Part 22

21 0 0
                                    

Pagi-pagi sekali, Jazzy diselimuti dengan selimutnya. Badannya terasa dingin, namun keadaan memaksanya untuk bangun. "Aku merasa segalanya dingin. Tidak, sejak saat itu aku merasa segalanya dingin," gumam batin Jazzy. Pukul 10 pagi, Jazzy telah bersiap untuk berangkat ke tempat itu. Dia harus menyiapkan persiapan untuk penampilan baju-bajunya dan main designnya.

Abby dan Gemma sudah siap untuk memata-matai Jazzy. Untuk pertama kalinya, Abby melihat wajah Jazzy sejak dia kejadian itu. "Dia terlihat benar-benar berbeda," gumam batin Abby. Gemma menepuk-nepuk pundak Abby. "By...lihat itu! Jazzy bahkan terlihat semakin kurus, apa yang dia pikirkan?" kata Gemma. "Entahlah. Saat ini aku khawatir dengan keadaannya," kata Abby.

Liam, Louis, Zayn, Niall serta Eleanor tengah bertemu dengan teman Eleanor yang menjadi pekerja acara Paris Fashion Week. Eleanor adalah satu-satunya penyelamat mereka di Paris, tanpanya mereka tidak akan memiliki akses backstage. Mereka telah menyusun rencana. Acara itu akan dimulai pukul 4 sore. Pukul 2 siang, Jazzy sudah bersiap-siap menyusun hasil designnya dengan model-model yang telah dipilih. Dia telah rapi dengan baju yang dia pilih untuk hari ini.

1 jam kemudian,...
Olivia datang tiba-tiba masuk ke backstage yang sebenarnya tidak ada orang yang boleh masuk untuk saat ini. Dia masuk disaat Jazzy sedang merapikan baju inti yang akan dipakai oleh model satu lagi. Jazzy belum menyadari kehadiran Olivia hingga Olivia berdiri dihadapan Jazzy.

"Apa yang kamu tunggu dari acara ini?" kata Olivia tiba-tiba.

Jazzy menoleh. Dia benar-benar terkejut melihat kehadiran Olivia sekarang. Jantungnya berdegup tak biasanya. "Apa yang dia inginkan?" gumam Jazzy. Olivia tersenyum melihat ekspresi Jazzy. Dia merasa bahwa kejutan pertama untuk Jazzy telah berhasil. Dia telah berhasil membuat Jazzy semakin gugup. Namun hingga detik ini, belum ada satu jawaban untuk pertanyaan Olivia. Jazzy masih terdiam. Dia mengambil ponselnya.

Beberapa menit kemudian, Olivia diminta untuk pergi dari ruangan Jazzy. "Untuk saat ini tidak ada yang boleh masuk keruangan ini. Bagaimana bisa anda masuk ke ruangan ini tanpa akses apapun?" kata salah satu panitia acara itu. Akhirnya Olivia pergi dengan terpaksa. Olivia dan Jazzy berakhir seri.

Usai Olivia pergi dan setelah memakaikan baju intinya kepada model, dia ingin menyendiri tanpa ada orang yang masuk keruangannya. Dia berkaca dengan kaca didepannya. Dia melihat dirinya, tak terasa air matanya membasahi pipinya. Dia menangis, tak ada seorang pun yang menghiburnya. Jazzy menangis sekencang-kencangnya. Tak ada seorang pun yang berusaha mengatakan 'tenanglah Jaz, semuanya akan berlalu', tidak ada pelukan untuk Jazzy. Dia menangis menatap dirinya seperti ini. "Semuanya datang dengan mudah dan pergi dengan sulit," gumam Jazzy. Dia menangis hingga setengah jam sebelum acara itu dimulai. Setelah itu, dia bermake-up lagi untuk menyembunyikan rasa sedihnya.

Semuanya telah hadir, Zayn, Abby, Liam, Gemma, Niall, Louis, dan Eleanor. Beberapa menit kemudian, Harry dan Olivia datang. Zayn dan yang lainnya kaget melihat kehadiran Harry. Namun mereka berpura-pura tidak melihatnya. Mereka berpura-pura untuk tenang. Mereka ingin acara ini selesai dan menjelaskan segalanya kepada Jazzy.

Acara dimulai, mereka telah melihat sejumlah design dari beberapa designer. Design Jazzy akan tampil paling akhir. Ketika design Jazzy mulai tampil, Abby kagum dengan bakat temannya itu. Dia tak menyangka bahwa bakat Jazzy benar-benar bagus. "Aku yakin dia memiliki masa depan yang cerah. Jazzy aku sangat kagum padamu," gumam Abby. Saat ini, baju utama Jazzy akan tampil setelah itu Jazzy akan keluar memperkenalkan diri.

Ketika pembawa acara memanggil nama Jazzy, semua orang bertepuk tangan. Sayangnya dia tak melihat dimana Zayn dan yang lainnya duduk, serta dimana Olivia duduk. Mereka semua hanya bisa melihat wajah Jazzy untuk pertama kalinya. Setelah itu Jazzy masuk kembali.

My Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang