Malam menjelang, lampu tidur di sudut meja sudah dinyalakan. Ranjang empuk ukuran sedang dengan sprei warna soft yellow motif bunga aster. Sebuah foto berbingkai terpasang di dinding, sepasang pengantin dengan busana indah dan dua pria di samping mereka yang hampir menginjak usia dewasa. Saint mengamati foto pernikahan ibunya dengan Tuan Panich yang berlangsung lima bulan sebelumnya. Menghela nafas panjang atas nasib yang harus dia mau tidak mau terima.
( Saint Suppapong 〃18tahun〃)
Ibu Saint yang kini berganti marga menjadi Panich, memang sudah menjadi orang tua tunggal semenjak Saint masih usia delapan. Berat tentu saja dan Saint paham akan hal itu. Sebab itulah Saint mengiyakan saja saat ibunya mengajaknya makan malam dan mengenalnya pada Tuan Panich -Yang ibunya katakan sebagai calon ayah tirinya.
Namun hal yang luput dari pengamatan Saint adalah Zee. Pria yang selalu membuat Saint jengah dengan segala tingkahnya. Zee bukan anak nakal memang. Tapi ZeeSaint adalah musuh bebuyutan. Saingan berat dalam hal akademik. Saling berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. ZeeSaint adalah 'teman' satu sekolah sejak sekolah menengah atas hingga saat ini ketika mereka sudah memasuki masa kuliah -sudah semester dua malah. Zee itu pria menyebalkan bagi Saint dan sialnya Zee adalah saudara tirinya sekarang. Zeepruk Panich putra satu-satunya Tuan Panich. Dan sekarang mau tidak mau Saint harus tinggal satu rumah dengan Zee, Tamat sudah hidup tenang nya Saint.
Saint merutuk dalam hati kenapa saat Makan malam perkenalkan Tuan Panich, Zee tidak turut serta, dan sialnya lagi saat itu Saint lupa jika 'Panich' adalah nama belakang musuh bebuyutannya. Jika Saint tau Zee akan menjadi saudara tirinya mungkin Saint akan merayu sang ibu untuk tidak menikah dengan Tuan Panich. Tapi ada daya, Nasi sudah menjadi lontong.
🍀
🍀
🍀
🍀
🍀
Malam Minggu yang terlalu sunyi. Saint tinggal sendirian saat ini di rumah besar keluarga Panich. Ibu dan ayah -barunya sedang ke London untuk urusan bisnis. Zee? Saint tidak tau dan tidak mau tau kemana pria itu pergi.
Menggulingkan tubuhnya di atas kasur dengan gundah. Rasa bosan menghampiri saat tidak ada yang bisa dilakukan. Malam Minggu adalah malam yang biasanya akan dinikmati para remaja untuk berkencan atau sekedar nongkrong bersama teman. Tapi sayang Jeon brengsek Jungkook -Teman Saint satu-satunya itu malah sedang berkencan ria dengan gebetan barunya. Yoongi namanya, satu tingkat di atas mereka. Pria dingin dengan julukan tukang es batu. Saint kadang heran kenapa Jungkook bisa menyukai pria itu.
Ngomong-ngomong soal Jungkook, Saint teringat satu hal. Hari sebelumnya Jungkook mengiriminya sebuah link yang katanya akan membuat hidup Saint lebih berwarna. Saint belum sempat membukanya karena sibuk dengan setumpuk tugas kuliah. Haruskah dia membuka link itu sekarang? Baiklah setidaknya dia tidak akan mati kebosanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZaintSee Universe ✓
FanfictionZaintSee itu sebuah universe. Semesta dimana Zee dan Saint menjadi pusatnya. Kisahnya beragam, suka dan duka mewarnai. Entah kapan dan bagaimana dimulainya, tapi keduanya selalu menjadi tokoh utama pemegang tahta tertinggi dalam semesta ZaintSee, de...