21

931 97 30
                                    

Beberapa tahun kemudian. Semester dua sudah hampir berakhir. Hinata juga sudah menjadi senpai. Sekarang dia sudah kelas tiga.

Hubungannya dengan Kenma masih berjalan lancar. Meski mereka masih belum melakukan 'itu'. Sesering apapun kesempatan datang, selalu saja ada halangan.

Hinata sering main ke Tokyo, dan Kenma juga sering menginap di Miyagi. Keluarga mereka sudah saling akrab. Bahkan Natsu sangat dekat dengan Kenma.

"Huffft," Hinata menatap keluar jendela. Betapa damainya sore ini. Dia hanya akan mengunjungi gym sebentar untuk berlatih voli dengan kouhai-nya lalu kemudian pulang. Latihan terakhir sekaligus perpisahan. Ujian sudah berakhir, sebentar lagi kelulusan.

"Hinata-senpai!!"
Rika, dia yang memanggil Hinata. Seorang kouhai imut yang masih kelas satu. Dia salah satu pemain voli putri.

"Ya, ada apa, Rika-chan?"

"Ada yang mencari senpai, dia menunggu di lab komputer,"

"Oh, baiklah. Terimakasih, Rika-chan," Hinata mengelus puncak kepala gadis surai hitam tersebut. Rika merona malu.

"Siapa, ya?" Monolog Hinata sambil berjalan.

Lab komputer kosong, tidak ada siapa-siapa. Apa orangnya sudah pergi?

"Halo?" Hinata masuk. Menoleh ke segala arah.

/Tuk/ /ceklek/

Hinata segera menoleh. Seseorang menutup dan mengunci pintu.

"Oh," ujar Hinata saat melihat laki-laki berambut pendek di hadapannya.

"Kangen?" Laki-laki itu membuka lengannya.

"Banget," Hinata segera menghambur dalam pelukan.

Pelukan hangat, ciuman panas. Laki-laki berambut pendek tersebut menuntun Hinata ke sebuah meja di samping jendela. Menatap dalam pada manik jingga tersebut.

"I love you, Sho,"

"I love you too, Ken,"

/Chuu/

"Kapan berangkatnya?" Kenma menarik sebuah kursi dan duduk dihadapan kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan berangkatnya?" Kenma menarik sebuah kursi dan duduk dihadapan kekasihnya.

"Bertepatan dengan hari kelulusan, soalnya ada kelas tambahan untuk mahasiswa internasional," jawab Shoyo. Karena prestasinya dalam bidang olahraga, Shoyo mendapat beasiswa kuliah di luar negeri. Sayangnya karena itu beasiswa, dia harus datang dua bulan lebih awal. Itu merupakan salah satu kebijakan kampus tersebut.

Kenma memeluk pinggang Shoyo yang sedang duduk di meja. Mendusel-dusel wajahnya dengan manja.

"Humm, berarti kita tak bisa merayakan hari kelulusan, dong?" Kenma menatap sedih.

"Maaf. Tapi setelah kelas tambahan kami mendapat libur satu bulan," Hinata mengusap lembut surai dwi warna tersebut.

"Berapa lama nanti di sana?"

I Need You [Kenma X Hinata](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang