16

1K 115 42
                                    

"nghh~," Shoyo mendesah enak ketika Kenma menyusupkan tangannya ke dalam baju Shoyo.

"Sensitif banget, ya," ujar Kenma sambil menyentil jahil ujung nipel Shoyo.

"Ishh, jangan gitu~ humpp," Kenma seakan tak puas dengan bibir Shoyo. Berkali-kali dia melumat habis bibir itu, membuat si cantik kesulitan bernafas.

Kenma melepas ciuman, menghasilkan untaian air liur yang terus menetes, jatuh tepat di mulut Shoyo. Wajah indah Shoyo yang merona, nafas tersengal dan mulut yang terbuka sedikit. Sangat menggoda.

"I love you, Sho," ucapnya. Tak menunggu jawaban, Kenma kembali menyantap bibir plum itu.

Ceklek
Suara pintu dibuka. Kenma dan Shoyo sontak menoleh, melepas ciuman. Bibir basah mereka menganga melihat kehadiran papa Kenma di pintu.

/Gasp
/Gasp
/Gasp

Ketiganya diam membantu, menganga saling pandang.

Kenma dan Shoyo masih dalam posisi berciuman tadi, Kenma menghimpit Shoyo. Dan papa Kenma, mematung, dengan tangan masih memegang gagang pintu.

Kriieet
Pelan. Papa Kenma menutup pintu perlahan.
"Oh, um, papa ga liat apa-apa." Ujarnya, tepat saat daun pintu menutup.
"Oh ya, kalau sudah selesai, ayo bicara di bawah. Mama dan Tenma menunggu. Um, tidak perlu buru-buru," papa berteriak sebelum akhirnya pergi.

"Uaaakkkhhh," Shoyo menendang Kenma. Mengubur dirinya dalam bantal. Membenamkan wajah merahnya yang sudah mendidih.

"Tenanglah, hanya papa," Kenma memijit pinggangnya yang sakit jatuh dari kasur.

"Tapi Om melihat kita dalam posisi ini," balas Shoyo dibalik bantal.

"Apa masalahnya? Toh kita sudah pacaran," Kenma duduk di samping Shoyo. Membujuknya. Kenma memang mengirim fotonya dan Shoyo tadi malam pada mamanya untuk mengucapkan terimakasih serta memberi kabar bahagia kalau mereka jadian.
"Nah, ayo kita turun. Ada nii-san juga."

Kenma membalik badan Shoyo, membelai pipi panas itu.
"Shoyo sangat cantik~," ujarnya tersenyum.

"Apaan sih, ba-baka •\\\•," Shoyo mendengus, membuang muka.

"Heheh, meski cantik, tapi sekarang agak berantakan. Ayo rapikan diri dan kita menyusul ke bawah,"

"Humpp, ya," jawab Shoyo, masih tidak mau melihat Kenma. Malu >\\\<.

Kenma beranjak ke kamar mandi dan mencuci muka. Merapikan penampilan, mereka berdua turun ke ruang keluarga.

Di ruang keluarga, papa, mama dan Tenma sedang duduk bersama. Bercengkrama di sofa. Mama tak henti mengomentari wajah Tenma yang menurutnya jadi kurusan.

"Sekarang Tenma sudah dapat kerja agak santai Ma, cuman patroli dekat prefektur Miyagi," ucap Tenma.

"Tetep aja. Setidaknya sering-sering lah ke rumah. Eh, itu mereka," atensi Mama pindah pada Kenma dan Shoyo yang turun tangga.

Tampaknya papa tidak memberitahu mama tentang yang dia lihat di kamar tadi. Tapi jelas sekali papa terlihat canggung.

"Nii-san," Kenma langsung menghambur ke dalam pelukan Tenma.

"Hey, sudah punya pacar tapi masih manja??" Ujar Mama.

"Biarin, wleeekk,"

"Jadi, ada apa nih kita ngumpul?" Tanya Kenma. Dia ikut duduk di sebelah Shoyo.

"Nii-san ingin mengajak makan bersama. Jadi, selama mama menyiapkan makan siang, kalian pergilah jalan-jalan dulu," jawab Mama.

"Oh, benarkah?"

I Need You [Kenma X Hinata](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang