43. Mencoba Mengingat

268 25 4
                                    

Selamat membaca...

Jangan lupa vote dan komennya 🤗

❄️❄️❄️


Bel tanda istirahat sudah berbunyi, tanda jam pelajaran pertama telah berakhir. Lisa mengemasi bukunya yang ada di atas meja kemudian memasukkan nya kedalam tas.

"Kantin yuk" ucap Aulia gadis itu berdiri dari duduknya.

Lisa mendongakkan kepalanya untuk menatap Aulia yang sudah berdiri dari duduknya.

"Kalian duluan aja, gue masih nungguin Albar" ujar Lisa, mengingat perkataan Albar agar tetap menunggunya di kelas.

"Lah?, kenapa kok nungguin Albar?" tanya Nadia.

Lisa mengangguk. "Iya katanya gue di suruh nunggu dia sampai Albar jemput gue ke kelas"

Zahra mengerutkan dahinya bingung. "Sejak kapan Albar jadi posesif?" tanya Zahra.

Lisa menggendikan bahunya. "Emm gak tau juga sih"

"Yaudah kita duluan ya ke kantin, kalo ada apa apa bilang ke kita" ujar Aulia.

Lisa menganggukkan kepalanya, gadis itu menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman manis. "Iya, kalian tenang aja oke"

"Oke, kita duluan" ucap Nadia, kemudian melangkah pergi bersama Zahra dan Aulia untuk pergi ke kantin.

Lisa mengambil ponselnya yang ada di dalam tas. Gadis itu memainkan ponselnya nya sambil menunggu Albar. Didalam kelas hanya tersisa dirinya, semua murid di kelasnya sudah pergi meninggalkan kelas setelah bel istirahat berbunyi.

Lima menit berlalu, namun orang yang ditunggunya belum datang. Lisa mengembuskan napasnya kesal.

"Albar mana sih, katanya suruh tunggu di kelas" guman Lisa, gadis itu berdecak sebal.

Lisa meletakkan kepalanya di atas lipatan tangan.

❄️❄️❄️

"Kantin kuy" ajak Evan, cowok itu bangkit dari duduknya begitu juga dengan Devan dan Kenzo.

"Duluan" ucap Albar singkat.

"Hah?" Evan menatap Albar dengan bingung.

Albar menghembus nafasnya pelan. "Lisa" ucapnya yang membuat Evan mengerti dan menganggukkan kepalanya.

"ALBAR" teriakan seorang gadis membuat keempat cowok itu menoleh ke arah pintu kelas.

"Astaga setan" guman Evan sambil mengelus dadanya.

Gadis itu berlari kecil kearah mereka dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

Delvin berdecak sebal. Delvin menatap Belva dengan pandangan tidak suka. "Haelah ngapain lo kesini?" 

"Aku mau ngomong sama Albar" Belva melirik Albar yang hanya diam, cowok itu tidak melirik sedikit pun kearahnya.

"Kita duluan" ujar kenzo kemudian menarik seragam Delvin dan Evan untuk pergi. Memberikan waktu untuk Belva dan Albar untuk berbicara berdua.

"Anjing gausah diseret juga" ucap Delvin.

"Berisik" Kenzo menatap kedua temannya itu tajam membuat kedua cowok itu diam.

"Ngapain lo?" tanya Albar.

Belva tersenyum manis gadis itu melangkah mendekati Albar. "Aku mau ngomong sama kamu" ucap Belva.

"Pergi, gue sibuk" ucap Albar.

Belva menggelengkan kepalanya, bukanya pergi gadis itu semakin mendekat ke arah Albar. "Albar aku mau jelasin semuanya, selama ini kamu salah paham. Kasih aku waktu untuk jelasin ini semua sama kamu"

The Most Wanted BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang