4( New Pupils in my school )

1.2K 103 2
                                    

Keesokan harinya, Jungkook terbangun dan hendak berangkat sekolah.Tapi perutnya sangat lapar ia memutuskan untuk sarapan.Dengan senyum lebar,Ia menuruni anak tangga menuju dapur.

"Wah, akhirnya aku bisa makan bersama.." Ucap Jungkook lirih.

Ia menghampiri meja makan dan duduk.

"Jungkook, ini saku untukmu.." Sahut Tae oh.Jungkook terdiam,tidak biasanya Jungkook diberi saku saat sarapan karena biasanya setelah sarapan.

"Kenapa Appa memberikannya sekarang?" Ujar Jungkook.

"Kami sengaja menunggumu bangun, kami harus pergi kekantor pagi ini bersama Taehyung." Jelas Tae oh.

Mata Jungkook langsung turun kebawah menatap roti dengan selai pisang itu.Wajahnya kembali sedih."Kapan aku bisa mendapat sedikit kasih sayang saja dari Appa dan Eomma?"Tanya Jungkook dalam hatinya.

"Tae oh , Taehyung ayo segera berangkat. Jungkook kami berangkat, jangan lupa tutup pintunya nanti.." Ucap Yoon Ah sekaligus pamit.Ia pergi tanpa memberi pelukan atau kasih sayang sedikit pun dengan Jungkook.

Suana nampak sunyi, saat mereka pergi.Selera makan Jungkook pun hilang, ia langsung mencangklong tasnya dan meninggalkan uang sakunya.Lalu pergi.

Tibalah Jungkook disebuah halte bis.Ia duduk disana dengan beberapa orang.Jungkook terus menatap dengan lamunannya.

Lima menit berlalu, bis belum juga tiba Jungkook cemas jika dia akan terlambat sementara, arloji di tangganya menunjukkan pukul 06.55.Itu artinya ia akan terlambat.

"Hish tidak ada waktu lagi, aku harus lari..." Gumam Jungkook. Ia pun lari dengan cepat menuju sekolahnya yang lumayan jauh.

Sekolah Seoul Busan

"Yoongi!" Panggil Seorang namja.

Yoongi menghentikan langkahnya saat mendengar seseorang memanggil namanya.Ia segera berbalik arah.Matanya membulat melihat Jungkook ngos-ngosan , membungkuk dengan kedua tangan bertumpu pada lututnya.

"Jungkook ahh, kenapa kau ngos ngosan kau lari? Atau bagaimana?" Ujar Yoongi menyernyit.

"Hah..hah..hah aku belum terlambat bukan?" Sahut Jungkook dengan terbata bata.

"Masih lima menit, astaga kenapa kamu sampai seperti ini..lebih baik kau istirahat..." Degus Yoongi.

Jungkook kembali mengangkat tubuhnya dan sedikit mengatur nafasnya lalu ia tersenyum pada Yoongi.

"Kenapa kamu berangkat sendiri? Biasanya kau diantar oleh Appa dan Eommamu..." Sahut Yoongi.

Jungkook tersenyum tipis.

"Mulai sekarang aku berangkat sendiri..Appa dan Eommaku sibuk dengan pekerjaannya, ditambah hyungku yang akan ikut mengurus pekerjaan mereka.Mereka sangat sibuk." Jelas Jungkook.

"Astaga... Mereka tidak seharusnya begitu, hanya mengantarmu itu tidak lama." Gerutu Yoongi dengan sedikit kesal.

"Jungkook... Kenapa wajahmu pucat sekali ? Apa kau sakit? Kau sudah sarapan?" Ujar Yoongi, ia cemas saat melihat wajah pucat Jungkook yang tidak ceria seperti biasanya.

Jungkook terdiam,memikirkan kata kata.

"Tidak.Aku baik baik saja, kau aneh deh ...sudahlah ayo masuk." Pekik Jungkook sambari mengajak Yoongi.

Didalam kelas, saat itu semua siswa tengah mencatat tulisan dipapan tulis. Tidak ada guru yang mengajar karena mereka sedang rapat.Terlihat keseriusan Jungkook saat mengayunkan pena diatas kertas itu.

Jungkook anak yang sangat pintar dan rajin, dia selalu menjadi juara kelas disetiap ujian.Jungkook selalu berharap dengan nilai bagus yang diperolehnya bisa membahagiakan orang tuanya, tapi tidak sedikit orang tuanya menoleh dirinya, selalu saja diabaikannya.

"Hisshh panjang sekali tulisannya.. Membuat ku malas untuk menulis.." Kesal Yoongi dengan membanting penanya.

Jungkook melihatnya.Ia langsung berhenti menulis dan mengelus pundak Yoongi."Jangan menyerah, jika kau menyerah kau tidak bisa mendapat apa yang kau inginkan Yoongi ahh."Ucap Jungkook dengan senyum tipis.

Yoongi langsung melirik mata Jungkook. Selalu saja Jungkook memberinya motivasi sehingga membuatnya bangkit.Ia sangat bangga memiliki seorang teman sekaligus sahabat seperti Yoongi.

"Terima kasih Jungkook, kau memang sahabat baik aku." Kekeh Yoongi dengan senyum manisnya.

Jungkook langsung kembali menulis.

Namun tiba tiba semua siswa menghentikan menulis saat seorang guru masuk dengan membawa seorang namja, yang terlihat seperti siswa baru.

Jungkook menatap namja itu, terlihat dari tampangnya seperti jahat.

Bitter [Jeon Jungkook] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang