28.

782 78 116
                                    

"KAU MONSTER!!" Suara Shoyo bergetar karena takut dan marah. Dia sangat takut orang gila di depannya ini akan menyakiti bayinya, tapi dia juga marah karena terlalu bodoh tidak menyadari bahwa orang yang ia anggap sahabat ternyata adalah monster.

"Haha, iya, sayang. Aku monster. Tapi, di cerita Beauty and the Beast, mereka hidup bahagia. Lalu kenapa kita tidak?" Pria gondrong itu hanya tertawa geli melihat Shoyo marah berurai air mata. Shoyo tetap cantik meski dengan perut sebesar itu.

"Kau menjijikkan! Kau membuatku muak!" Shoyo memaki, memikirkan segala kata-kata kasar yang dia punya.

"Humm, itu agak sedikit kotor untuk mulut indahmu. Tapi, tidak apa. Aku tetap menyukai sisi kotormu," ujarnya dengan tersenyum seram, menjilat tepi bibirnya lapar.

"Lepaskan aku, sialan! Aku tidak mau denganmu. Tak peduli mau berapa kali kau mengubah penampilanmu, aku tetap membencimu!!"

Pria itu maju, mencekik leher Shoyo, mengangkat wajah Shoyo untuk menatapnya.

Slurp.

Dia menjilat air mata yang mengalir di pipi Shoyo.

"Sayang, jangan seperti itu. Aku menyayangimu, aku melakukan semua ini untukmu," wajahnya terlihat senyum tapi tetap mengerikan. Tidak berguna lagi ketampanan itu dengan ekspresi menjijikkan yang dia pasang.

"Mmm!!" Pipi Shoyo ditekan, ia tak bisa mengucapkan kata.

Mmmuach.

Bibir Shoyo dikecup, lalu dia berkata,
"Bukankah kita berjanji untuk menikah dan hidup bersama? Lalu mengapa kau menikah dengan orang lain?".

Shoyo hanya bisa bergumam lagi.

Greep.

Genggaman pria berkulit tan ini semakin kuat menekan pipi si jingga.

"Dan lihatlah, kau punya bayi bersama brengsek itu. Aku marah!"

Bukk.

"Kuakkhh!!!" Tubuh Shoyo melengkung kala pukulan itu mendarat di perutnya. Darah segar menyembur dari mulutnya.

"Aku tidak akan menerima setetes pun darah dari si sialan itu. Tidak. Tenang saja Shoyo, aku akan mengeluarkan parasit ini dari tubuhmu. Dan," senyum menyeramkan lagi-lagi terlukis di wajahnya.
"Kita akan bahagia, bersama. Ahaha!"

Darah merembes keluar dari selangkangannya, air bening sedikit kekuningan ikut bersama darah.

Shoyo panik. Dia takut terjadi sesuatu pada bayinya. Ia memeluk perutnya, melindungi dari hantaman si psikopat gila ini.

"Aku, mencari mu  selama belasan tahun. Lalu saat kutemukan, kau malah bersama yang lain. Dan saat hampir ku genggam, kau pergi lagi. Kau tau? Gara-gara mereka, aku mengalami kecelakaan parah hingga mengharuskan operasi wajah. Aku sudah bukan seperti manusia lagi. Lihatlah, aku akan menghancurkan mereka semua. Dimulai dari parasit sialan yang ada di perutmu!" Lagi. Pria gondrong itu menendang lagi.

Shoyo menangis, menahan semua hantaman dengan tubuhnya. Melindungi bayi miliknya dan Kenma. Darah bercucuran, si pria gondrong tidak memberi ampun. Terus saja menyiksa Shoyo.

****

Kenma pingsan. Dia yang awalnya hampir mati ternyata diselamatkan oleh rekan kakaknya.

"Kemana nii-san?" Tanya Kenma.

"Kapten sudah lebih dahulu ke tempat Shoyo. Melalui panggilan terakhir tadi, kami berhasil melacak keberadaan si pelaku. Sekarang, kita harus kembali ke rumah sakit dan mengobati lukamu terlebih dahulu."

I Need You [Kenma X Hinata](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang