Part 24

22 1 0
                                    

"Jaz...,".


Jazzy membuka matanya.

Matanya berbinar ketika melihat Harry berdiri dihadapannya. Dia segera menundukkan kepalanya. Tetapi Harry menurunkan badannya agar bisa melihat wajah Jazzy lagi. Jazzy tetaplah Jazzy, dia enggan melihat kembali wajah Harry. Dia takut dia menangis ketika melihat wajahnya lagi.


"Jazzy...., aku hanya memiliki waktu beberapa menit sebelum aku benar-benar kembali untuk konser. Aku mohon dengarkan aku dulu. Aku...aku ingin meminta maaf atas segala apa yang telah aku katakan padamu, atau perbuatan apapun kepadamu. Sebenarnya aku tidak ingin melihatmu seperti ini, menahan sakit yang tidak pernah aku ketahui. Menahan amarah yang telah kamu tumpuk. Namun aku tidak percaya padamu waktu itu. Aku tidak percaya karena waktu itu aku dan amarahku telah bercampur aduk dengan keadaan. Tapi aku mohon kamu mengertilah," kata Harry, air matanya jatuh.


Keduanya tak saling melihat. Yang lainnya membiarkan Jazzy dan Harry berdua. Jazzy juga telah menitihkan air matanya lebih dulu. Harry melanjutkan ucapannya, "karena itulah. Sejak aku tahu bahwa ini semua rencana dan ulah Olivia, aku berusaha untuk balas dendam padanya. Tetapi aku sadar bahwa tak cukup balas dendam tetapi aku harus membuat perasaan Olivia merasakan apa yang seperti kamu rasakan. Aku terus mengikuti permainannya, karena itulah aku belum bisa mencarimu atau bahkan meminta maaf padamu. Sekarang,...kesempatan ini aku ingin bilang bahwa aku ingin minta maaf padamu. Aku...," ucapan Harry segera Jazzy sambung.


Dengan suara serak karena menangis, Jazzy mulai berbicara, "Harry..., bahkan ketika aku melihatmu barusan. Aku masih mengingat semua kejadian waktu itu. Bahkan disaat aku baru saja memejamkan mataku dan berkata bahwa ada harapan untuk hidupku, disaat itulah semuanya seakan menjauh lagi karena kejadian itu datang menghampiriku lagi. Harry...aku tidak ingin membuang-buang waktumu lebih lama lagi disini hanya untuk hal ini. Pergilah, karena semua orang sedang menunggumu," kata Jazzy bahkan tidak melihat wajah Harry.


Harry tercengang dengan ucapan Jazzy barusan. Dia tak menyangka Jazzy akan mengatakan hal seperti itu padanya. Dia terdiam dalam lamunan dan juga gumamannya hingga akhirnya dia menghapus air matanya dan berdiri lagi.


"Baiklah...jika memang itu yang kamu mau. Aku mengerti. Satu hal yang perlu kamu tahu, bahwa aku benar-benar menyesal," kata Harry lalu pergi dari hadapan Jazzy. Dia pergi dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan kepada orang.


Jazzy terus menangis ketika Harry telah pergi dari hadapannya. Dia teringat dengan semua kenangan kelamnya itu. Dia menangis sepanjang 2 jam, hingga Abby, Gemma, dan Eleanor menenangkan Jazzy.


Sepanjang perjalanan pulang, Harry terdiam dan menutupi wajahnya dari sorotan kamera wartawan. Mereka tertangkap kamera ketika mereka tiba di New York. Semua orang tahu bahwa mereka telah menghadiri acara Paris Fasion Week.


Sejak hari itu, Jazzy juga telah menata hatinya untuk hari-hari kedepannya. Dia pulang kembali ke New York sehari setelah Jazzy dinyatakan sembuh. Abby mengantarkan Jazzy pulang ke rumahnya. Akhirnya Abby tahu dimana Jazzy tinggal selama ini. Tak hanya Jazzy, bahkan Harry pun telah menata hatinya untuk Directioners. Dia secara profesional melupakan masalah pribadinya dan menghadapi penggemarnya dengan senyum dan tawa. Bahkan Niall sempat berbisik pada Liam, "dia benar-benar kuat untuk bisa tersenyum dan tertawa hari ini,". Liam mengangguk lalu meraih pundak Harry dan tersenyum padanya. "Sing a long guys," teriak Liam.

My Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang