Dandelions •2•

88 15 3
                                    

Tags ; NSFW,  🔥🔞🤏.
Ff ini tercipta karena kegabutan, jadi jangan berekspektasi terlalu jauh. Typo bertebaran karena tanpa revisi ulang.

Night view pulau Jeju memang tidak pernah mengecewakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Night view pulau Jeju memang tidak pernah mengecewakan. Dari balik jendela kaca kamar hotel Saint menatap hamparan laut yang samar terlihat, meski begitu tetap indah saat pantulan cahaya bulan membias pada permukaan. Bintang di atas langit pun seolah tak mau kalah menambah keindahan, jutaan gugus debu angkasa itu tersebar luas di setiap sudut. Saint tersenyum samar, gundah hatinya tiba-tiba lenyap, mungkin karena suasana pulau Jeju yang menyenangkan, atau puluhan teguk white wine yang telah melewati tenggorokan. Entahlah, Saint tidak tahu -tidak peduli. Selama hatinya merasa lebih baik, itu sudah lebih dari cukup. 

"Mau berdansa?" 

Saint alihkan pandangannya, dari keindahan night view laut Jeju ke arah pria dengan setelan casual yang telah berdiri di dekatnya, di samping meja dimana sebelum ini keduanya berbincang ringan. 

"Berdansa?"

Saint menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, bukan ia tidak paham. Hanya, berdansa dengan orang yang baru saja ia temui sepertinya terlalu canggung. 

"Tidak pernah berdansa dengan pria ya?" 

Pria yang berdiri itu bertanya lagi, tangannya masih menggantung di udara, terlulur di depan teman barunya. 

"Pernah."

Saint menjawab cepat. Apa dia terlalu antusias? Mungkin, tapi entah dengan alasan apa.

"So?"

"Emm okay. Just one song."

Saint meletakkan gelas hampir kosong berisi white wine miliknya di atas meja. Sementara Zee memutar musik dari ponselnya yang terhubung pada pengeras suara. Dandelions versi lambat menjadi pilihan, Zee memilih lagu tanpa alasan. Hanya terpikir tentang Dandelions saat ia menatap wajah teman barunya. 

( Putar musiknya untuk merasakan nuansanya )

Musik mulai mengalun dan lembut menggema di seluruh ruang. Saint raih tangan Zee yang terulur di depannya. Keduanya berdiri berhadapan, canggung dan masih sedikit kaku. Zee raih tangan kanan Saint untuk ia tempatkan pada pinggangnya, sementara tangan kiri berada di bahu, Zee menempatkan tangannya sendiri pada posisi sebaliknya. Keduanya bergerak dengan lambat, mengikuti alunan musik yang memanjakan telinga. Kedua pasang netra bersitatap, terkunci dan tidak mau saling berpaling. 

Maybe it's the way you say my name
Maybe it's the way you play your game

Zee mungkin harus akui bahwa ia jatuh pada pandangan pertamanya oleh pesona Saint yang tak dapat ia elak. Dalam benaknya ia terus sebut nama itu berulang kali setelah terujar pada perkenalkan sebelumnya. Layaknya sigaret yang memabukkan, candu yang sesungguhnya bisa ia tolak namun tak jua ia tangkal. Zee memilih jatuh, pada pesona pria yang baru ia temui beberapa jam yang lalu. 

ZaintSee Universe ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang