30

826 66 61
                                    

Makasiihhh buat reader yang dah mau bantu carikan mana bayi❤️
Semuanya bagus banget, tapi sayangnya kita cuman butuh dua🥺ntar kalo bikin banyak kasian Shoyo.. tapi next ga tau lah ya😋

Btw, nama yang terpilih adalah rekomendasi dari adlet03myer dan ZenoYuichi (♀️) Kozume Hikari

Lalu dari AushMeis => Kozume Hayate (♂️)

Sekali lagi, terimakasih banyak❤️❤️❤️❤️

.
.
.

"Sayang, bayi kita dimana?"

Shoyo telah bangun dari tidurnya. Ia baru saja menyelesaikan operasi sesar dan beberapa pengobatan yang diperlukan lainnya. Kini Kenma tengah mengelus lembut keningnya sambil terus menciumi tangan Shoyo. Mengucap syukur dan berterimakasih telah melakukan yang terbaik untuk bayi mereka.

"Mereka di kamar bayi, sayang," jawab Kenma ketika bibirnya lepas dari punggung tangan Shoyo.

"Humm, mama-papa mana? Tenma-nii juga?" Shoyo menarik tangannya lantaran geli.

Sreet.

Lagi-lagi Kenma meraih tangan Shoyo dan kembali menciumnya.

"Sayang, cukup! Mau sampai kapan menciumi tanganku?" Ujar Shoyo, jengah.

"Mmuach! Sampai aku puas, muaachh!" Jawab Kenma, tidak berhenti mencium.

"Kapan puasnya?"

"Ga bakal puas kalo ama Shoyo. Sebenarnya aku ingin cium bibir, tapi bibirmu sedang luka, aku tak mau menyakiti lagi," ucap si surai dwi warna.

Kedutan kening Shoyo bertambah. Dia sebenarnya tidak terluka parah kecuali beberapa tulang rusuk yang retak. Selain itu, dia baik-baik saja. Memar di wajah dan kening tidak jadi masalah. Bibir pun begitu, hanya lecet sedikit. Tapi Kenma memperlakukannya seperti kaca rapuh yang bisa hancur dengan sedikit sentuhan. Itulah mengapa sejak tadi hanya tangan Shoyo yang dicium. Sebab tangannya tidak terdapat bekas luka.

Sreek.
Mmuahh.

Tubuh Shoyo melengkung sedikit membungkuk dan mengecup bibir Kenma. Yang dicium lantas terdiam, termenung menatap kosong pada Shoyo. Otak encer Kenma tiba-tiba macet karena sudah lama tidak menerima serangan mendadak.

"Nah, ayo antarkan aku melihat bayi-bayi," ujar Shoyo, turun dari ranjang dan naik ke kursi roda di samping kasur.

Tapi Kenma masih diam. Jarinya perlahan menyentuh bibir yang bekas dicium si jingga tercinta. Matanya berkedip beberapa kali, masih memproses apa yang terjadi.

"Ayo! Tunggu apa lagi?" Tagih Shoyo yang sudah duduk manis di kursi roda.

Kenma tersentak dari lamunan dan sedikit kikuk. Tak lupa mengambil tiang infus, ia mendorong sang kekasih hati menuju tempat malaikat kecil mereka berada.

"Shoyo, barusan kamu ngapain, ya?" Tanya Kenma kala sedang mendorong si surai jingga di lorong rumah sakit.

"Eh? Barusan? Maksudnya, cium?" Shoyo bertanya balik.

"Cium, ya? Masa, sih?" Kenma berlagak tidak tau dan bingung.

"Hah? Apaan, sih? Jelas-jelas tadi dicium!" Geram Shoyo.

"Humm, kalau begitu, ayo, coba lagi! Mana tau aku ingat," ujar Kenma, menghentikan kursi roda dan berlutut di hadapan Shoyo.

Ia menutup mata rapat, memajukan wajah, siap menerima ciuman. Tidak mempedulikan karyawan rumah sakit yang berlalu lalang.

I Need You [Kenma X Hinata](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang