Chapt 18

2.9K 170 15
                                    

She's fucking mine-Abimanyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

She's fucking mine
-Abimanyu

✨✨✨

Kami bertiga berpisah setelah dari warung baksonya Kang Apip. Ale yang ingin ke perusahaannya karena ada meeting siang ini, Glori yang harus kembali ke kampus karena ada tugas yang tertinggal untuk dikumpulkan, dan aku yang akan ke perusahaannya Mas Abi untuk membawakannya bekal setelah kembali ke apartment terlebih dulu untuk memasak.

 Ale yang ingin ke perusahaannya karena ada meeting siang ini, Glori yang harus kembali ke kampus karena ada tugas yang tertinggal untuk dikumpulkan, dan aku yang akan ke perusahaannya Mas Abi untuk membawakannya bekal setelah kembali ke apartment...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa aku memakai baju terusan dengan luaran warna senada, rambut kubiarkan terurai karena aku tidak ingin sampai telat mengantarkan bekal ini ke Mas Abi dan membuat pria itu melewatkan jam makan siangnya. Tentu saja taxi adalah pilihanku untuk mempersingkat waktu

Sesampainya di perusahaan Mas Abi, aku disapa ramah oleh karyawan Mas Abi yang sepertinya sudah mengenal aku. Tetapi seiring langkahku melewati loby perusahaan, aku tidak melihat Fajar. Namun aku tidak terlalu memikirkannya dan terus melangkah ke tempat dimana lift berada. Ketika pintu lift terbuka, disitulah aku tahu bahwa Fajar menjemput ku dengan hanya menunggu di lift untuk menemaniku naik ke lantai atas.

Fajar membungkuk hormat sedikit, aku melambaikan tangan sambil tersenyum lebar dan melangkah masuk ke dalam lift.

"Hai, udah lama nggak liat kamu. Gimana kabar kamu?" Tanyaku sambil menoleh padanya yang sedang memencet tombol lantai.

Fajar tersenyum tipis, bersamaan dengan pintu lift tertutup dan lift bergerak baik. "Baik, Ai. Padahal kamu punya nomor saya dan bisa bertanya di sana. Kabar kamu gimana?"

Memang akhir akhir ini aku hampir tidak pernah menghubungi Fajar karena merasa tidak enak selalu mengganggunya yang aku yakin pasti jadwalnya sangat sibuk mengingat jabatannya cukup penting di perusahaan ini.  Ditambah kemarin Mas Abi selalu bersama ku jadi aku tidak punya alasan untuk menghubunginya karena alasan aku menghubungi Fajar adalah untuk menanyakan Mas Abi.

Aku menggaruk pelipisku sambil mengalihkan tatapan ku kearah lain, tersenyum canggung. "Aku takut ganggu kamu kalau ngehubungin kamu terus. Aku juga baik kok, oh iya ada sesuatu yang mau aku tanyakan ke kamu."

BAD FIANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang