Ending sesuai request dan hasil voting di instagram. Jangan terlalu berekspektasi, ini hanya hasil dari keisengan semata.🥀
🌼•🌼•🌼•🌼•🌼
Saint ingin sekali menertawakan takdir. Baru saja tadi pagi ia bangun dalam keadaan hangover di tempat asing. Sekarang ia berhadapan dengan keadaan yang ia sendiri tidak tahu harus mengatakan ini macam apa. Berhadapan kembali dengan seorang pria yang kini ia ingat nama dan wajah rupawannya. Seorang pria yang pernah habiskan satu malam panjang dengannya jauh di pulau Jeju dan berbagi kehangatan di tengah cuaca dingin. Seorang pria yang ia ingat tidak sepenuhnya namun bayangnya mampu hantui malam gelisahnya, membuat setiap malamnya penuh desah ketidakpuasan.
Bertemu tatap kembali dengan pria itu setelah sekian bulan membuat Saint akhirnya menyadari penyebab dari rasa tidak puasnya akan setiap kegiatan bercintanya dengan para jalang. Nyatanya sentuhan pria itu masih tertinggal dalam setiap jengkal tubuhnya, sentuhan memabukkan yang ia ingat dengan samar. Yang kala itu membuat suaranya serak di pagi hari karena telah mendesah kencang semalaman. Saint ingat, tetapi juga tidak tahu harus bersikap macam apa.
Netra itu juga masih sama, menatapnya dalam dengan jelaga hitam yang seolah menghisap. Saint bukan tidak tahu pria itu tak lepas pandangan darinya sejak ia datang. Tapi Saint pilih tundukkan kepala atau melihat ke arah lain. Setidaknya bukan pada manik sehitam arang yang seakan menenggelamkan. Keadaan ini cukup memalukan baginya. Bertemu kembali dengan pria itu di tempat Joss yang baru ia ketahui adalah sepupu pria asing pulau Jeju nya. Apalagi keadaannya yang cukup berantakan, ia memang sudah mandi tadi pagi. Tapi bau alkohol yang tertinggal di fabric kemeja putihnya yang tak ia ganti sejak semalam cukup membuatnya hilang percaya diri. Fuck!
"Jadi kalian sudah saling kenal?"
Pertanyaan itu memecah keheningan, Joss sebagai Tuan rumah angkat bicara setelah sepuluh menit mereka duduk di ruang tamu namun hanya saling diam dan larut dalam pikiran masing-masing.
"Ya, kurasa. Jika dia masih ingat." Zee katakan jawaban itu seraya menatap Saint yang sedari tadi curi pandang padanya.
Saint, pria asing yang dulu ia temui di pulau Jeju. Pria asing yang habiskan satu malam dengannya namun mampu mencuri hatinya pada pandang pertama. Pria asing yang ia tinggalkan di kamar hotel seorang diri dalam keadaan telanjangnya. Zee masih ingat dengan jelas saat pagi hari ia terbangun oleh panggilan telepon dari sekretaris nya yang mengabari jadwal meeting dimajukan.
Dengan keterpaksaan ia tinggalkan Saint dengan pemikiran bahwa ia akan kembali dengan cepat untuk mengobrol lebih banyak dengan pria cantik yang masih terlelap. Namun saat ia kembali di malam hari Saint sudah tidak ada di kamarnya. Bukan Zee tidak mencari tetapi jadwal penerbangan mendadaknya malam itu lagi-lagi membuatnya tidak berkutik. Malam itu Zee kembali ke Thailand dengan penyesalan yang akan ia ingat selama sisa usianya.
"Benar. Kami pernah bertemu di pulau Jeju phi Joss." Saint alihkan tatap pada lawan bicara. Jujur saja, banyak pertanyaan yang memenuhi kepalanya saat ini. Banyak hal yang ia ingin tanyakan pada pria yang kini duduk di hadapannya. Termasuk kenapa hari itu ia ditinggal begitu saja tanpa sepatah katapun, bahkan kata perpisahan pun tidak. Juga pertanyaan pada dirinya sendiri, kenapa pria asing itu seolah hantui setiap malamnya semenjak malam panas mereka. Gelisah, Saint tidak tahu harus seperti apa menghadapi kondisinya saat ini.
"Benarkah? Wah kebetulan sekali ya. Seperti takdir saja." Joss ujarkan kalimat itu dengan senyum menawan di wajahnya. Ia coba urai kecanggungan yang kental terasa dari kedua tamunya.
"Tapi bagaimana kamu bisa disini? Maksudku aku tidak tahu kalian saling kenal sebelumnya." Zee bertanya pada Saint namun sedetik kemudian ia alihkan pandangannya. Takut jatuh untuk kedua kali akan pesona pria cantik itu. Terlebih kondisinya saat ini, tentang fakta yang tidak ia ungkapan membuatnya menahan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZaintSee Universe ✓
FanfictieZaintSee itu sebuah universe. Semesta dimana Zee dan Saint menjadi pusatnya. Kisahnya beragam, suka dan duka mewarnai. Entah kapan dan bagaimana dimulainya, tapi keduanya selalu menjadi tokoh utama pemegang tahta tertinggi dalam semesta ZaintSee, de...