13

1.1K 133 58
                                    

Sudah dua minggu sejak Shoyo main ke tempatnya. Kenma dan Shoyo masih akrab dan sering berkirim pesan. Rencana kamp latihan liburan kali ini ikut mengundang Karasuno sebagai tamu. Tentu saja untuk pertama kalinya Kenma bersemangat berlatih. Dia tak sabar untuk bertemu Shoyo hari senin nanti.

Puk
Seseorang menepuk pundak Kenma. Kenma menoleh dan melihat Kuroo bersama Tora menghampirinya.

"Apa?" Tanya Kenma sinis. Dia sedang main game.

"Lagi ulang tahun kok judes," Tora sewot.

"Bodo," Kenma hanya fokus pada ponselnya.

"Hei, bagaimana kalo kita mengadakan pesta malam ini? Di rumahmu," Kuroo duduk di bangku depan Kenma, menghadap mejanya.

"Ya, ide bagus. Kita bisa undang teman sekelas dan anggota voli," tambah Tora. Dia juga menarik kursinya dan meletakkan tangan di meja Kenma.

"Malas. Berisik," ujar Kenma.

"Heii, ayolah. Ini sweet seventeen." Kuroo.

"Benar. Lagipula ini Jum'at. Kau tau, Friday Night. "

"Heleh, kau saja tahun kemarin tidak mengadakan pesta," Kenma mengarah pada Kuroo.

"Aku kan kena flu dan demam selama seminggu," jawab Kuroo sebal.

"Ya, flu di musim panas. Hanya orang bodoh yang terkena flu musim panas," balas Kenma.
"Dan kau, kau juga tidak pernah kudengar mengadakan pesta Friday Night, tuh," Kenma mencibir pada Tora. Kini gantian wajah Tora yang masam. Ikut-ikutan Kuroo.

"Hei, orang tuaku akan membunuhku jika melakukannya. Kau tau sendiri aku tinggal bersama kakek dan nenek juga." Sanggah Tora.

Kenma hanya mendengus malas. Dia sudah menang dan meletakkan ponselnya.

"Tak ada yang spesial. Hanya menambah angka di lilin. Dan, aku malas menyiapkan pesta. Lebih baik main game,"

"Kalau masalah menyiapkan pesta, serahkan pada kami, ya kan, Tora?" Kuroo mendadak bersemangat.

"Yap. Betul sekali. Yang ulang tahun santai saja, teman baikmu ini akan membuat sweet seventeen mu menjadi meriah!!"

Kenma menatap dua orang yang terlalu antusias itu dengan sebal. Tapi, ya sudahlah. Toh sesekali. Bukan tiap tahun. Lagipula besok mereka sudah libur. Tak ada salahnya juga. Yang penting dia tidak akan melakukan apapun.

"Terserah. Lakukan apa yang kalian mau," Kenma kembali memainkan game level selanjutnya.

"Yeayyyyy, mari kita beritahu anak klub," Tora dan Kuroo berlari keluar kelas dengan semangat membara. Meninggalkan Kenma berduaan saja dengan game kesayangannya.

.
.
.

Sampai di rumah, Kenma masuk ke kamar, menutup pintu dan main game. Membiarkan Kuroo dan yang lain sibuk menyiapkan pesta mereka. Papa dan mamanya bilang tidak di rumah beberapa hari ini karena pekerjaan papanya. Memang begitulah sejak dulu. Meski mamanya tidak bekerja, ia selalu dibawa oleh papa untuk menemani. Mereka selalu romantis begitu sejak dulu. Tak bisa dipisahkan.

"Mama menyiapkan hadiah kecil, nanti saat pestanya dimulai mungkin sampai," ucap mama di layar ponsel Kenma. Mereka sedang video call.

"Tak usah repot-repot, Ma. Kenma bisa beli sendiri nanti," jawab Kenma.

"Ehei~, yang satu ini tak dijual di toko manapun. Mama pesan khusus untuk kamu. Nah, selamat menikmati pestanya. Jangan minum alkohol terlalu banyak. Ingatkan temannya juga, ya,"

"Tak usah. Mereka takkan menyentuh minuman di bar,"

"Tapi Tetsuro tadi nanya, jadi mama sudah ijinkan,"

I Need You [Kenma X Hinata](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang