' Jisung hidup hanya untuk di atur dan di permainkan sesuai kehendak kedua orangtuanya, ia tak punya pilihan bahkan soal pernikahan pun Jisung sendiri dinikahkan dengan seseorang yang sama sekali tak ia kenali.
Warning ⚠:
─ 700-1500 Words ✒️
─ Crac...
Keluarga Han─ selain Jisung, mereka adalah orang-orang yang boros.
Mama Han adalah orang yang maniak dengan barang-barang branded, senang berfoya-foya untuk hal tidak penting.
Sementara papa Han.
Papa Han orang yang suka minum-minum dan suka bermain dengan para wanita penghibur.
Kalau Younghyun? Younghyun suka berjudi.
Jadi 50 Miliar di serahkan pada orang-orang seperti mereka dalam sejenak pun pasti akan habis apalagi di saat ini mereka bertiga sedang terlilit hutang di sana sini dan perusahaan yang sudah bangkrut.
Hari ini sudah dua minggu Jisung di culik oleh keluarga nya sendiri dan Jisung penasaran apa alasan mengapa mereka tak mengembalikan Jisung pada Chris?
Jisung tentu tak berani bertanya karena dirinya takut di 'bantai' lagi oleh mereka seperti kejadian 9 hari yang lalu saat dirinya kelepasan menangis di depan mereka.
Dan seminggu ini, Jisung merasa ada yang berbeda dengan dirinya mungkin dampak dari hanya makan roti dan minum air yang tak mencukupi kebutuhannya.
Tubuh Jisung terasa sangat lemas, kepalanya juga terasa pening, ia juga sering merasa mual sampai mau tak mau harus bolak balik ke kamar mandi dengan tubuh yang tak bertenaga.
Dan yang pasti, tubuh Jisung sakit sekali karena di penuhi lebam serta bekas luka, perutnya juga sering terasa kram.
Akan tetapi selama menerima semua siksaan yang ia rasakan, Jisung tak pernah memikirkan kalimat 'lebih baik aku mati saja', kenapa?
Karena Jisung lebih takut pada Tuhan ketimbang ia takut pada keluarganya dan Chris.
Hidup Jisung di dunia ini sudah sengsara dan di akhirat nanti ia tak mau lebih tersiksa lagi, jadi ia tak mau mengecewakan Tuhan.
Bukannya sok suci, hanya saja... Kalau di pikir-pikir benar kan?
Jisung tak tau kapan ia akan menemui ajal nya jadi baginya, apa yang ia rasakan saat ini hanya sementara sebelum ia menemui kematian abadi nya dan berjumpa dengan sang Maha Kuasa.
Di tengah lamunan Jisung siang ini, dirinya di kagetkan dengan sang ibu yang menepuk bahu nya dengan ekspresi wajah yang tampak kesal.
Jisung mengerjapkan matanya kemudian mendongak, "Ya?" ucapnya dengan suara yang begitu serak dan pelan.
" Kami akan kembali menikahkan mu dengan pria kaya walau tak sekaya Chris, setidaknya dia tidak kikir." ucap mama Han setelah itu pergi meninggalkan Jisung seorang diri.
Apa Jisung bisa membantah?
Tidak.
Lebih baik ia menjadi penurut saja sebab Jisung sekarang benar-benar sudah kehilangan arah hidupnya dan merasa tak punya makna lagi sebagai manusia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernikahan di gelar secara rahasia dan sangat sederhana, hanya di hadiri oleh beberapa tamu undangan yang merupakan sanak saudara dari pihak Seo.
Lelaki yang menjadi suami ke-2 Jisung bernama Seo Changbin, lelaki mapan yang berusia 30 tahun.
Lagi-lagi yang berusia 30 tahun, hidup Jisung dipenuhi oleh om-om ya.
" Kamu masih sangat muda." ucap Changbin seraya menatap Jisung yang tengah duduk di hadapannya.
Malam ini, setelah acara selesai. Mereka berdua pulang ke rumah megah Changbin dan sekarang keduanya tengah duduk di atas sofa single diruang tengah.
Sebagai respon kalimat retoris dari Changbin, Jisung hanya mengangguk singkat.
" Ku dengar bekas luka dan lebam di tubuh mu itu bekas penganiayaan dari mantan suami mu ya?"
Diam, Jisung hanya diam menatap mata Changbin tanpa ada keinginan ingin menjawab.
Chris tidak pernah menganiaya Jisung.
Lalu, sejak kapan Chris menjadi mantan suaminya?
Melihat Jisung yang hanya diam, Changbin pun menganggap itu benar.
" Kasihan sekali dirimu, kalau kamu menikah dengan ku. Aku akan memperlakukan mu dengan baik tenang saja dan aku berjanji, aku akan membuat mu bahagia."
Lagi, Jisung hanya diam menatap Changbin dengan tatapan nanar.
Haruskah ia percaya dengan ucapan Changbin?
" Seo Jisung." panggil Changbin.
" Bisa kah aku mempercayai mu?" tanya Jisung dengan suara yang ᵏᵉᶜⁱˡ dan serak.
Mendengar pertanyaan Jisung yang nyaris tidak terdengar, Changbin memasang senyumannya dan mengangguk.
" Kamu bisa mempercayai aku." ucapnya tampak tulus membuat Jisung tentu saja tak bisa untuk tak membalas senyum hangat dari Changbin walau Jisung hanya mampu memasang senyum tipis nya saja.
" Kalau begitu ayo kita istirahat?" ajak Changbin, di angguki oleh Jisung.
Keduanya pun berjalan bersama menuju kamar namun saat Jisung hendak masuk ke dalam salah satu kamar, Changbin menahan tangan Jisung.
" Kita tidur bersama."
Dan Jisung pun hanya mengangguk, menuruti kemauan Changbin.
Sebelum pernikahan berlangsung, mama Han memberi banyak sekali wejangan untuk Jisung dan inti dari wejangan itu adalah:
Jisung harus menjadi penurut dan bisa memuaskan Changbin agar si lelaki Seo itu mau memberikan uang yang banyak pada mereka sebagai imbalan.
Jadi tujuan Jisung menikah dengan Changbin?
Hanya untuk menjadi pelacur nya namun dalam konteks hubungan yang sah.
Dan ya.. Semoga Jisung bisa mempercayai ucapan Changbin dan kehidupannya akan berjalan normal.
Tak apa kalau dalam hubungan yang sah ini Changbin hanya menginginkan tubuhnya asalkan Changbin memperlakukannya dengan baik.
Walau Jisung harus merasa bersalah karena dirinya dirinya disentuh orang lain selain Chris, namun apa daya Jisung?
Semua ini terjadi karena ia terpaksa dan karena dirinya yang pengecut, tidak berani melawan keluarga nya.