Kenma kembali ke tempat Shoyo dengan wajah murung. Tak langsung duduk, dia malah berlutut di kaki Shoyo. Berdiri di atas lututnya, menidurkan kepala di paha Shoyo.
"Maaf, aku tidak sempat makan pai-nya. Tadi aku lupa menyimpannya sehingga seseorang menghabiskannya. Aku akan lakukan apapun untuk menebusnya," ujar Kenma, murung.
Shoyo bingung, kenapa Kenma segitu takutnya? Shoyo tak akan marah hanya karena perkara pai. Itu bisa dibuat lagi. Namun, melihat Kenma seperti ini membuat Shoyo terpikirkan ide bagus. Memanfaatkan rasa bersalah Kenma, dia ingin melihat sisi Kenma yang lain.
"Ehem, ya. Aku sedikit kecewa sebenarnya karena Kenma tidak menjaga hadiah itu," ujar Shoyo pura-pura sedih."Hing, katakan, apa yang bisa kulakukan untuk menebusnya?" Kenma mengangkat wajahnya, memandang Shoyo.
"Um, sebenarnya ada hal yang bisa Kenma lakukan, namun, sepertinya Kenma tak mau," Shoyo membuang muka, masih bersandiwara.
"Tidak, katakan saja, Sho. Akan kulakukan apapun itu," Kenma.
"Baiklah, janji?" Shoyo mengulurkan jari kelingkingnya.
"Janji," Kenma segera menyambut jari itu dan menautkan dengan jarinya.
"Nyanyikan satu lagu ya, aku ingin melihat Kenma nyanyi," ucap Shoyo.
Muka Kenma membatu, mulutnya menganga kaget. Nyanyi? Di depan semua orang ini? Bahkan di depan Kuroo saja ia tak pernah nyanyi. Bagaimana mungkin ia bisa melakukannya?
"Tak mau?" Shoyo membuat wajah sedih, mulutnya mengerucut.
"Eh, ah. Tidak. Mau kok. Apapun untuk Shoyo." Kenma berdiri, hendak ke panggung.
"Lagunya? Aku tak begitu sering dengar lagu," Kenma bertanya pada Shoyo saat dia sudah jalan beberapa langkah."Terserah Kenma sajaa~" jawab Shoyo. Dia duduk manis, menghadap pada panggung di seberang kolam. Bersiap melihat penampilan dari orang yang dia suka. Eh? Suka? Ya, Shoyo menyukai Kenma. Kapan tepatnya Shoyo tak tau. Yang jelas, dia mulai merindukan Kenma sejak mereka selesai latih tanding di Miyagi. Namun Shoyo tetap diam. Meski Kenma pernah bilang menyukainya, Shoyo masih menunggu hingga Kenma mengajaknya pacaran. Saat itu dia akan mengakui perasaannya juga.
Kenma mulai tes nada dengan Kuroo, bersiap bernyanyi. Tak hanya Kuroo, Tora juga tidak menyangka Kenma akan tampil di acara seperti ini. Apalagi bernyanyi? Itu seperti bukan Kenma. Tora sempat mencubit pipi Kenma tadi, memastikan bahwa itu bukan topeng.
"Lepas, bodoh! Sakit," ucap Kenma saat pipinya dicubit."Siapa tau kamu bukan Kenma," Tora cengengesan.
"Apaan sih! Ga jelas!" Kenma mengambil mic dan mulai tes suara.
"Dia aneh sekali hari ini," bisik Tora pada Kuroo.
"Tak heran. Ada Chibi-chan di sini. Wajar saja dia berbeda," balas Kuroo, berbisik.
"Wah, sepertinya kita tak punya harapan nih," ujar Tora.
"Haha, jelas. Tapi kalau mereka pacaran setidaknya kita akan sering melihat Chibi-chan," Kuroo.
"Haha, benar juga. Kuroo-san pintar!" Tora tersenyum senang. Ya, meski tak bisa memiliki, asal sering bertemu dan bisa dekat, tak masalah. Mencintai tak harus memiliki.
Shoyo memperhatikan Kenma dengan seksama. Tidak dia sangka Kenma mau melakukan ini. Awalnya Shoyo hanya berniat mengisengi dan menyerah jika Kenma memang tidak mau. Namun, kalau sudah begini Shoyo malah senang, deh.
Musik mulai mengalun indah. Pelan dan tenang. Semua mata kini tertuju pada Kenma. Kenma membawakan lagu slow. Wow, tak disangka suara Kenma sungguh bagus.
Here we are under the moonlight~l
I'm the one without a dry eye
'Cause you look amazing~I'm sorry for whatever I've caused
Before today I knew I felt lost
But now you're my lady~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You [Kenma X Hinata](END)
Fanfiction"Sampai jumpa nanti," ucap Kenma sambil membawa barang-barangnya. Kuroo juga ikut membantu. Mereka berdua meninggalkan Hinata yang masih terdiam. Ya, laki-laki bersurai jingga itu bernama Hinata Shoyo. Dia adalah pemain inti di klub voli SMA nya. Me...