Part 6

64 3 0
                                    

Akhirnya Jazzy kembali ke apartemennya. Dia menuju lift dan pergi ke lantai 13 untuk menemui Harry bersama Lilly. Jazzy me nerima pekerjaannya itu dengan berbagai pikiran. Sepanjang lift dia sedikit gugup, dia gugup lantaran malu dengan sikapnya pada Harry yang telah menjelek-jelekkan Harry. Dia dan Lilly sudah berada di depan kamar Harry dan menunggu Lilly membuka pintu kamar Harry.

Jazzy dan Lilly pun masuk ke dalam, ruangan itu terlihat sepi. Jazzy masuk tanpa kata-kata dan dia mulai mengatur napasnya. Tak lama kemudian, Harry keluar dari kamar mandi, dia baru saja mandi karena seharian pergi.

"Hi Lilly" sapa Harry.

Jazzy yang membelakangi Harry pun mulai terdiam dengan sikapnya saat ini, "itu suaranya. Tidak!" kata Jazzy.

"Hi Harry, ini aku sudah mendapatkan asisten untukmu," kata Lilly pada Jazzy.

"Jaz, kenalkan dirimu" kata Lilly pada Jazzy.

Jazzy pun membalikkan badannya, tanpa senyuman dan berkata ucapannya batinnya terdengar olehnya. Harry dengan sikap coolnya bersikap layaknya orang asing yang tak mengetahui Jazzy.

"Oh Hi," kata Jazzy dengan gugup.

"Apa kau gugup? Santailah," kata Harry dengan senyumannya.

Batin Jazzy berkata, "dia tau kalau aku gugup. Jazzy tenang, huh, tarik napas, santai aja. Anggap saja dia orang awam bagimu, okay. Slowly...atur napasmu,".

"Aku Jazmyn. Panggil saja aku Jazzy," kata Jazzy seraya tersenyum dengan senyuman terpaksanya.

"Jazmyn?" kata Harry.

"Iya Jazmyn," kata Jazzy bingung.

Kemudian Lilly menjelaskan maksud dari ucapan Harry, "maksudnya adalah dia ingin mengetahui nama lengkapmu," kata Lilly.

"Oh, Jazmyn Jensen," kata Jazzy.

"Okay, kamu bisa pergi," kata Harry.

Ucapan Harry membuat bingung Jazzy, antara dia mengatakan pada dirinya dan Lilly atau antara dirinya dengan Lilly yang disuruh pergi. Sedangkan Lilly mengerti bahwa dirinya lah yang dimaksud Harry untuk kembali ke kantor. Berhubung Jazzy bingung, dia pun membalikkan badannya. Ketika Jazzy mulai membalikkan badannya, Harry segera berkata, "hei hei Jazzy. Kamu! Stay here," ucap Harry.

"Aku?" kata Jazzy.

"Iya tetaplah disini, karena aku perlu berbicara denganmu," kata Harry.

Setelah Lilly lenyap dari pandang keduanya. Lalu Harry segera mengambil kertas kesepakatan untuk Jazzy tanda tangani. Tak lama kemudian Harry membacakan isi peraturan dan perjanjian yang harus Jazzy patuhi.

"Okay. Pertama, kamu harus mau dan wajib mengikut seluruh keinginan serta apa yang aku suruh dan semua yang aku inginkan," ucap Harry.

"It's crazy!" ucap batin Jazzy.

"Kedua, Apapun yang terjadi aku selalu benar. Ketiga, jika aku salah kembali ke peraturan ke 2. Keempat, kamu harus mau ikut denganku ke manapun aku pergi. Entah itu tour atau bukan,

Karena aku benar-benar membutuhkan asisten untuk membantuku. Kelima, jika kamu melakukan kesalahan atau sesuatu yang salah di mataku maka gaji kamu akan berkurang $5, mengerti?" kata Harry.

"Tidak! Pertama, okay fine itu memang tugas ku sebagai asisten untuk kamu suruh. Kedua, tidak mungkin aku ikut denganmu kemana pun kamu pergi karena aku punya tanggung jawab juga sebagai mahasiswa. Ketiga, apa kamu selalu memperhatikan setiap yang akan aku lakukan?" kata Jazzy mulai emosi.

"Okay, kamu tidak harus ikut ke manapun aku pergi tapi hal yang harus kamu ikuti yaitu jika kamu ada waktu libur atau free maka mau tidak mau kamu harus ikut denganku," kata Harry.

My Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang