"Eomma jangan menangis saat aku pergi"
~Jungkook"Aku harus masuk kedalam!" Sontak Taehyung, tak peduli apapun ia langsung menerobos pintu itu dan menghampiri Jungkook. Ia langsung menggenggam tangan adiknya yang lemas itu.
"Kamu kuat kook!" Sahut Taehyung dengan nada sedikit lebih tinggi.
Semua para medis terharu melihat kasih sayang Taehyung pada Jungkook. Seokjin hanya bisa tersenyum dengan menangis dan mengelus punggung Taehyung.
Tibalah pada malam hari, semua keluarga Jungkook termasuk Jung Ah dan Jin sii berkumpul diruangan Jungkook.
Disisi ranjang namja yang terbaring dengan selang oksigen itu, seorang wanita duduk disampingnya.Wanita itu mengelus elus surai hitam Jungkook dengan tatapan sendu.
"Nak, bangun nak.Kau bilang kau ingin kasih sayang Eomma.." Pinta Yoon Ah.
Tiba tiba tangan itu bergerak,mata itu terbuka perlahan."Jungkook.. "Lirih semuanya.Yoongi juga ada disana.
" Eomma..."Ucap Jungkook dengan nada lemah.
"Iyha ini Eomma nak." Sahut Yoon Ah.Entah mengapa tiba tiba semua berurai air mata, bahkan Yoongi dan Taehyung pergi meninggalkan mereka karena tak kuasa.
"Kenapa kalian semua sedih?" Ujar Jungkook.
"Ani.Eomma hanya senang kau sadar." Bantah Yoon Ah.
"Eomma..Eomma jangan menangis saat aku pergi...aku mohon." Pinta Jungkook dengan nada lemah, bahkan terdengar samar digendang telinga Yoon Ah.
"Kamu jangan bicara seperti itu Jungkook ahh! Eomma tidak ingin kehilangan mu!" Sontak Yoon Ah dengan berkaca kaca.
"Jangan katakan itu pada Eomma..kau harus kuat Jungkook ahh..." Lirih Yoon Ah sambari memeluk tubuh Jungkook.
Lalu Jungkook memandang Jung Ah yang berdiri disana, terlihat raut wajah sedih Jung Ah.Lalu ia tersenyum.
"Jung Ah hyung..." Panggil Jungkook.
"Yha." Ucap Jung Ah.
Keesokan harinya, disebuah taman seorang namja duduk dikursi roda menghirup udara segar pada pagi itu.Ia melihat bunga bunga yang tumbuh disana.
"Akhhhhh..." Tiba tiba ia mengeluh dengan memegangi dadanya.Berkali kali dadanya terasa sakit, dan tubuhnya semakin melemas.
Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya. Sontak Jungkook terkejut.Orang itu langsung berjongkok dihadapan Jungkook.
"Hish ternyata disini..aku mencarimu kemana mana..." Kesal Taehyung dengan tatapan sendu.
Jungkook hanya mengukir senyum tipis diwajahnya.
"Aku senang kamu ceria lagi kook.Aku minta maaf atas semua yang sudah kulakukan padamu, aku mohon.Terima maafku dengan apa yang kau inginkan. Pasti aku akan memberikannya." Jelas Taehyung dengan meminta.
"Tidak.Aku sudah memaafkan mu hyung.Dan....kau sudah memberikan kasih sayangmu untukku." Ujar Jungkook dengan senyum tipis.
"Yang benar saja..." Gumam Taehyung dengan menunduk.
Jungkook langsung menepuk pundak Taehyung dan menatapnya.Entah mengapa tiba tiba tatapannya mulai samar, dan perlahan tubuhnya melemas.Bahkan ia membuka mulutnya karena tiba tiba nafasnya seperti tercekik.
"Aku...hanyahhh...ingin...memeberimu ini hyunghhh..." Ucap Jungkook terengah-engah.
"Mwo.Buku apa ini?" Tanya Taehyung dengan tatapan bingung.
"Aku sudah banyak menulis aku ingin kau membacanya, aku capek hyunghhh." Jawab Jungkook.
"Mwo? Apa maksud mu?" Ujar Taehyung. Akan tetapi Jungkook terdiam menatap Taehyung.
"Jungkook kenapa kau diam saja..." Lirih Taehyung.
"Hyunghhhh....."
Brukkkkkk
Jungkook langsung jatuh kedalam pelukan Taehyung dengan tanpa sadarkan diri.Deg
Hal itu sontak membuat Taehyung terpaku, ia cemas."Kamu kenapa Jungkook?" Ujar Taehyung dengan mengguncang perlahan tubuh Jungkook. Namun tidak ada sahutan.
"Jangan bercanda.Bangunlah..." Pinta Taehyung,dan Jungkook enggan bangun.Ia pun menggendong Jungkook membawanya ke ruang rawat inap nya. Tak lama kemudian para dokter berdatangan dan langsung memeriksa Jungkook.
"Hyung, aku mohon selamatkan Jungkook!" Sontak Taehyung, disaat Seokjin tengah memasangkan alat pendeteksi detak jantung. Perasaan Seokjin saat itu mendadak tidak enak.
"Detak jantung pasing melemah! Lakukan CPR dan siapkan deferilibator!" Sontak Seokjin.
Langsung seorang kerabat Seokjin naik keatas ranjang Jungkook dan memompa dada Jungkook berkali kali.Seokjin segera menyiapkan gel untuk dioleskan kedada Jungkook.
Langsung Seokjin menarik baju Jungkook melepasnya dengan gusar,dan langsung mengoleskan gel itu."Jangan menyerah Jungkook!"Sontak Seokjin dengan berkaca kaca.
"Mulai!" Sontak Seokjin memberikan aba aba.Ia langsung menempelkan sepasang defilibator itu kedada Jungkook yang terlanjang dan menekannya.
Seketika tubuh Jungkook terlonjak keatas akibat sengatan alat itu.
"Lagi!"
"Lagi!"
"Lagi!"
Begitulah, Seokjin terus menembakan alat itu kedada Jungkook.
"Aku mohon...Ya Tuhan jangan ambil adikku.." Pinta Taehyung. Tiba tiba semua keluarga Jungkook datang baik Jung Ah maupun Jin sii tak terkecuali Yoongi sahabat Jungkook.
"Taehyung sii bagaimana kondisi Jungkook Ah?" Ujar Yoon Ah dengan berkaca kaca.
Taehyung terdiam dengan menangis, ia seolah tak sanggup mengakan kondisi Jungkook pada semuanya.
"Jungkook Ah..Jungkook tadi pingsan dan Seokjin sedang didalam menanganinya, aku tidak tahu bagaimana kondisinya." Jelas Taehyung.
Saat itu pula semua terduduk lemas dan berdoa untuk Jungkook. Sambari mereka mengingat budi baik Jungkook kepada mereka semua.
"Tidak apa, lagi pula aku lelah nanti malam pasti aku tidur."
Kata kata itu mengggema diotak Taehyung.
"Yoongi jika kau menyerah kau tidak akan bisa meraih apa yang kau inginkan."
Motivasi itu menggema didalam pikiran Yoongi.
Dan seterusnya, mereka mengingat semua kebaikan Jungkook yang mereka hanya abikan tanpa pedulikan.
Didalam...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter [Jeon Jungkook] END
Fiksi PenggemarAnnyeong Sinopsis : Jungkook adalah seorang siswa. Ia memiliki kakak bernama Kim Taehyung. Ia hidup bersama kedua orang tua dan hyungnya. Akan tetapi hidup yang dijalaninya seperti goresan luka dihati Jeon Jungkook. Bagimana tidak, kasih sayang, sem...