Keesokan harinya, Jazzy bangun dengan mata yang masih ngantuk. Dia pun segera pergi tanpa sarapan pagi dan buru-buru mendatangi beberapa data yang telah dia catat semalam untuk mencari pekerjaan.
Pertama dia mendatangi sebuah restaurant ternama di daerah sana. Kemudian Jazzy diminta untuk mencuci piring. Jazzy pun menyanggupinya. Tetapi belum satu dia menyelesaikan, dia telah memecahkan sebuah piring. Jazzy segera diusir oleh pegawai restaurant itu.
Kedua, Jazzy mendatangi sebuah supermarket. Dia melamar kerja disana. Hari itu juga, Jazzy diminta untuk tes wawancara. Selama tes tersebut, Jazzy diberi beberapa pertanyaan, namun dia menjawab sedikit aneh menurut pengujinya. Setelah menunggu dua jam, dia akhirnya ditolak untuk kedua kalinya.
Ketiga, dia mendatangi sebuah jasa penjagaan bayi. Dia menghadap petugas jasa tersebut. Disana, Jazzy diberi kesempatan sekali atau bisa dibilang percobaan, karena dia telah memohon pada petugas tersebut dengan tampang yang benar-benar meyakinkan. Kemudian, Jazzy disuruh untuk menjaga seorang bayi yang baru saja di titip oleh ibunya ke tempat jasa tersebut. Tetapi ketika bayi tersebut mengeluh lapar, dia menangis dengan sekencang-kencangnya, Jazzy bingung apa yang harus dia lakukan. Jazzy sudah berusaha melakukan sesuatu pada bayi tersebut tetapi apa daya usahanya sia-sia. Dia tak bisa menenangkan bayi tersebut. Akhirnya dengan kata-kata lembut yang dilontarkan sang petugas, Jazzy menerima bahwa dirinya telah gagal untuk percobaan itu.
Pukul 12.30 PM, Jazzy pergi menemui Abby di tempat yang telah mereka janjikan. Ketika Jazzy tiba, dia melihat Abby telah duduk di meja. Jazzy mendekati Abby dan melempar daftar pekerjaan itu ke meja.
"Ah susah banget sih cari kerja," kata Jazzy mengeluh lalu duduk dihadapan Abby.
"Apa yang telah terjadi Jaz?" kata Abby.
"Aku di tolak 3x, Abigail!! Ini gak mungkin," kata Jazzy mulai emosi.
"Apa? Baru tiga kali Jaz, belum hingga 10x kan?" kata Abby lalu tertawa geli.
"Ah gak lucu. Aku harus dapatkan kerjaan hari ini juga," kata Jazzy menyipitan matanya.
"Ya sudah sini aku bantu. Hari ini aku akan menemanimu seharian, mau gak?" kata Abby menawarkan diri.
"Serius? Ah kamu memang pengertian," kata Jazzy langsung tersenyum. Tampak sebuah harapan pada wajah Jazzy mulai muncul kembali.
"Ayo kita berangkat!" kata Jazzy.
"Oh please, kamu harus makan kan?" kata Abby.
"Iya sih, aku lapar sekali," kata Jazzy.
Setelah mereka menikmati makan siang mereka. Akhirnya Jazzy dan Abby mulai mendatangi satu demi satu daftar lowongan kerja yang ada di daftar Jazzy. Dan satu demi satu juga, Jazzy di tolak. Sudah menjadi kelima kalinya Jazzy ditolak. Tetapi dia tetap semangat, karena masih ada sekitar 7 lowongan kerja yang dia temukan di koran dan internet.
Akhirnya Jazzy menyerah untuk ke 8 kalinya. Dia menyerah, lalu dia pulang ke apartemennya bersama Abby. Kemudian mereka berdua duduk-duduk di Rooftop Cafe, walau waktu telah menunjukkan pukul 10.45 PM. Abby tetap setia menemani Jazzy menghilangkan rasa kesal dan lelah hari ini, Abby juga berniat untuk menginap di apartemen Jazzy.
"Ah Abby benar ya apa yang Cella katakan, cari kerja itu susah. Sudah ke delapan kalinya aku di tolak. Dan tak satupun aku bisa dapatkan," kata Jazzy sambil berpaku dagu.
"Sudah sabar aja, mungkin next time bisa dapat kerjaan. Masih mau cari kerja kan?" kata Abby sambil tersenyum.
"Iya lah, aku harus buktiiin ke Cella kalau aku gak cuma memanfaatkan fasilitas Mommy dan Daddy aku," kata Jazzy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is You
FanfictionMy LOVE is YOU ini menceritakan tentang kehidupan remaja di bangku perkuliahan. Seorang cewek, yang sok cuek, terlalu memikirkan sesuatu yang tidak penting, peduli, pintar, dan kaya, yang bernama Jazmyn Jensen. Sebenarnya dia tertarik pada seorang i...