Chapt 9

838 48 3
                                    

Katanya, usaha tidak akan menghinati hasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya, usaha tidak akan menghinati hasil. Jadi, mari kita coba mempertaruhkan peruntungan tersebut.
-Aeera Riananda Hanasta

✨✨✨

Aku memiliki rahasia yang tidak diketahui
siapapun. Termasuk Nana, adikku.

Sebenarnya aku gadis yang mudah sekali untuk tertarik kepada pria. Tentunya waktu harus ikut andil di dalamnya, karena waktu membuat siapa saja terbiasa hingga menanamkan perasaan menyenangkan yang tumbuh menjadi cinta.

Ya, sesederhana itu.

Namun yang membuat aku setelah sekian lama tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan lelaki lain adalah bagaimana aku menahan diri. Aku memang mudah untuk tertarik, mudah pula untuk terbawa perasaan. Hanya saja, semua kalah dengan pertahanan hatiku.

Maksudnya, ketika aku dekat dengan lelaki dan waktu menumbuhkan perasaan asing di hatiku, aku tidak akan membuka hatiku meskipun aku juga suka kepadanya.

Tau mengapa? Karena cinta membuatku tidak terkontrol. Setelah aku menjatuhkan hati kepada seseorang, maka akan susah mengambilnya kembali. Seperti lagu tangga, cinta tidak mungkin berhenti secepat aku jatuh hati. Aku pernah mengalaminya, butuh waktu bertahun-tahun untuk naik ke dasar setelah terjatuh dalam lubang tak berujung.

Maka dari itu, aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Sekarang, aku hanya akan menjatuhkan hatiku pada orang yang benar-benar akan menjadi suamiku.

Tapi lagi-lagi aku membuat kesalahan. Kesalahanku saat ini adalah, aku sudah meruntuhkan pertahananku ketika pertunangan itu dilaksanakan tanpa mengandalkan waktu melaksanakan tugasnya. Kepercayaan yang begitu besar terhadap mama dan papa membuatku membuka gerbang hatiku lebar-lebar dan membiarkan hatiku kembali tidak terkontrol karena aku sangat yakin bahwa Mas Abi akan jadi suamiku kelak.

Ya, benar. Aku sudah mencintai Mas Abi, bahkan masih mencintainya meskipun sudah disakiti berkali-kali.

Dalam jangka waktu 8 bulan ini, daripada menunggu, aku lebih memilih untuk berusaha. Ya, aku akan membuat misi penyelamatan hati.

Misi ini berisi sebuah usaha membuat Mas Abi mencintaiku. Tapi, kalau memang sampai akhir misi ini tidak berhasil, aku akan tetap melaksanakan janjiku pada Mas Abi yang akan membuat alasan untuk membatalkan perjodohan ini.

Misi ini adalah milikku, sedangkan janji itu milikku dengan Mas Abi. Aku tidak boleh egois, bukan? Ya, meskipun harus kembali egois kepada diriku sendiri.

Mulai hari ini, aku memutuskan untuk membuatkan bekal makan siang untuk Mas Abi mengingat mami pernah bercerita bahwa Mas Abi sering kali mengabaikan makan siangnya padahal pria itu memiliki asam lambung yang cukup parah jika diabaikan.

Mami, aku mau kasih bekal ke Mas Abi tapi  mengatas namakan mami boleh nggak?

Ceklis dua.

BAD FIANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang