I KNOW

611 125 45
                                    


Hallo Pinkish... Lama tidak jumpa~ Semoga kalian masih ingat dengan karya-karyaku ya~ Ada banyak hal yang terjadi di real life aku, yang dengan berdarah-darah harus aku selesaikan.

"Berdarah-darah" Mungkin itu terlalu berlebihan ketika di dengar, tetapi seperti itulah rasanya. Maaf sudah membuat kalian menunggu lama dan selalu meminta pengertian kalian, disaat aku mungkin jarang ngertiin kalian. Tapi sungguh,  I will do what I can do for you. Aku ga akan membebani kalian dengan kisah kehancuranku dari bulan April ini, karena aku akan menjadikannya dalam bentuk cerita, nanti, ketika semua hutang cerita yang masih on going di sini selesai.

Terima kasih untuk kalian yang masih setia di sini.

I purple You


*

*

*


Previous Story:

"A-apa kau masih melihatku sebagai perempuan?" Pertanyaan Meimei itu membuat Seokjin tersadar dari pemikiran-pemikirannya yang kalut.

"Apa maksudmu? Tentu saja kau adalah seorang perempuan."

"B-bukan... Maksudku-" Meimei terdengar tidak yakin dengan kalimat yang akan dia ucapkan. Dia terdengar sangat gugup.

"A-apa kau masih memiliki rasa kepadaku?"

Kali ini, pertanyaan baru yang Meimei tanyakan membuat Seokjin dengan spontan terdiam, masih mengerutkan kening bingung.

"Jika masih, dan jika kau berkenan, mari berikan cucu kepada nenek."




"Berikan cucu kepada nenek?" Tanya Seokjin tidak percaya.

Dengan pelan Meimei menganggukkan kepalanya.

"Apa maksudmu, kau dan aku... bayi... nenek." Seokjin terbata ketika berucap. Semua kalimat itu sebenarnya sudah ada di kepalanya, hanya saja terasa sangat sulit untuk keluar karena dia masih tidak mempercayai apa yang baru saja dia dengar keluar dari mulut Meimei.

"Iya, mari berikan bayi untuk nenek. Anggap ini sesuatu yang harus aku bayar karena- Hmppphh..." Meimei tidak dapat melanjutkan kalimatnya ketika mendapati Seokjin yang saat ini sudah meraih tubuhnya dan dengan langsung memberikan lumatan basah di bibirnya.

Semuanya terjadi hanya dalam sekejap. Meimei bahkan harus memproses apa yang saat ini terjadi. Dirinya bahkan bertanya-tanya apakah ini nyata? Apakah benar saat ini Seokjin sedang menyentuhnya? Apa benar saat ini bibir Seokjin dan bibirnya sedang bertautan? Apa benar saat ini tangan Seokjin sedang berada di leher dan punggungnya? Mendekapnya sangat erat?

"A-aku... M-mandi dulu." Ucap Meimei di sela nafasnya yang berderu ketika dia berhasil menarik bibirnya lepas dari bibir Seokjin.

Tidak ada sepatah katapun yang Seokjin berikan sebagai jawaban. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan kembali meraih tubuh Meimei- menangkup dagunya dan melumat bibirnya yang sedikit terbuka setelah mengucapkan kata.

"Seperti ini saja dulu." Seokjin akhirnya mengucapkan kalimat sebelum mengangkat tubuh Meimei sehingga Meimei dengan langsung melingkarkan kedua kakinya di pinggang Seokjin.

Dengan pelan Seokjin meletakan tubuh Meimei di atas tempat tidur. Kali ini dia tidak memberikan lumatan-lumatan yang basah seperti tadi, malah, dia hanya menopang tubuhnya dengan satu tangannya dan menatap wajah Meimei dengan seksama.

7 MINUTES OF DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang