"Kenapa ga ikut ibadah?"
Miyuki ngelihatin papanya sebentar, "ga mau aja."
Tuan Praharsa ngelihatin anaknya marah, rahangnya mengeras, "kenapa ga mau? Jawab papa!"
Nada suara papanya udah naik, Miyuki tau. Tapi dia ga mau debat, dia capek. Sampai akhirnya dia nyimpan sendok sama garpunya lalu berdiri.
Selera makannya hilang.
"Buat apa?"
"Maksud Mifzan apa? Sini duduk dulu, nak. Kamu marah?" Nyonya Praharsa nyela sebelum suaminya ngebalas pertanyaan Miyuki.
Wanita yang jadi satu-satunya Praharsa itu ga mau anak sama suaminya bertengkar. Dia paham, dua orang yang paling dia sayang ini sama-sama keras, sama-sama punya pendiriannya sendiri walau anaknya jelas masih sekolah menengah pertama.
Bocah umur 14 tahun itu ga duduk, tapi ga pergi juga. Di balik kacamatanya, dia ngelihatin orangtuanya. Tatapannya datar, ga ada yang tau apa yang Miyuki pikirin.
"Kenapa ga ikut ibadah? Kata bibi kamu udah ga ikut empat kali, sebulan kamu ga ke gereja. Kenapa?"
Tuan Praharsa lagi-lagi nanya. Walau sering ninggalin anaknya buat kerja, dia ga pernah sekalipun ngelewatin pertumbuhan anaknya. Dia bangga sama anaknya.
Miyuki tumbuh dengan baik, pintar, dan ngebanggain dia sebagai ayahnya.
Pas tau anaknya ga ikut ibadah selama sebulan, jelas Tuan Praharsa ga bisa ga mikirin ini.
Bulan-bulan sebelumnya, bahkan tahun-tahun sebelumnya, Miyuki rajin ibadah, justru ga pernah sekalipun dia absen. Tuan Praharsa udah ngajarin soal ibadah dari Miyuki mulai jalan.
Bisa dibilang, mereka jemaat yang taat.
Lalu kenapa anaknya kayak gini? Kenapa tiba-tiba seperti ini.
Miyuki lagi-lagi ngejawab, "buat apa, pa?"
"Maksudmu apa?"
Lagi-lagi nada suara Tuan Praharsa tinggi, Nyonya Praharsa nyengkaram lengan suaminya erat. Matanya udah berair, dia tau ini ga akan beres begitu aja.
Pasti ribut, dan sekali lagi, dia ga mau anak dan suaminya ribut.
Dan pas dengar jawaban Miyuki, Tuan Praharsa ga bisa ga ngebanting barang yang ada didepannyaㅡ
"Tuhan itu gaada. Kenapa ibadah? Memang mama sama papa bisa ngebuktiin Tuhan itu ada?"
ㅡsaat itu juga, Tuan Praharsa tau, dia lengah dalam ngawasin anaknya.
.
.
._________________
sempiternal
Elsoul59's Present
Diamond no Ace diciptakan oleh Yuji Terajima, saya tidak mengambil keuntungan materiil dari fanfiksi ini
Pair
Mifzan Yuanda Kinan Praharsa as Miyuki Kazuya
Elang Ivander Juna Kayana as Sawamura Eijun
Rate

KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal [Misawa]
FanfictionMeski raga dan hati itu hanya bisa menjadi angan, bahkan terlampau fana untuk dirinya gapai, Mifzan Yuanda Kinan Praharsa tahu, bahwa rasanya pada sang jejaka beraksara Elang Ivander Juna Kayana itu abadi dan tidak akan pernah berubah. Cakrawala in...