02. Ares

44.8K 5.5K 232
                                    

Bel istirahat berbunyi.

Athena yang tertidur sepanjang pelajaran itu terbangun karena tepukan di bahunya. Athena menoleh dan mendapati orang yang membangunkannya.

"Udah istirahat. Lo nggak ke kantin?" tanyanya sambil sesekali menghindari kontak mata dengan Athena.

"Lo siapa?" gumam Athena serak karena masih ngantuk.

"Ah, i-itu. G-gue Antares, lo lupa?"

Athena menatap intens laki-laki disebelahnya. Antares memalingkan wajahnya yang sedikit memerah.

"Oh, Ares. Tapi perasaan Ares nggak gugupan kek lo."

Antares atau yang biasa di sapa Ares itu seperti gelagapan sendiri, "A-a kalo i-tu..."

"Tapi ya sudah. Bawa gue ke kantin."

"Hah?"

"Lo jongkok di depan gue."

Ares menurutinya, "gini?"

Athena mengangguk, "Balik badan."

Ares lagi-lagi menurutinya dan berbalik membelakangi Athena. Athena langsung mengalungkan tangannya dan menyenderkan kepalanya di bahu Ares. Ares yang terkejut itu mendadak gugup sendiri.

"A-Athena,"

"Bawa gue ke kantin. Gue mager."

Mata Ares membulat. Tapi, ia tetap menuruti Athena. Untungnya kelas sepi, jadi tidak ada yang melihat interaksi kedua insan itu.

Di kehidupan sebelumnya, Alea sering digendong oleh Yuka, teman dekat Alea yang memiliki sifat tomboi. Yuka biasa saja sewaktu menggendong Alea, seperti tidak ada beban. Alea mageran, dan Yuuki hiperaktif. Ah, Alea jadi ingin bertemu dengan Yuka lagi.

Ares menggendong Athena dan membawanya ke kantin. Sedangkan Athena, jangan di tanya. Ia sudah tertidur tanpa menghiraukan bisikan setan yang menggosipkan mereka berdua. Ares mati-matian menahan wajahnya agar tetap biasa saja.

°•°•°•°•

Gosip tentang Athena yang mendadak dekat dengan Ares dengan cepat menyebar.

Di salah satu meja kantin, tepatnya di meja Bara dan teman-temannya seperti biasa, sangat ribut.

"Bar, liat nih." Heboh Atlas, salah satu teman Bara yang selalu update.

Bara melirik sekilas benda persegi yang menampilkan kedekatan Athena dan Ares yang tiba-tiba.

"Emang dasarnya murahan mah gitu." Cibir Theo, kembaran Athena. Ya, Theo juga adalah salah satu teman dekat Bara.

"Stt, nggak boleh gitu bang." Peringat Nasya, satu-satunya perempuan disana.

"Salah dia sendiri yang selalu nyakitin lo, Sa. Ya gak Chil?" Sahut Kei, teman dekat Bara juga.

Chilo, salah satu teman dekat Bara yang selalu cuek itu hanya bergumam tanpa minat.

"Udah kak. Jangan gosipin Kak Athena. Mending kita mesan makanan aja yuk. Biar aku yang mesan." Kata Nasya dengan senyum manisnya.

"Wih, neng Nasya baik banget. Biar Bang Atlas aja neng yang mesan." Goda Atlas.

Nasya terkekeh, "Biar aku aja."

Mereka akhirnya membiarkan Nasya yang memesan makanan. Setelah Nasya pergi, mereka kembali bergosip, lebih tepatnya hanya Theo, Atlas, dan Kei.

Athena yang tidak jauh dari tempat Bara dan teman-temannya itu masih tidur. Ares sedang memesan makanan untuk mereka berdua. Ares hanya memiliki 1 teman dekat, dan sekarang temannya itu sedang izin.

Transmigrasi | | Dua Jiwa Satu RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang