While we're young dumb
Young, young dumb and broke
Young dumb
Young, young dumb and broke
Young dumb
Young, young dumb and broke
Young dumb broke high school kids
Yadadadadadadada
Yadadadadadada
YadadadadadadadaSemua penumpang bus itu bernyanyi bersama mengikuti alunan musik dari speaker bus.
"Hei Kenma~ , apa kau tidak penasaran seperti apakah Karasuno yang sekarang? Bukankah mereka dijuluki 'gagak yang sayapnya patah, gagak yang tidak bisa terbang' atau apalah gitu?" Tanya lelaki jangkung bersurai hitam pada teman di sebelahnya.
"Entah, aku tak peduli," jawab orang yang dipanggil Kenma itu. Mata dan tangannya tak lepas dari Nintendo yang sedang menampilkan game tembak-tembakan.
"Akh, aku kena tembak, dehh" keluhnya saat avatarnya menelungkup karena ditembak.
"Aku sih sedikit penasaran. Karena sudah lama SMA mereka berdiam diri dan tidak terdengar lagi berita kemenangannya. Entah kenapa, perasaan ku mengatakan latih tanding kali ini akan menarik," kata lelaki surai hitam itu lagi sambil menyenderkan bahunya nyaman di sandaran kursi.
"Ya, semoga saja ada yang menarik. Kalau tidak, sia-sia kita pergi sejauh ini," ucap Kenma lagi sebelum menekan pilihan 'replay kematian' di jendela status game-nya.
Bus itu melaju dengan kecepatan stabil hingga melewati gunung dan perbukitan.
Sepuluh jam perjalanan, bus itu menepi di salah satu penginapan sederhana. Semua penumpang sudah mulai beranjak turun, termasuk lelaki berambut hitam di sebelah Kenma tadi. Namun Kenma, tidak menyadarinya sampai bus itu sudah kosong. Dia sadar saat batrei Nintendo nya habis.
Melihat bus yang kosong melompong, dia menekan tombol ponselnya dan menelpon seseorang.
"Moshi-moshi, ada apa Kenma?"
"Aku masih di bus. Apa kita menginap di penginapan ini?"
"Eh, tidak. Kita hanya numpang parkir saja di sana karena daerah asrama ini tidak menyediakan parkir untuk bus. Memangnya kamu masih di bus ya?"
"Ya, aku keasyikan main game, tak sadar kalau kalian sudah pergi. Lagipula, kenapa kau tidak mengajakku?"
"Ah, gomen ne, Kenma. Aku terlalu bersemangat, sampai-sampai melupakan mu. Baiklah, aku akan mengirimkan alamatnya, kau bisa pergi sendiri kan?"
"Ya sudah. Terimakasih."
Kenma, bernama lengkap Kozume Kenma. Seorang setter dari klub voli SMA Nekoma. Dia juluki otak Nekoma. Tentu bukan tanpa alasan. Itu karena kepintarannya yang bisa menganalisis lawan bahkan bisa menipu balik lawan yang sedang menipunya.
Namun, dia tipe orang yang tidak suka banyak gerak. Dia juga tidak suka menjadi sorotan apalagi menunjukkan ekspresi pada orang lain. Hanya kepada orang-orang tertentu lah dia akan menjadi lebih terbuka. Salah satunya Kuroo Tetsuro. Teman baiknya sejak kecil.
Penampilannya biasa saja. Seperti keinginannya, dia tidak suka mencolok.
Dia mewarnai rambut hitamnya menjadi pirang gara-gara temannya menyebutnya mirip sadako, hantu yang keluar dari TV itu. Tapi, penampilan itu malah membuatnya dijuluki si 'pudding'.
Sifatnya yang pemalu dan sering bersembunyi dibelakang Kuroo sudah merupakan rahasia umum. Dia selalu bermain game sepanjang waktu. Bahkan, tidak jarang dia menganggap aktivitas sehari-harinya sebagai salah satu game yang dia lakukan. Bersama teman baiknya, Kuroo, dia sering menaikkan level. Maksudnya, berlatih lebih dalam voli.
-000-
Dengan malas dia menarik koper beserta tas sandangnya keluar dari bus. Dia mengecek map dan menyesuaikan dengan alamat. Tidak jauh, tapi cukup untuk membuatnya berkeringat. Dan dia benci jika harus berkeringat.
Setelah separuh perjalanan, dia memutuskan untuk menunggu saja. Ia sudah hampir lelah dan duduk di salah satu perempatan menuju asrama yang akan dia tempati.
Setelah mengirim pesan pada Kuroo untuk menjemputnya, dia duduk dan main game online di ponselnya.
Beberapa saat berlalu, seorang laki-laki menghampirinya. Dia berdiri di perempatan jalan dan menatap lurus pada barang bawaan Kenma.
Kenma yang merasa ditatap begitu jadi tidak nyaman. Dengan malas dia mengangkat kepalanya guna melihat orang itu.
"Kau pemain voli ya?" Tanya lelaki bersurai jingga di depannya.
"Dari mana kau tau?"
"Sepatumu, hehe, itu kan sepatu voli. Ngomong-ngomong, apa kamu kuat?"
Kenma melirik sekilas nama SMA yang tertulis di dada laki-laki itu.
"Tidak, timku yang kuat,"
"Oh, kau dari SMA mana?"
Belum sempat Kenma menjawab, seseorang meneriakinya dari jauh,
"Yo, apa kau menunggu lama?" Ternyata Kuroo lah yang menjemputnya."Sampai jumpa nanti," ucap Kenma sambil membawa barang-barangnya. Kuroo juga ikut membantu. Mereka berdua meninggalkan Hinata yang masih terdiam.
Ya, laki-laki bersurai jingga itu bernama Hinata Shoyo. Dia adalah pemain inti di klub voli SMA nya. Meski sering diremehkan karena tubuhnya yang pendek dan kecil, dia berhasil membuktikan diri dengan pencapaian yang dia buat. Setiap kali dia melakukan spike, dia akan membuat orang-orang terpana dengan lompatan tingginya yang menakjubkan. Seolah-olah dia sedang terbang.
Sebenarnya tidak hanya karena lompatan dan pukulan cepatnya yang membuat dia disenangi dalam klubnya.
Kepribadiannya yang ceria dan sering kali menjadi cambuk semangat bagi rekannya, membuatnya bersinar paling terang. Dia bagaikan matahari yang menghangatkan suasana timnya dikala suram. Rambut dan mata yang sewarna matahari terbenam membuat perasaan jadi tenang saat kau menatap dalam mata bulat itu. Tubuh kecil dan rampingnya membuat dia sering disalahpahami sebagai perempuan. Namun, dia memang terlalu cantik dan imut untuk seorang laki-laki.Pertemuan dua laki-laki ini akan menjadi titik awal hubungan mereka. Karena siang butuh malam untuk tetap ada. Dan bulan butuh matahari agar bisa bersinar.
"Dan aku butuh kamu untuk mengisi hatiku,"
__________________________________
.
.
.
.
Hai, ini book kedua aku. Meski book pertama ku ga karuan, aku akan berusaha lebih keras lagi supaya ada peningkatan. Mohon dukungannya yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You [Kenma X Hinata](END)
Fanfiction"Sampai jumpa nanti," ucap Kenma sambil membawa barang-barangnya. Kuroo juga ikut membantu. Mereka berdua meninggalkan Hinata yang masih terdiam. Ya, laki-laki bersurai jingga itu bernama Hinata Shoyo. Dia adalah pemain inti di klub voli SMA nya. Me...