Your vote and comment would be highly appreciated
*
*
Meimei bangun dengan perasaan yang campur aduk. Terlebih dirinya terbangun karena bunyi telepon dari kontak yang dia tulis dengan nama Taehyung. Tumben Taehyung menelpon. Ingin rasanya dia mengangkat panggilan telepon itu, tetapi ketika dia menyadari apa yang tadi malam terjadi, dia pun mengurungkan niat untuk mengangkat panggilan telepon itu, terlebih Seokjin masih terbaring dengan pulas di sisinya.
"Maafkan aku Taehyung." batin Meimei yang entah mengapa membenci sisi dirinya yang seperti ini. Baru kali ini dia merasa seperti perempuan bejat karena apa yang dia lakukan tadi malam bersama Seokjin adalah suatu perselingkuhan. Perselingkuhan dengan mantan suaminya.
"Tidak tidak!" Meimei menepis pemikiran itu. Dia memiliki alasannya tersendiri melakukan apa yang dirinya dan Seokjin lakukan tadi malam. Dia ingin memberikan keturunan kepada keluarga Seokjin, mengabulkan permintaan nenek Seokjin agar keluarga mereka mampu mendapatkan penerus. Setidaknya hanya itu yang bisa dia berikan sebelum akhirnya benar-benar harus berpisah dengan Seokjin. Taehyung pasti akan mengerti. Iya, itulah yang ada di pikiran Meimei.
Setelah meletakkan kembali telepon genggamnya, Meimei mencoba untuk membangunkan Seokjin.
"Seokjin... Sudah jam 9." ucap Meimei sedikit berbisik.
"Hmmm... Tidurlah seperti ini dulu." Seokjin ternyata mampu merespon Meimei dengan cepat sembari melingkarkan tangannya ke pinggang Meimei dan menarik tubuh Meimei untuk semakin mendekat.
"K-kau akan terlambat." jawab Meimei terbata. Dia tidak menyangka Seokjin masih bisa bertingkah seperti ini. Dia pikir Seokjin akan kembali menjadi seseorang yang dingin dan menganggap apa yang terjadi tadi malam hanyalah kesalahan.
"Terlambat kemana? Ini hari sabtu." jawab Seokjin yang semakin mengeratkan pelukannya.
Disisi lain Meimei akhirnya menyadari bahwa hari ini adalah akhir pekan, hal yang membuatnya tentu tidak bisa lari dari Seokjin. Jika diingat-ingat lagi, dia merasa malu dengan apa yang terjadi tadi malam, walau sejujurnya dia juga menginginkannya. Hanya saja, dia tidak tau apa yang ada di dalam pikiran Seokjin. Dia tidak ingin Seokjin menganggapnya sebagai perempuan yang brengsek karena sudah menodai hubungannya dengan Taehyung. Tapi jika saja Seokjin memiliki pemikiran seperti itu, mengapa Seokjin bersikap seperti ini sekarang? Seharusnya Seokjin membencinya. Tapi mengapa tidak? Tidak ada kebencian yang Seokjin berikan. Bahkan semenjak kejadian malam itu, Seokjin berubah menjadi sosok yang berbeda. Tidak ada sikap dingin lagi. Seokjin berubah menjadi sosok Seokjin yang dulu ketika mereka berdua masih menjalani hubungan pernikahan, bedanya, Seokjin yang sekarang berkali-kali lipat lebih lembut dan lebih mengerti keinginan Meimei. Seokjin juga sudah tidak terlalu membatasi ruang gerak Meimei. Seperti ketika Meimei mencoba untuk membuatkan makan malam untuknya dan nenek.
Dulu, Seokjin melarang keras Meimei untuk melakukan aktivitas di dapur seperti memasak. Tapi sekarang, Seokjin bahkan menawarkan diri untuk menemani Meimei pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan. Dan hal itu tidak hanya satu dua kali, tetapi setiap kali Meimei mengucapkannya ketika mereka pulang dari tempat kerja.
***
Berjalan beriringan dengan Seokjin seperti saat ini membuat Meimei mengingat masa-masa mereka kuliah dulu, ketika mereka pergi berbelanja ke minimarket untuk membeli makanan ringan yang akan mereka nikmati sembari menonton film. Sekarang, disinilah mereka, berjalan beriringan di dalam supermarket untuk membeli bahan makanan, bedanya, saat ini dengan status yang tidak jelas. Tetapi sekali lagi, Seokjin tidak pernah sekalipun membahas tentang hubungan mereka disaat dia tahu bahwa Meimei dan Taehyung sedang menjalani hubungan.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 MINUTES OF DESIRE
FanfictionCOMPLETED ✅ "Kau adalah awal dari segalanya tentang diriku." Start 8 Agustus 2021 -