Setibanya disana, Harry bergegas membuka pintu mobil Niall dan masuk ke dalam. Mereka terlihat sedang berdiskusi. Tiba-tiba Harry masuk dan semuanya terdiam. Mereka melihat kearah Harry. Mereka menyadari bahwa Harry baru saja menangis.
"Harry ada apa?" tanya Gemma berusaha mendekati Harry.
"Stop!" kata Harry. Dia bergerak maju mendekati mereka dan dari belakang, Niall mengikuti Harry.
Mata Harry terlihat bengkak. Mereka semua penasaran. Lalu Zayn angkat bicara. "Apa kamu mendengar semuanya?" tanya Zayn. Dia menanyakan hal yang langsung pada intinya. Karena Zayn tahu bahwa Harry telah mengetahui segalanya.
"Apa? Jadi kamu sudah tahu bahwa Jazzy tidak bersalah? Atau kalian.......," kata Harry.
Semuanya terkejut mendengar Harry mengatakan hal itu. Abby lega mendengar Harry berkata itu, karena setidaknya mereka akan memperbaiki sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.
"Hah??! JAWAB! Atau kalian diam-diam menyembunyikan ini semua dariku?" kata Harry kesal.
Lalu Liam angkat bicara. "Iya dan memang benar. Aku dan yang lainnya telah mengetahui bahwa Jazzy tidak bersalah. Dan,...".
"Dan stop!" Harry segera menyambung ucapan Liam.
"Kenapa kalian tidak mengatakan hal ini padaku. Kenapa? Kenapa disaat aku harus mendengarnya langsung. Kenapa?" kata Harry.
"Harry, mereka semua telah mengatakan hal ini padamu. Tapi tanggapanmu berbalik dari kenyataan. Kita berusaha untuk membuktikannya padamu. Tapi kita merasa bahwa jika kita yang bicara, kamu pasti tidak akan percaya,..." ucap Gemma, yang kemudian di lanjut oleh Louis.
"Dan kita merencanakan sesuatu agar kamu bisa percaya dengan sendirinya tanpa harus kita beritahukan padamu. Ini adalah sebagian dari rencana kita,..." ucapan Louis kemudian di lanjut oleh Niall.
"Kita memanggil Alex dan Abby sebagai korban. Hubungan mereka renggang karena dia. Abby tidak pernah melihat Jazzy mengeluarkan air mata sebanyak itu. Dia melihat Jazzy begitu terpuruk dengan tuduhan kamu. Karena Abby tahu bahwa Jazzy tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya oleh siapapun bahkan Cella, temannya dulu,..." ucapan Niall disambung lagi oleh Liam.
"Dan kita tahu segalanya dari Abby dan Alex. Kami tidak hanya tinggal diam. Kita membuat rencana yang benar-benar matang ketika tahu bahwa Alex akan menemui Olivia untuk mempertanggungjawabkan masalah ini dan itu adalah waktu yang tepat untuk kamu tahu lebih cepat tentang Jazzy, mengingat kamu akan pergi dinner dengan Olivia. Aku pikir, itu adalah salah satu dari rencana Tuhan untuk Jazzy yan datang melalui kita," kata Liam.
Zayn mendekati Harry secara perlahan "dan Harry, aku tahu sekarang kamu pasti sangat sangat menyesal. Iya kan? Kamu telah termakan sendiri dengan ucapanmu. Tapi,..." kata-kata Zayn terpotong oleh Harry.
"Tapi aku tidak akan tinggal diam melihat semua ini terjadi. Aku akan membuat dia menyesal lebih dulu, setelah itu aku akan berusaha minta maaf pada Jazzy," kata Harry dengan menyipitkan matanya.
"Harry jangan bersikap gegabah," ucap Abby.
"Pikirkan lagi rencanamu itu, karena emosi tidak akan menyelesaikan segalanya. Please pikirkan lagi," kata Abby lagi.
"Abby benar. Jangan gunakan emosimu untuk saat ini. Kamu butuh waktu untuk bisa berpikir dengan tenang. Karena kita akan tetap membantumu," kata Gemma memegang pundak adiknya itu.
"Tidak. Aku tidak butuh waktu itu. Aku akan membuat Olivia jera karena telah melakukan hal ini pada Jazzy. Apa kalian akan bersikap tenang jika hal ini terjadi pada seseorang terdekat kalian?" kata Harry dengan berteriak.
Abby pun menengahkan segalanya, "Harry,...dengarkan aku! Saat ini Olivia sedang senang karena dia telah menang. Biarkan dia merasakan kesenangan. Dia akan curiga jika kamu langsung bersikap kasar padanya. Kita butuh waktu untuk rencana ini,".
Kemudian Harry duduk di sofa, dia merasa benar-benar menyesal terhadap apa yang telah terjadi padanya saat ini. "Jazzy....kenapa? Kenapa harus kamu yang mengalami hal ini? Bahkan aku telah berjanji pada dirimu untuk tidak membiarkan air matamu mengalir lagi. Tuhan.....apa yang telah aku lakukan? Jazzy aku harap kamu bisa memaafkan aku," ucap batin Harry dari lubuk hatinya paling dalam.
Keesokan harinya, Olivia datang ke basecamp One Direction. Dia sedikit terkejut melihat Harry masih terbangun dengan posisi tertidur di sofa.
Matanya terbuka, membayangkan kesalahan yang telah Harry perbuat. Lalu Olivia menghampiri Harry dan memegang pundaknya. "Harry, tumben sudah bangun?" tanya Olivia. Harry masih dengan pandangannya. Dia menyadari bahwa yang datang adalah Olivia, sebenarnya dia enggan menatap Olivia. Lalu Olivia mengajak Harry cepat-cepat untuk segera kembali ke apartmentnya. Harry bangun dengan terpaksa dan pergi ke apartmentnya bersama Olivia. Sedangkan Gemma diam-diam melihat ekspresi Harry.
Sebenarnya hari ini, Jazzy akan ke apartemennya. Dia ingin mengambil barang-barangnya yang masih disana. Jazzy tiba lebih awal dari Harry. Dia masuk ke dalam apartemennya. Menghidupkan lampu. Dia melihat bahwa seisi apartemennya seperti tidak terurus.
"Sayang sekali ya. Tapi aku terpaksa melakukan ini," kata Jazzy.
Dia pun segera mengambil barang-barang yang harus dia bawa. Lalu ketika dia masuk ke kamarnya, tepat di meja belajarnya, dia melihat sebuah foto polaroid dari kamera Lou. Dia melihat sosok Harry dalam bingkai foto itu. Lalu tak lama kemudian dia menaruhnya lagi dan segera meninggalkan apartemennya.
Beberapa saat kemudian, Harry tiba di apartemennya. "Aku tunggu di Cafe ya," ucap Olivia. Harry mengangguk. Dia menuju lift. Saat ini Jazzy sedang berada di dalam lift.
Apakah keduanya akan berpapasan? Apa yang akan terjadi selanjutnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is You
FanfictionMy LOVE is YOU ini menceritakan tentang kehidupan remaja di bangku perkuliahan. Seorang cewek, yang sok cuek, terlalu memikirkan sesuatu yang tidak penting, peduli, pintar, dan kaya, yang bernama Jazmyn Jensen. Sebenarnya dia tertarik pada seorang i...