Part 10

51 1 0
                                    

Mommy dan Daddynya ke AirPort karena mereka harus kembali bekerja lagi. Ketika Jazzy membalikkan badannya, tanpa sengaja ada seseorang yang menyenggol lengan Jazzy. "Hey, hati-hati dong!" kata Jazzy lalu pergi bersama Alex, dia ditemani oleh Alex. Setelah Jazzy dan Alex pergi menikmati makan siang mereka berdua. Tiba-tiba saja sebuah panggilan dari Harry membuat Jazzy tak nyaman. Harry menyuruh Jazzy untuk membeli makanan ditempat yang telah Harry beritahu, untuk malam ini. Jazzy mengiyakan ucapan Harry. Setelah dia menikmati makan siangnya, Alex mengantar Jazzy ke tempat yang Harry beritahu.

Sesampainya disana, mungkin Jazzy terlalu terburu-buru karena Harry memberi waktu hingga pukul 3 sore, yang membuatnya menyenggol lengan seorang pelayan, sehingga pengunjung restaurant tersebut ketumpahan minuman yang dibawa oleh si pelayan.

"Hey!" ucap si gadis itu.

"Ups, sorry!" ucap Jazzy pada si pelayan.

"Maaf, maaf!" ucap si pelayan pada gadis itu.

"Jazzy, kamu mengenai gadis itu," bisik Alex.

"Apa-apaan ini! Ah," kata gadis itu.

"Duh sorry ya, aku buru-buru," ucap Jazzy mencoba untuk membersihkan baju yang dikenakan oleh gadis itu.

"Hasshhh sudah lah!" ucap gadis itu dengan kesal seraya melepaskan tangan Jazzy, lalu pergi ke kamar mandi.

"Sorry," ucap Jazzy.

Kemudian, Jazzy memesan pesanan yang diinginkan Harry. Jazzy merasa tidak enak dengan gadis tadi. Dia ingin meminta maaf sekali lagi namun sayangnya gadis itu segera pergi.

"Lex, gimana nih?" ucap Jazzy.

Akhirnya Alex dan Jazzy kembali pulang ke apartemen Jazzy. Jazzy segera berlari sambil membawa beberapa bungkus makanan. Jazzy telat lantaran di jalan macet dan ketika dia tiba di depan kamar Harry. Tanpa ada jawaban dari ketukan pintu Jazzy. Dia pun menelepon Harry.

"Kamu dimana?" kata Jazzy panik.

"Kamu telat! Aku ada di Rooftop Cafe. Seharusnya kamu bisa ontime," ucap Harry sedikit kesal.

"Harry, Harry, tadi itu di jalan ma...." ucapan Jazzy segera Harry sela. "Sudahlah. Makan saja makanan itu, aku gak butuh!" ucap Harry lalu menutup telepon.

Jazzy merasa bersalah namun dia masih berdiri di depan kamar Harry. Lalu batinnya bergumam, "Harry kamu tuh ya, aneh! Kemarin aja baik, sekarang marah-marah gara-gara telat 15 menit, padahal macet! Harry! Tuhan aku ingin segera menyelesaikan kerjaan ini,".

Jazzy menghela napasnya. Diam-diam dia pergi ke sebuah tempat yang menurutnya nyamannya. Sebuah Rooftop apartemen tersebut, terletak berhadapan dengan Rooftop Cafe tersebut. Jazzy mengetahui tempat itu ketika tanpa sengaja dia salah naik lift. Tempat yang nyaman, namun sayang angin malam bisa membuat badannya menjadi tak nyaman. Kemudian, Jazzy menaruh makanan itu di sampingnya. Dia menatap kembali indahnya malam dari atas apartemen itu. Tak lama kemudian, dia mengatakan sesuatu, "Tuhan, mau aku apakah makanan ini. Jika aku membuangnya, maka sama halnya aku membuah rezeki. Tapi jika aku makan, aku sudah kenyang.

Harus aku apakan makanan ini Tuhan?" ucap Jazzy dengan nada yang mungkin Harry tidak bisa mendengarnya. Tetapi dengan anehnya, ada seseorang yang menjawab ungkapan Jazzy tadi, "jangan di buang. Kasihan, pasti nangis kalau di buang. Lebih baik kita makan sama-sama," ucapnya.

Jazzy terkejut mendengarnya. Lalu dia menoleh kearah datangnya suara itu, "Zayn?" kata Jazzy.

"Hi," kata Zayn dengan senyuman manisnya.

"Kok kamu bisa disini?" tanya Jazzy heran.

"Tadi waktu aku mau ke kamar Harry, aku melihatmu. Lalu kamu pergi, bahkan kamu tidak melihatku. Aku ikuti kamu. Apa kamu tidak sadar bahwa kita selift?" kata Zayn.

My Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang