Selamat membaca...
Jangan lupa vote dan komennya
Thank you ❤️🤗
❄️❄️❄️
Albar dan Lisa berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertautan. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, membuat suasana sekolah menjadi sepi. Semua siswa siswi telah pulang meninggalkan beberapa anak yang mengikuti ekstrakurikuler.
"Albar" panggil Lisa, gadis itu mengehentikan langkahnya membuat Albar menoleh menatap gadis itu.
"Kenapa?" tanya Albar.
"Handphone aku kayak nya ketinggalan deh di kelas" ujar Lisa.
"Kok bisa?, coba cari dulu di tas kamu"
Lisa mengangguk, gadis itu membuka tas sekolahnya mencari benda yang di carinya namun tidak ada.
"Tuh kan bener handphone aku ketinggalan di kelas" ujar Lisa.
"Yaudah aku aja yang ambil, kamu tunggu aja di parkiran" ucap Albar membuat Lisa mengangguk.
Lisa melangkahkan kakinya menuju parkiran, menunggu Albar di sana. Lisa bersandar pada pintu mobil Albar. Gadis itu menunduk memainkan jari jari tangannya.
Lisa berbalik badan saat mendengar suara langkah kaki seseorang yang terdengar semakin mendekat.
"Albar kok cepet" Lisa mendongakan kepalanya dengan tersenyum tipis. Namun senyuman gadis itu harus memudar ketika orang yang di depannya ternyata bukan Albar melainkan seseorang yang beberapa hari ini berhasil menghantui pikiran nya.
Tubuh Lisa menegang saat tatapan matanya bertubrukan dengan orang yang berdiri tepat di depannya. Lisa menegakkan tubuhnya, gadis itu ingin berlari namun ada sebuah tangan yang menahan pergelangan tangannya.
"Kenapa lari?"
Lisa memejamkan matanya, gadis itu berusaha melepaskan tangannya namun tenaganya kalah jauh dengan cowok di hadapannya saat ini.
"Kamu gak kangen aku?" tanya cowok itu sambil tersenyum tipis saat melihat Lisa yang terlihat ketakutan.
"Lepas" ucap Lisa. Gadis itu berbicara tanpa mau menatap orang yang ada di depannya.
"Lepasin" Lisa menarik tangannya namun tetap tidak berhasil.
"Aku kangen kamu Naya"
Lisa menggeleng gelengkan kepalanya. Lisa memberanikan diri untuk menatap manik mata cowok di depannya.
"Pergi. Gue gak mau ngeliat muka lo" ucap Lisa membuat cowok di depannya mengeratkan genggaman tangannya membuat Lisa meringis saat merasakan sakit pada pergelangan tangannya. Ia yakin pasti tangannya akan meninggalkan bekas kemerahan nanti.
Cowok itu tersenyum menatap Lisa dari atas sampai bawah. "Udah lama kita enggak ketemu. Kamu makin cantik"
Cowok itu menarik Lisa kedalam pelukannya secara paksa. Lisa memberontak gadis itu mencoba mendorong seseorang yang memeluknya secara lancang.
"Lepasin gue Dion, lo brengsek" ucap Lisa. Gadis itu mendorong orang di depannya dengan sekuat tenaga membuat pelukan itu akhirnya terlepas.
Lisa menatap cowok yang bernama lengkap Dion Aksen Adiwangga itu dengan penuh kebencian. "Lo brengsek Dion, gue benci sama lo" bentak Lisa.
Lisa mengepalkan kedua tangannya. Gadis itu berusaha agar tidak menangis di depan Dion.
"Lis aku_"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted Boy
أدب المراهقينLisa Anaya Rahardian gadis cantik berambut pirang, bermata hazel, berkulit putih, sifatnya yang pecicilan dan jahil. Gadis cantik dengan senyum yang begitu manis, namun dibalik senyum yang manis ia menyimpan banyak luka, ia memainkan perannya dengan...