26 / I'm Fine

3.3K 455 34
                                    

~JENTAKA~

Pagi yang cerah. Tapi itu terlalu baik untuk awalan sebuah cerita. Nyatanya, awan hitam berkumpul di langit untuk menjatuhkan bebannya. Angin bertiup kencang menggoyangkan tanaman-tanaman yang ada di halaman belakang rumah mereka.

Jungwon memperhatikan jalan yang basah karena terkena air hujan. Kaca jendelanya berembun dan Jungwon tertarik untuk memainkannya. Tak sadar Jay memperhatikan gerak-geriknya sedari tadi.

Jay turun dari ranjang dengan mata setengah terpejam, dia menghampiri Jungwon dan memeluk pemuda itu dari belakang. Jay menaruh dagunya di bahu Jungwon dan menggesekkan hidungnya dengan leher Jungwon.

"Mandi sana, bau banget." Jungwon mendorong sedikit tubuh Jay.

Jungwon beranjak dari duduknya dan berdiri. Jay menarik tubuhnya ke belakang hingga Jungwon berbalik ke arah lelaki itu.

Cupp..

Benda kenyal itu mendarat di bibirnya, meski hanya sekedar lumatan kecil dan kecupan singkat, tapi itu membuat Jungwon terkejut.

"Morning kiss, itu bagus buat keharmonisan suatu hubungan," ucap Jay berlalu dari hadapan Jungwon yang masih membatu. Lelaki itu masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Jungwon yang memegangi bibirnya yang sehabis dicium oleh Jay.

"Ini, aku nggak lagi mimpi?"

Jelas Jungwon tidak percaya, karena ini pertama kalinya Jay melakukan itu selama beberapa bulan pernikahan mereka. Rupanya Jay benar-benar ingin mengganti seluruh kebiasaan buruknya terhadap Jungwon. Dimulai dari mengganti cara bicara, meluangkan waktu, dan bersikap lebih manis.

Jungwon merasakan hangat di pipinya karena perilaku manis Jay. Dia segera keluar dari kamar karena takut Jay melihat wajahnya yang memerah karena malu.

Jungwon menuju kamar sebelah tempat Mino tidur selama tinggal di rumah ini. Awalnya Mino sangat ingin tidur bersama Jungwon, tapi Jay melarang karena takut Mino tidak sengaja menendang perut Jungwon saat tertidur. Perhatian sekali calon Ayah itu.

Saat membuka pintu, Jungwon langsung disambut pemandangan yang begitu lucu. Mino sudah terbangun, tapi dia sedang berguling-guling dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya. Dengan posisi seperti itu, Mino seperti kepompong yang kehilangan arah.

"Mino~"

Mino langsung menegakkan tubuhnya, dia melepaskan selimut yang membalut tubuhnya dan berlari menerjang tubuh Jungwon. Dia memeluk kedua kaki Jungwon sambil mengadu.

"Mino nda bica tidul huee, dinin banet!"

(Mino nggak bisa tidur huee, dingin banget!)

Jungwon menyamakan tingginya dengan Mino, dia lantas memeluk tubuh mungil Mino dan menggendong anak itu ke luar kamar.

"Mino lapar, tidak? Tante buatkan tim, mau?"

"Talau di lumah, buda kaci mam Ino blotoli."

(Kalau di rumah, bunda kasih makan Mino brokoli.)

Jungwon membuka kulkas dengan satu tangannya yang menganggur, dia tidak menemukan brokoli di dalam sana. Dia melirik meja yang ada di dapur, ah ternyata Bi Yuni sudah memasak sarapan untuk mereka.

Jungwon mendudukkan Mino di kursi yang ada di ruang makan. Lalu, mulai menata masakan Bi Yuni ke atas meja makan. Terakhir, Jungwon mengambil satu gelas besar untuknya membuat susu hamil.

Sebenarnya dia suka yang langsung diminum, tapi Jungwon tidak enak pada Jimin yang sudah menitipkan amanat pada asisten rumah tangga untuk membuatkannya susu setiap hari.

Jentaka ; Jaywon (DIBUKUKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang