"Kenma, apa yang kau lakukan?" Bentak orang di seberang telepon.
"Aku ingin bicara denganmu, nii-san," balas Kenma.
"Tunggulah di rumah, aku akan datang," ucap orang itu, kemudian mematikan panggilan.
Tadi sore, Kenma mendatangi kantor papanya untuk bertemu seseorang.
Seorang hacker sewaan perusahaan. Dia biasa bekerja sebagai hacker yang menyerang data perusahaan untuk memberitahu letak kelemahan sekuriti data.
Dan, karena pernah bertemu beberapa kali, Kenma menjadi akrab dengannya."Ryujin nii-san, apa kabar?" Sapa Kenma saat memasuki kantor khusus Ryujin.
"Baik, siapa yang dibelakang mu? Teman?" Pria yang sedang tenggelam dalam komputer itu mendongak, melihat kedatangan Kenma dkk.
"Ya, bisa minta bantuan?"
"Tentu, duduklah dulu,"
Mereka duduk di dua baris sofa yang keliatan memang untuk tamu.
"Ada apa?" Ryujin ikut duduk di sofa, membawakan air mineral botol untuk mereka bertujuh.
"Teman kami hilang, aku sudah meretas CCTV hotel, tapi tak ada satupun petunjuk. Seolah dia raib di kamarnya," jelas Kenma. Dia membuka laptop yang tadi dia gunakan di mobil, saat meretas keamanan hotel.
"Coba kulihat," Ryujin mengambil laptop itu.
Menekan kombinasi nomor aneh, menampilkan deretan angka biner, dan, muncullah penampakan lobi hotel.
"Ini bukan dihapus, karena kalau dihapus, aku bisa membalikkannya. Ini seperti---" dia berhenti menjelaskan untuk kemudian menekan tombol lagi.
Kali ini, penampakan yang ditampilkan laptop adalah lalu lintas Shinjuku.
"Ternyata benar, teman kalian berurusan dengan orang yang berbahaya. Dia menembak sinyal satelit dan mengacaukan CCTV seluruh Shinjuku selama sepuluh menit. Mulai dari jam 22.01 hingga 22.11. Teman kalian pasti menghilang di rentang waktu itu," lanjut Ryujin.
"Hah? Apa hal itu mungkin?" Kenma menganga tak percaya.
"Tidak bagi kita, karena pasti langsung ketahuan. Tapi, bagi beberapa orang, itu hal yang mudah. Dia bahkan tak meninggalkan jejak sedikitpun. Klaim tadi hanya asumsi ku saja, karena aku mengecek plat mobil di jalan dengan data plat yang keluar dari mal, tapi tak bisa menjadi bukti konkret. Karena bisa jadi mobil itu menuju titik buta CCTV untuk kemudian terlihat lagi. Artinya, jika dibawa ke ranah hukum, klaim tadi hanya berupa opini." Jawab Ryujin, dia mengembalikan laptop Kenma.
"Lalu, apa yang akan kita lakukan? Kasihan Shoyo," ujar Kuroo. Meski tidak mengerti, dia paham kalau Shoyo dalam bahaya besar.
"Kau tau siapa yang bisa membantu," Ryujin menatap kelam pada Kenma. Kenma mengerti. Namun, tidak ada cara untuk menghubungi orang itu.
"Aku bantu, gunakan id pass mu, buat seolah kau sengaja, dia pasti akan sadar. Karena dia berada di garis paling depan." Sambung Ryujin.
*Malamnya, di rumah Kenma
"Kenma, kenapa kita pulang? Kita bahkan belum mendapat petunjuk keberadaan Shoyo," ujar Tora frustasi. Sejak di kantor Ryujin tadi, Kenma bersikap aneh. Mereka hanya bicara berdua, dan mengabaikan keenam Nekoma lainnya.
"Sabarlah, Tora, Kenma pasti sedang berfikir," ujar Kuroo.
"Kalian, tunggu di sini saja, jangan datang ke ruang tamu, mengerti?" Kenma akhirnya membuka mulut setelah lama bungkam.
"Kenapa kami harus?" Kini Lev ikut-ikutan protes.
"Ikuti saja, Kenma pasti sudah punya solusi." Lagi, Kuroo mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You [Kenma X Hinata](END)
Fanfiction"Sampai jumpa nanti," ucap Kenma sambil membawa barang-barangnya. Kuroo juga ikut membantu. Mereka berdua meninggalkan Hinata yang masih terdiam. Ya, laki-laki bersurai jingga itu bernama Hinata Shoyo. Dia adalah pemain inti di klub voli SMA nya. Me...