NOT OKAY

965 160 36
                                    


Pinkish... Chapter ini pendek, tapi aku harap masih bisa mengobati rasa kangen kalian sama pasangan yang sudah tidak bersama ini.

Jangan lupa Vote dan Komentarnya ya~

Jangan lupa Vote dan Komentarnya ya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Meimei tidak henti-hentinya menekan dadanya yang terasa sesak menyadari apa yang baru saja dia lakukan tidak hanya di hadapan Seokjin, tetapi di hadapan semua karyawan divisi 9.

Entah apa yang harus dia katakan untuk membela dirinya dihadapan mereka semua.

Entah apa yang saat ini ada dipikiran Seokjin. Meimei yakin Seokjin pasti merasa terkejut terhadap apa yang dengan spontannya dia lakukan.

Bagaimana bisa dia melakukannya?

Bagaimana bisa kebiasaan lama itu masih terukir dengan jelas di kepalanya sehingga dia bisa dengan reflek melakukannya?

Sungguh, Meimei tidak henti-hentinya mengutuk dirinya.

Tangannya gemetar dingin, masih dengan tisu yang tadi akan dia gunakan untuk mengelap bibir Seokjin.

Dia menatap tisu itu dengan tatapan kosong tanpa menyadari ada beberapa tetesan air mata membasahi tisu itu ketika dia menundukan kepalanya.

Menangis?

Mengapa aku menangis?

Dengan cepat Meimei menghapus air matanya dengan tisu yang ada di tangannya itu.

Dia tidak bisa terlihat rapuh di hadapan Seokjin, terlebih membayangkan dia akan kembali duduk tepat di hadapan Seokjin.

Hubungan mereka adalah hubungan yang tidak singkat. Karena itu Meimei tau bahwa Seokjin mengenalnya dengan sangat baik.

Seokjin tahu betul gerak-gerik Meimei ketika merasa senang ataupun sedih.

Entah bagaimana cara Seokjin mengetahuinya, tetapi Seokjin mengetahui semua hal tentang dirinya dengan sangat baik. Karena itu Meimei yakin jika dia muncul di hadapan Seokjin dengan keadaan seperti ini, dengan mata yang memerah karena tangis tak terduga itu, sudah pasti Meimei akan terlihat lebih menyedihkan di mata Seokjin.

Oh betapa Meimei ingin segera melarikan diri dari tempat itu. Tidak ada hal yang bisa dia lakukan selain kembali ke tempat duduknya dan berpura-pura tidak ada yang terjadi. Jika saja dia membawa tas dan telepon genggamnya, dia mungkin akan melarikan diri.

Tok tok...

Meimei terdiam mendengar suara ketukan pintu kamar mandi.

Tok tok...

Suara ketukan pintu kembali terdengar, membuat Meimei bertanya di dalam hati kenapa ada orang yang masih mengetuk pintu untuk masuk ke dalam kamar mandi.

7 MINUTES OF DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang