuk lupakan cinta pertama yang kandas sebelum berlayar.
"Dia menikah besok."
Tiga kata terujar lirih namun menusuk bagai belati di hati yang memiliki luka menganga. Bibirnya berdecak lagi, jujur ia katakan tidak tahu harus berkomentar macam apa. Terlalu sakit hatinya terima kenyataan bahwa sang pujaan yang ia cinta dalam diam bahagia di pelaminan, bersama wanita lain.
Masih mampu ia ingat bagaimana hatinya yang dengan tidak tahu tempat, berlabuh pada sang sahabat yang sudah dikenal sejak masa popok. Rupa nya memang tampan, tinggi dengan garis wajah tegas, rambutnya hitam pekat dengan sebagian menutup area jidat, matanya kelam namun melembut di waktu yang tepat. Sifatnya ramah, hangat pada setiap orang dan mampu meluluhkan. Wajar jika pria itu menjadi pujaan hati para hawa sejak menginjak remaja.
Zee namanya, terukir indah di relung terdalam, tersimpan dengan apik tanpa ketahuan. Saint selalu memandang sang sahabat dalam diamnya. Kenal sejak kecil bukan berarti selalu memiliki rasa yang sama. Sahabat jadi cinta dan berakhir bahagia mungkin hanya akan ada di dalam cerita wattpad yang sering ia baca. Saint sadar diri, bukan tidak tahu jika sang pujaan adalah seorang pecinta wanita, lelaki normal, lelaki straight. Tapi apa daya ketika hati memilih tempat yang salah sebagai rumah singgah. Sudah pasti cintanya tidak berbalas meski tidak sekalipun ia berani bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZaintSee Universe ✓
FanfictionZaintSee itu sebuah universe. Semesta dimana Zee dan Saint menjadi pusatnya. Kisahnya beragam, suka dan duka mewarnai. Entah kapan dan bagaimana dimulainya, tapi keduanya selalu menjadi tokoh utama pemegang tahta tertinggi dalam semesta ZaintSee, de...